fitur dari fungsi gramatikal tersebut, seperti orang pertama atau kedua, jumlah jamak atau tunggal, dan kasus pada fungsi gramtikal SUBJ. Adapun nilai value
adalah entitas terkecil atomic entities atau isi dari fitur dan fungsi, dan dapat juga dapat berupa str-f lebih kecil.
2.2.5.6 Deskripsi Fungsional
Salah satu kekuatan deskriptif terbesar yang dimiliki oleh teori TLF adalah kemampuannya menghubungkan dua struktur sintaksis kalimat yang bersifat
konkret, terealisasi dalam str-k, dengan struktur sintaksis abstrak yang disebut str- f Falk, 2001:62. Hubungan atau korespondensi ini merupakan realisasi dari
asumsi TLF yang menyatakan bahwa dua struktur sintaksis, str-k dan str-f, yang menjadi alat utama bagi TLF untuk mendeskripsikan sintaksis kalimat sebuah
bahasa ini memiliki hubungan tandem atau berunjuk silang. Hubungan korespondensi ini, dalam TLF, digambarkan, antara lain, melalui deskripsi
fungsional. Dalam penggambaran hubungan antara str-k dengan str-f melalui deskripsi
fungsional ini, hubungan antara str-k dengan str-f digambarkan melalui persamaan matematis yang disimbolkan dengan variabel f1, f2, f3, dan seterusnya. Variabel-
variabel ini, awalnya, disimbolkan pada masing-masing str-k dan str-f yang berpasangan memiliki properti yang sama. Kemudian, diformulasikanlah
persamaan matematis yang menghimpun masing-masing variabel yang berpasangan ini. Sebagai contoh realisasi dari deskripsi fungsional ini adalah
sebagai berikut yang diterapkan pada contoh kalimat bahasa Indonesia.
9 Saya sudah mandi
Pemetaan korespondesi str-k dengan str-f di atas dapat diformulasikan melalui persamaan fungsional dalam tabel berikut.
f1 SUBJ = f3 f5 PRED = PRO
f1 = f2 f7 ASP =
PERF f9 = f10
f3 = f4 f5 ORG =
orang pertama f2 = f6
f6 = f8 f10 PRED =
„mandi f10 SUBJ‟
f4 = f5 f5 JUML =
tunggal f6 = f7
f8 = f9 Deskripsi fungsional, dalam tabel di atas, menginformasikan bahwa SUBJ
f
1
atau subjek dari keseluruhan klausa yang disimbolkan dengan FI frasa infleksional adalah f
3
yang memiliki properti yang sama dengan f
4
dan f
5
. Properti tersebut berupa fitur semantik PRO pronounkata ganti yang menunjukkan
orang pertama tunggal saya. Variabel persamaan fungsional berikutnya adalah f
1
= f
2
dan seterusnya yang artinya bahwa properti yang dimiliki f
1
sama dengan f
2
, f
6
, f
7
, f
8
, f
9
, dan f
10
yang berupa properti aspek dan fitur semantik PERF dan mandi. Demikianlah pemaparan konsep deskripsi fungsional yang merupakan
salah satu metode yang digunakan dalam TLF dalam menggambarkan pemetaan korespondensi str-k dengan str-f. Deskripsi fungsional ini akan saya gunakan
sebagai wahana untuk menjelaskan dan menggambarkan korespondensi str-k dengan str-f ABA yang akan disampaikan pada bagian akhir dari pembahasan
tesis ini.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Sumber Data
Data penelitian ini bersumber dari tuturan yang diproduksi oleh dua mahasiswa berkebangsaan Libya dari Universitas Diponegoro Semarang. Selain
itu, data bersumber dari dua buku tata bahasa Arab yang berjudul Bahasa Arab Baku dan Modern karya Eckehard Schulz 2009 dan Arabic: an Essential
Grammar karya Abu Chahcra 2007. Di samping dua buku tata bahasa ini, saya juga menggunakan satu disertasi yang ditulis oleh Attia 2008 sebagai penguat
dan pembanding dari kedua buku tata bahasa tersebut. Penggunaan dua sumber data ini, lisan dan tulis, merujuk pada pendapat
Budiarta 2013:60, yang merujuk pada Mallison dan Blake 1981, yang menyatakan bahwa dalam penelitian bahasa secara universal, terdapat tiga jenis
sumber data yang dapat dimanfaatkan, yaitu data yang bersumber dari buku tata bahasa, contoh-contoh yang dipaparkan penulis lain, dan data yang bersumber
dari informan penutur asli bahasa tersebut. Dengan demikian, sumber data penelitian ini merupakan sumber data yang dapat dipertanggungjawabkan dan
diterima dalam ranah kajian bahasa secara universal berdasarkan pernyataan yang disampaikan Budiarta 2013 tersebut.
Adapun jenis bahasa Arab BA yang menjadi objek penelitian ini adalah BA ragam formal atau yang sering disebut bahasa Arab StandarModern Standar