pada bagian III dari tesis ini, yaitu VSO, VOS, dan SVO. Oleh karena sistem pola urut kata BA yang bebas ini, ABA juga memiliki pola penempatan yang bebas
dalam kalimat BA. Pembuktian dan deskripsi dari kebebasan pola penempatan ABA akan disampaikan dalam bagian di bawah ini.
4.4.1. Penempatan Bebas ABA
ABA memiliki pola distribusi yang bebas dalam kalimat BA. ABA ini dapat berada pada awal kalimat, baik itu sebelum verba dalam konstruksi VSO
maupun sebelum subjek dalam konstruksi SVO, juga dapat berada di tengah ataupun di akhir kalimat. Distribusi bebas dari ABA ini tidak hanya terealisasi
dalam satu atau sebagian dari tipe ABA berdasarkan kategori kata pengisi ABA saja, namun terealisasi dalam semua tipe ABA ini. Hal tersebut sebagaimana
tergambar dalam paparan berikut.
4.4.2.1 ABA Frasa Preposisi
Kebebasan posisi ABA FP terlihat pada klausa 59 berikut. 59
a. isytarai-tu
min l-maktabat-i kutub-an
membeli-1SG NOM dari DEF-toko buku-GEN bukuPL-AKUS
„aku membeli dari toko buku tersebut buku‟
b.
min l-maktabat-i
isytarai-tu kutub-an
dari DEF-toko buku-GEN Membeli-1SG NOM buku PL-AKUS
„dari toko buku tersebut, aku membeli buku‟
c. isytarai-tu
kutub-an min l-maktabat-i
membeli-1SG NOM buku PL-AKUS dari DEF-toko buku-GEN
„aku membeli buku dari toko buku tersebut‟
Data di atas menunjukkan bahwa ABA FP dapat berada pada tengah kalimat 59.a, awal kalimat 59.b, dan akhir kalimat 59.c. Ketiga konstruksi
kalimat BA di atas berterima gramatikal dalam sistem tatabahasa Arab. Kegramatikalan konstruksi ABA dalam berbagai posisi ini bersumber dari salah
satu ciri karakteristik BA, yakni free word order memiliki kebebasan dalam tata urut kata. Kenapa demikian? karena dengan ciri ini, fungsi gramatikal
SUBJ,OBJ konstituen kalimat BA tidak ditentukan oleh keberadaan konstituen tersebut dalam kalimat. Hal ini berbeda, misalnya, dengan bahasa Inggris. Dalam
bahasa Inggris, fungsi gramatikal ditentukan oleh letakposisi konstituen dalam kalimat. Sebagai contoh, SUBJ bahasa Inggris selalu berada sebelum predikat,
baik predikat verba maupun nomina. Konstituen bahasa Inggris yang terletak setelah predikat secara sintaksis bukanlah fungsi SUBJ. Hal ini berbeda dengan
kalimat BA. Fungsi SUBJ BA dapat berada terletak sebelum ataupun setelah predikat SVO dan VSO dan bahkan fungsi SUBJ dapat terletak setelah fungsi
OBJ konstruksi VOS. Penentuan fungsi gramatikal dalam BA tersebut ditentukan oleh penanda
kasus case marker yang disandang oleh masing-masing konstituen. SUBJ BA merupakan konstituen yang berkasus nominatif dan OBJ berkasus akusatif.
Dengan adanya penanda kasus sebagai penentu fungsi gramatikal kalimat BA ini, hal ini menjadikan kalimat BA memiliki tata urut yang bebas. Kebebasan posisi
konstituen fungsi gramatikal utama argumen inti, seperti SUBJ dan OBJ juga
pastinya terjadi pada fungsi gramatikal BA tidak inti nonargumen, seperti adjung. Dengan demikian, ABA memiliki distribusi yang bebas dalam sistem tata
urut kata BA karena keberadaannya ditentukan oleh penanda kasus yang disandangnya tidak oleh letakposisinya dalam kalimat.
Seperti yang sudah saya sampaikan, kebebasan distribusi ABA dalam kalimat tidak hanya terjadi dalam satu tipe ABA, namun terjadi dalam seluruh
kelima tipe ABA, dan kebebasan distribusi tersebut bersumber dari tidak ditentukannya fungsi gramatikal konstituen kalimat BA oleh letakposisi
konstituen dalam kalimat BA, namun ditentukan oleh penanda kasus yang menandainya. Oleh karena itu, dalam bagian selanjutnya dari bagian ini tidak
diberikan penjelasan dan diskusi detail terkait faktorsebab yang menjadikan semua tipe ABA memiliki distribusi bebas dalam kalimat, akan tetapi hanya akan
diberikan bukti adanya kemampuan masing-masing ABA empat tipe ABA yang tersisa berdistribusi bebas dalam kalimat BA.
4.4.2.2 ABA Frasa Adjektiva