Kala Hidup Mengapa Bintang Bersinar

Menurut persamaan Einstein, kalau banyak reaksi fusi nuklir terjadi bersama-sama, jumlah energi yang sangat besar akan dibebaskan. Matahari adalah sebuah bola gas panas yang sangat besar yang bersinar dengan tetap tanpa perubahan ukuran dan temperatur yang berarti. Meskipun praktis 5 juta ton hidrogen harus diubah menjadi helium tiap detik untuk menghasilkan luminositas Matahari seperti sekarang, kurang dari 0,01 massa total Matahari diubah menjadi sinar Matahari dalam satu milyar tahun. Semua bintang berevolusi kira-kira dengan cara yang sama, tetapi berbeda dalam perioda waktunya, sampai inti mereka menjadi diisi akumulasi karbon. Tahap akhir evolusi bintang atau bagaimana bintang itu mati, sangat bergantung kepada massanya. Bintang yang bermassa kecil, sampai kira-kira 1,4 massa Matahari , akhir ya aka ati de ga te a g , eredup ke dalam kegelapan jagat raya. Bintang yang sangat masif hidupnya akan berakhir dengan ledakan maha dahsyat, dengan mengeluarkan sinar yang sangat terang sebagai supernova. Bintang yang sangat-sangat massif bisa terus runtuh collapse setelah tahap bintang pulsar menjadi sebuah o yek a eh bin ajaib yang kita sebut lubang hitam black hole. Karena jika benar-benar lubang hitam itu ada, mereka bukanlah sama sekali lubang. Malah sebaliknya, sangat kontras. Lubang hitam adalah sebuah massa yang sangat-sangat besar yang berkontraksi menjadi ukuran yang ekstrim kecil dengan kerapatan sangat tinggi. Gaya gravitasi dalam obyek demikian akan begitu besar, sehingga menurut teori relativitas Einstein, ia akan menarik semua materi dan cahaya yang berada di dekatnya. Black hole tidak akan pernah bisa dilihat, karena cahaya, materi, atau sinyal apa pun tidak akan pernah bisa lepas dari tarikan gravitasinya. Permukaan sebuah black hole, atau batas tempat cahaya tidak bisa melewatinya disebut event horizon.

Bab X Galaksi

X.I. Peran Edwin Hubble Sampai tahun 1920-an terjadi debat hangat mengenai apakah nebula yang berbentuk spiral yang dilihat astronom di atas dan di bawah bidang Galaksi Bima Sakti itu sistem bintang yang jauh terpisah, jauh di luar Galaksi kita sendiri, atau hanyalah satelit galaksi lokal yang lebih kecil yang menjadi anggota Galaksi kita sendiri. Untuk memecahkan persoalan ini, jarak mereka harus diukur, sasaran yang pertama kali dicapai dalam tahun 1923 oleh Edwin Hubble, astronom Amerika Serikat yang namanya diabadikan pada teleskop modern landas angkasa, Hubble Space Telescope. Dengan mengambil satu set fotografi dengan pemotretan exposure panjang menggunakan Teleskop Reflektor di Mt. Wilson, California, Hubble mampu mengidentifikasi sejumlah bintang variable Cepheids dala e ula Andromeda ya g akhir ya kita tahu ahwa Andromeda adalah sebuah galaksi dan mengukur perioda variasi mereka. Dari hukum Perioda-Luminositas untuk Cepheids, yang telah ditemukan dalam tahun 1912 oleh Henrietta Leavitt, ia mampu menurunkan luminositas mereka. Dengan membandingkannya dengan terang semu mereka yang diamati, ia bisa menghitung berapa jauh bintang Cepheids ini dan juga sistem bintang tempat bintang Cepheids berada harusnya agar tampak seredup sebagaimana ia kelihatan. Dari hasil ini, Hubble menurunkan jarak untuk sistem Andromeda sekitar 900.000 tahun cahaya, yang dengan jelas menempatkannya jauh di luar pinggiran Galaksi Bima Sakti dan memperlihatkan bahwa ia sesungguhnya sistem bintang yang terpisah dari Galaksi kita. Telaah erikut ya u tuk extragalactic nebula de ga e ggu aka tek ik serupa, ter yata bahwa mereka, juga, adalah sistem bintang yang terpisah. Dengan mengetahui jarak dan ukuran sudut semu mereka, diameter linier mereka dapat ditentukan. Hasilnya tampaknya memperlihatkan bahwa sistem Galaksi Bima Sakti pada dasarnya lebih besar daripada semua tetangganya – paling tidak dua kali besarnya galaksi Andromeda menurut perhitungan Hubble saat itu. Dengan peralatan yang lebih baru, sekarang kita tahu bahwa jaraknya adalah 2,25 juta tahun cahaya dengan besar diameter sama dengan 1,5 kali diameter Galaksi Bima Sakti kita. Gambar X.1 memperlihatkan galaksi Andromeda. Gambar X.1 Galaksi Andromeda