Representasi ABA Berkasus Genitif

4.6.2.1 Representasi ABA Berkasus Genitif

ABA berdasarkan pemarkah kasusnya dapat kita bedakan dalam dua kelompok, lihat kembali bagian sebelumnya, yaitu ABA berkasus GEN yang meliputi ABA FP dan ABA FAdv, dan ABA berkasus AKUS yang meliputi ABA FA, ABA FN, dan ABA FD. Kedua kelompok ABA ini memiliki perbedaan dalam representasi srt-f-nya, khususnya dalam nilai pada atribut kasus. Pada bagian ini, saya lebih dulu akan menampilkan str-f dari ABA kasus GEN dengan mengambil salah satu data yang sudah dipaparkan pada bagian 1 bab ini sebagai berikut. 87 isytarai-tu min l-maktabat-i kutub-an membeli-1SG NOM dari DEF-toko buku-GEN buku PL-AKUS „aku membeli buku dari toko buku tersebut‟ ABA FP Data 87 di atas memiliki entri leksikal sebagaimana di bawah ini. 88 Entri Leksikal isytarai V PRED = „εEεBEδISUBJ,OBJ‟ TENSE = PAST -tu N PRED = „PRO‟ PERS = 1 JUML = SG min P PRED = „DARI‟ l-maktabat N PRED = „TOKO BUKU‟ DEF = + -i KASUS = GEN Kutub N PRED = „BUKU‟ JUML = JMK -an KASUS = AKUS Entri leksikal di atas merupakan gambaran komponen fitur dan nilai yang dimiliki oleh masing-masing leksikal pembentuk kalimat 87. Entri leksikal ini meneruskan informasi komponen fitur dan nilai tersebut kepada str-f dari kalimat 87, sehingga str-f dari 87 dapat direpresentasikan sebagai berikut. 89 Str-f ABA kasus GEN PRED „εEεBEδI SUBJ,OBJ TENSE PAST SUBJ PRED „PRO‟ PERS 1 JUML SG OBJ PRED „BUKU DEF - JUML JMK KAS AKUS ADJ PRED „DARI‟ OBJ OBJ PRED „TOKO BUKU‟ DEF + KAS GEN Str-f 89 di atas, dalam perspektif TLF, dapat diasumsikan sebagai str-f yang berterima bagi kalimat 87. Keberterimaan str-f ini disebabkan adanya pemenuhan struktur ini terhadap syarat-syarat keberterimaan str-f yang meliputi kelengkapan, koheren, dan konsisten. Syarat kelengkapan komplit pada str-f 89 ini tergambar melalui terpenuhinya semua fungsi argumen yang dibutuhkan oleh verbapredikat berupa fitur SUBJ dan OBJ. Fitur SUBJ pada str-f ini memiliki nilai berupa str-f itu sendiri yang terdiri dari beberapa fitur, yaitu bentuk semantik PRED, orang, dan jumlah yang masing-masing fitur tersebut memiliki nilai PRO pronounkata ganti, orang pertama, dan tunggal. Sementara itu, fitur OBJ juga memiliki nilai str-f yang terdiri dari fitur bentuk semantiknya, definite tentu-taktentu, jumlah, dan kasusnya. Masing-masing fitur dalam str-f yang merupakan nilai dari fitur OBJ ini memiliki nilai berupa artibentuk semantik „buku‟, taktentu, jumlah jamak, dan kasus akusatif. Adapun syarat koheren juga terpenuhi dalam str-f 89 ini karena dalam str-f ini tidak terdapat fungsi gramatikal argumeninti SUBJ,OBJ, XCOMPL, COMP δ, OBJθ, dan OBδθ yang muncul tanpa dikehendakidiatur oleh verbapredikat. Fungsi argumen ini berbeda dengan adjung karena sebagaimana yang sudah saya paparkan bahwa adjung ini merupakan fungsi gramatikal nonargumen yang keberadaannya dalam kalimat tidak diatur oleh verba modifier sehingga keberadaan adjung dalam str-f ini tidak menggagalkan syarat koheren dalam konsep keberterimaan str-f. Di samping kedua syarat tersebut, str-f 89 ini juga memenuhi syarat konsistenunik karena atribut-atribut atau fitur dari str-f ini hanya memiliki satu nilai saja dalam masing-masing atribut, termasuk juga dengan nilai yang berupa str-f itu sendiri. Str-f ini juga menggambarkan dengan baik fungsi gramatikal-fungsi gramatikal FG yang terlibat dalam kalimat 87 itu. FG tersebut meliputi SUBJ yang berupa pronominakata ganti orang pertama tunggal tanpa kasus, OBJ yang berupa nomina jamak taktentu dengan kasus akusatif, dan adjung yang berupa konstituen frasa preposisi. ABA kasus GEN yang berupa frasa preposisi ini memiliki gambaran str-f berupa pasangan fitur adjung dengan nilai str-f itu sendiri yang terdiri dari fitur bentuk semantik PRED dan OBJ-nya. Fitur semantik memiliki nilai semantik „DARI‟, sedangkan fitur OBJ memiliki nilai berupa str-f lagi yang terdiri dari fitur PRED, tentu-taktentu, dan kasus. Fitur PRED memiliki nilai „TOKO BUKU‟ dan fitur tentu-taktentu dan kasus memiliki nilai tentu dan kasus genitif GEN.

4.6.2.2 Representasi Struktur Fungsional ABA Kasus Akusatif