41
APBN dan APBD
d. alat motivasi untuk bekerja dengan efektif dan efisien dalam mencapai
target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan, target anggaran hendaknya tidak terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi dan tidak
terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai;
e. alat politik menjadi dokumen politik sebagai bentuk komitmen
eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik, f.
alat menciptakan ruang publik baik masyarakat, LSM, perguruan tinggi,dan berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya yang me-
mungkinkan untuk terlibat dalam proses penganggaran.
5. Proses Penyusunan APBD
Proses penyusunan APBD sebelum otonomi daerah berbeda dengan setelah era otonomi daerah. Penyusunan APBD sebelum otonomi daerah
tidak melibatkan masyarakat secara langsung terhadap program atau kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga aspirasi masyarakat kurang
mendapat perhatian. Penyusunan anggaran lebih memerhatikan petunjuk- petunjuk dari pusat yang lebih bersifat sektoral. Setelah era otonomi daerah,
penyusunan APBD lebih mengutamakan nuansa masyarakat yang benar- benar dibutuhkan dalam rangka memecahkan masalah yang diidentifikasi
bersama dengan potensi lokal yang dimiliki.
Tabel 2.2 Siklus dan Mekanisme Perencanaan dan Penyusunan APBD Sebelum Otonomi Daerah
No. Uraian
Siklus Mekanisme
1 Musyawarah
Mei–Juni Musyawarah tingkat kelurahan
tingkat ditetapkan program kegiatan
kelurahan beserta nilainya, yaitu plafon untuk
setiap kelurahan sebesar Rp50 juta. 2
Musyawarah Juni–Juli
Musyawarah tingkat camat untuk tingkat
menginvestarisasi programkegiatan kecamatan
yang belum dibiayai serta aspirasi masyarakat.
3 Rakorbangda II
Agustus–September Sinkronisasi musyawarah tingkat
camat dengan dinas-dinas terkait tentang programkegiatan yang
akan dilaksanakan.
4 Rakorbangda I
September–Oktober Sinkronisasi kebijakan program
kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai prioritas dan ketersediaan
anggaran.
Di unduh dari : Bukupaket.com
42
Ekonomi SMA Kelas XI
No. Uraian
Siklus Mekanisme
5 Penyusunan
November–Desember Masing-masing dinas teknis RAPBD
menyusun RAPBD. 6
Pembahasan Januari–Maret
Pembahasan RAPBD dengan RAPB
DPRD. 7
Pengesahan Maret
Pengesahan APBD. APBD
No. Uraian
Siklus Mekanisme
1 Musyawarah
Maret–Juli Masyarakat, RT, RW, LKMD, dan
kelurahan kelurahan menginventarisir dan
membangun menampung permasalahan belum
muncul nilai programkegiatan. 2
Musyawarah Juli–Agustus
Perwakilan kelurahan yang ditunjuk, kecamatan
fasilitator LSM, tokoh masyarakat, membangun
anggota DPRD wakil kecamatan, camat, dan dinas terkait mencari
solusi pemecahan masalah dan kebutuhan pembangunan.
Sinkronisasi programkegiatan yang dapat didanai APBD dan
inventarisasi programkegiatan dengan atau tanpa disertai nilainya.
3 Musyawarah
September–Oktober Wakil kelurahan lurah dan LKMD,
kota membangun fasilitator, camat, dinas-dinas, tokoh
masyarakat, dan perguruan tinggi menentukan skala prioritas
programkegiatan per sektor di- sesuaikan dengan ketersediaan
anggaran.
4 Penyusunan
Oktober–November Masing-masing dinas teknis
RAPBD menyusun RAPBD.
5 Pembahasan
November–Desember Pembahasan RAPBD dengan RAPBD
DPRD. 6
Pengesahan Desember
Pengesahan APBD. APBD
Tabel 2.3 Siklus dan Mekanisme Perencanaan dan Penyusunan APBD Setelah Otonomi Daerah
Di unduh dari : Bukupaket.com
43
APBN dan APBD
6. Struktur APBD