Proses Penyusunan APBD Nugroho P. Sri Hapsari

41 APBN dan APBD d. alat motivasi untuk bekerja dengan efektif dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan, target anggaran hendaknya tidak terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi dan tidak terlalu rendah sehingga terlalu mudah untuk dicapai; e. alat politik menjadi dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik, f. alat menciptakan ruang publik baik masyarakat, LSM, perguruan tinggi,dan berbagai organisasi kemasyarakatan lainnya yang me- mungkinkan untuk terlibat dalam proses penganggaran.

5. Proses Penyusunan APBD

Proses penyusunan APBD sebelum otonomi daerah berbeda dengan setelah era otonomi daerah. Penyusunan APBD sebelum otonomi daerah tidak melibatkan masyarakat secara langsung terhadap program atau kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga aspirasi masyarakat kurang mendapat perhatian. Penyusunan anggaran lebih memerhatikan petunjuk- petunjuk dari pusat yang lebih bersifat sektoral. Setelah era otonomi daerah, penyusunan APBD lebih mengutamakan nuansa masyarakat yang benar- benar dibutuhkan dalam rangka memecahkan masalah yang diidentifikasi bersama dengan potensi lokal yang dimiliki. Tabel 2.2 Siklus dan Mekanisme Perencanaan dan Penyusunan APBD Sebelum Otonomi Daerah No. Uraian Siklus Mekanisme 1 Musyawarah Mei–Juni Musyawarah tingkat kelurahan tingkat ditetapkan program kegiatan kelurahan beserta nilainya, yaitu plafon untuk setiap kelurahan sebesar Rp50 juta. 2 Musyawarah Juni–Juli Musyawarah tingkat camat untuk tingkat menginvestarisasi programkegiatan kecamatan yang belum dibiayai serta aspirasi masyarakat. 3 Rakorbangda II Agustus–September Sinkronisasi musyawarah tingkat camat dengan dinas-dinas terkait tentang programkegiatan yang akan dilaksanakan. 4 Rakorbangda I September–Oktober Sinkronisasi kebijakan program kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai prioritas dan ketersediaan anggaran. Di unduh dari : Bukupaket.com 42 Ekonomi SMA Kelas XI No. Uraian Siklus Mekanisme 5 Penyusunan November–Desember Masing-masing dinas teknis RAPBD menyusun RAPBD. 6 Pembahasan Januari–Maret Pembahasan RAPBD dengan RAPB DPRD. 7 Pengesahan Maret Pengesahan APBD. APBD No. Uraian Siklus Mekanisme 1 Musyawarah Maret–Juli Masyarakat, RT, RW, LKMD, dan kelurahan kelurahan menginventarisir dan membangun menampung permasalahan belum muncul nilai programkegiatan. 2 Musyawarah Juli–Agustus Perwakilan kelurahan yang ditunjuk, kecamatan fasilitator LSM, tokoh masyarakat, membangun anggota DPRD wakil kecamatan, camat, dan dinas terkait mencari solusi pemecahan masalah dan kebutuhan pembangunan. Sinkronisasi programkegiatan yang dapat didanai APBD dan inventarisasi programkegiatan dengan atau tanpa disertai nilainya. 3 Musyawarah September–Oktober Wakil kelurahan lurah dan LKMD, kota membangun fasilitator, camat, dinas-dinas, tokoh masyarakat, dan perguruan tinggi menentukan skala prioritas programkegiatan per sektor di- sesuaikan dengan ketersediaan anggaran. 4 Penyusunan Oktober–November Masing-masing dinas teknis RAPBD menyusun RAPBD. 5 Pembahasan November–Desember Pembahasan RAPBD dengan RAPBD DPRD. 6 Pengesahan Desember Pengesahan APBD. APBD Tabel 2.3 Siklus dan Mekanisme Perencanaan dan Penyusunan APBD Setelah Otonomi Daerah Di unduh dari : Bukupaket.com 43 APBN dan APBD

6. Struktur APBD