Kala Hidup Mengapa Bintang Bersinar
Menurut persamaan Einstein, kalau banyak reaksi fusi nuklir terjadi bersama-sama, jumlah energi yang sangat besar akan dibebaskan. Matahari adalah sebuah bola gas panas yang sangat
besar yang bersinar dengan tetap tanpa perubahan ukuran dan temperatur yang berarti.
Meskipun praktis 5 juta ton hidrogen harus diubah menjadi helium tiap detik untuk
menghasilkan luminositas Matahari seperti sekarang, kurang dari 0,01 massa total Matahari diubah menjadi sinar Matahari dalam satu milyar tahun.
Semua bintang berevolusi kira-kira dengan cara yang sama, tetapi berbeda dalam perioda
waktunya, sampai inti mereka menjadi diisi akumulasi karbon. Tahap akhir evolusi bintang atau bagaimana bintang itu mati, sangat bergantung kepada massanya. Bintang yang bermassa
kecil, sampai kira-kira 1,4 massa Matahari
, akhir ya aka ati de ga te a g , eredup ke
dalam kegelapan jagat raya. Bintang yang sangat masif hidupnya akan berakhir dengan ledakan maha dahsyat, dengan mengeluarkan sinar yang sangat terang sebagai supernova.
Bintang yang sangat-sangat massif bisa terus runtuh collapse setelah tahap bintang pulsar
menjadi sebuah
o yek a eh bin ajaib yang kita sebut lubang hitam black hole. Karena jika benar-benar lubang hitam itu ada, mereka bukanlah sama sekali lubang. Malah sebaliknya,
sangat kontras. Lubang hitam adalah sebuah massa yang sangat-sangat besar yang berkontraksi menjadi ukuran yang ekstrim kecil dengan kerapatan sangat tinggi. Gaya gravitasi
dalam obyek demikian akan begitu besar, sehingga menurut teori relativitas Einstein, ia akan
menarik semua materi dan cahaya yang berada di dekatnya. Black hole tidak akan pernah bisa dilihat, karena cahaya, materi, atau sinyal apa pun tidak
akan pernah bisa lepas dari tarikan gravitasinya. Permukaan sebuah black hole, atau batas tempat cahaya tidak bisa melewatinya disebut event horizon.