subjeknya berupa pronomina klitik. Kedua representasi str-k KBA b-A tersebut adalah sebagaimana paparan berikut.
4.5.4.1 Struktur Konstituen ABA Subjek Nomina
Dari data yang saya temukan terkait ABA dengan lima kategori leksikal pengisi ABA yang berbeda-beda, terdapat beberapa data KBA b-A yang
subjeknya berupa nomina antara lain sebagai berikut. 75
naama-t at-thalibat-u
katsir-an
tidur PAST-2SG MALE DEF-siswi PL-NOM banyak-AKUS
„siswi-siswi itu banyak tidur‟
ABA FA
76 washala
ahmad-u ila berlin
amsi
Sampai PAST Ahmad-NOM ke Berlin kemarin
„Ahmad sampai di Berlin kemarin‟
ABA FAdv
77 ghadlaba
l-asad-u ghadlb-an
syadiid-an
marah PAST DEF-singa-NOM
marah-AKUS sekali-AKUS
„singa marah sekali dengan kemarahan yang sangat‟ ABA FN
Data di atas dapat digambarkan str-k-nya sebagai berikut dengan menerapkannya pada data 76.
Str-k di atas merupakan representasi str-k data 75. Dalam str-k ini, kalimat 75 digambarkan secara flatlurus dengan kategori S sebagai head dari
keseluruhan konstituen kalimat. Kategori S ini memiliki tiga simpul bawahan yang merupakan brothersaudaranya, yakni verba predikat, kategori fungsional
kasus nominatif yang merupakan subjek nomina, dan kategori kasus akusatif yang merupakan adjung frasa adjektiva.
Pada simpul verba dalam str-k tersebut, simpul dianotasikan dengan notasi persamaan fungsional ↑ = ↓ yang menunjukkan bahwa simpul motheribu ↑,
dalam hal ini kategori S, memiliki struktur fungsional yang sama dengan simpul saudaranya, yakni verba. Kemudian, pada simpul kategori kasus nominatif subjek
dan akusatif adjung dianotasikan dengan ↑ FG = ↓ yang berarti bahwa masing- masing fungsi gramatikal FG ini keberadaannya ditentukan secara morfologis
melalui pemarkah kasus, tidak secara sintaksis melalui tata urut kata. Diskusi panjang terkait dengan anotasi persamaan fungsional ini akan dipaparkan pada
bagian yang akan datang. Melalui representasi str-k di atas, kita dapat mengeneralisasikan bahwa
KBA b-A ABA yang bersubjek nomina seperti pada 75, 76, dan 77 di atas memiliki str-k berikut.
78
79 ↑ FG = ↓
S ↑ = ↓
V ↑ FG = ↓
FK FK
S ↑ = ↓
V ↑ FG = ↓
FK ↑ FG = ↓
FK ↑ FG = ↓
FK
Dengan demikian, dari representasi str-k di atas disimpulkan bahwa KBA b-A yang subjeknya berupa nomina memiliki gambaran str-k flat yang head-nya
berupa kategori eksosentris S dengan representasi simpul bawahan yang berbeda- beda meliputi tiga atau empat simpul bawahan atau bahkan lebih sesuai dengan
keberadaan fungsi gramatikal utama argumen yang dibutuhkan oleh verba. Adapun keberadaan adjung dalam str-k KBA b-A ini dibedakan dengan argumen
inti melal ui simbol opsional tanda kurung „ ‟ pada simpulnya.
Keberadaan representasi str-k KBA b-A di atas juga sesuai dengan struktur frasa yang telah dipaparkan pada 78 sebagai berikut.
S V
FK {FP | FA | FAdv | FN | FD}
= FG =
ADJ = Struktur frasa SF di atas menyatakan bahwa klausakalimat BA,
khususnya yang beradjung, tersusun dari konstituen frasa verba, frasa kasus yang merupakan fungsi gramatikal yang dibutuhkan oleh predikat tanda asterik
menunjukkan adanya dua atau lebih konstituen yang ada, dan konstituen pengisi ABA yang dapat berupa FP, FA, Fadv, FN, dan FD.
4.5.4.2 Struktur Konstituen ABA Subjek Pronomina Klitik