Astronomi dan Jagat Raya

Bab I Pendahuluan

I.1. Astronomi dan Jagat Raya

Sering disebutkan bahwa sekarang kita hidup dalam abad keemasan Astronomi. Sekarang fajar abad 21 sebenarnya adalah perioda kedua dari abad seperti itu dengan banyaknya penemuan dan eksplorasi ruang angkasa. Yang pertama adalah masa Renaissance kelahiran kembali yang dimulai dengan zaman pertama yang mempesona dalam kemajuan bidang sains, saat astronomi modern lahir. Yang paling menonjol dan penting adalah kelahiran kembali astronomi, yaitu zamannya ilmuwan Italia Galileo Galilei 1564 – 1642. Walaupun bukan dia yang menemukan teleskop, tetapi Galileo adalah orang pertama yang dalam tahun 1610 merekam apa yang ia lihat ketika ia mengarahkan sebuah lensa kecil berdiameter 5 cm ke langit. Penemuannya menciptakan sebuah perubahan pandangan besar dalam astronomi, dan juga sebuah terobosan dalam persepsi manusia tentang kosmos. Untuk pertama kalinya ia melihat nodabintik Matahari sunspots, permukaan Bulan yang tidak rata yang berkawah dan bergunung, dan semua dunia baru , yaitu empat buah bulan yang mengelilingi planet Jupiter, ia mengubah pandangan kekekalan kosmik dari Aristoteles yaitu gagasan bahwa jagat raya adalah sempurna dan tidak berubah. Akan tetapi, di lapangan Galileo menghadapi banyak masalah dengan para filsuf dan ahli teologi saat itu. Dalam memperjuangkan metoda ilmiahnya, ia menggunakan alat untuk menguji pemikirannya, dan yang ia temukan sangat tidak bersesuaian dengan pemikiran dan pandangan yang ada pada zaman itu. Kemajuannya sangat sederhana. Ia menggunakan sebuah teleskop yang memfokuskan, memperbesar, dan mempelajari radiasi yang mencapai Bumi dari langit – khususnya cahaya dari Matahari, Bulan dan planet. Cahaya adalah satu macam radiasi yang paling dikenal oleh manusia di Bumi, karena ia memungkinkan kita untuk mengetahui keadaan permukaan planet. Tetapi juga cahaya memungkinkan teleskop melihat obyek di kedalaman jagat raya, yang memungkinkan kita menjelajah lebih jauh daripada apa yang bisa dilihat oleh mata telanjang. Dengan teleskop kecil yang sederhana ini, Galileo telah mengubah perjalanan ilmu paling tua – astronomi  saat itu, dan untuk selamanya. Dia tara e da- e da a eh lai ya g ia te uka adalah gugusan-gugusan bintang sepanjang Galaksi Bima Sakti, bulan dan cincin sekeliling planet raksasa, nebula warna warni yang sebelumnya semua orang belum pernah melihatnya.

I.2. Tempat Kita di Bumi