Bab V Tata Surya
V.1. Pemahaman Awal Bangsa Yunani dan astronom dulu faham tentang Bulan, bintang dan lima planet
– Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus
– di langit malam. Mereka juga tahu tentang dua tipe lain
dari benda langit yang bukan bintang atau planet. Komet tampak sebagai untaian cahaya yang
panjang dengan gumpalan inti bagian kepalanya di langit malam dan tetap tampak selama
perioda sampai beberapa minggu dan kemudian pelan-pelan hilang dari pandangan. Meteor atau bintang jatuh adalah li tasa tera g sesaat dari ahaya ya g erkele at eli tasi la git,
biasanya, memudar dalam waktu kurang dari satu detik setelah mereka pertama tampak.
Fenomena yang sekejap ini pastilah sangat akrab terhadap astronom zaman silam, tetapi peran ereka dala potret esar Tata “urya tidak di e gerti sa pai e erapa waktu ke udia .
Pengetahuan manusia tentang hakekat dasar Tata Surya masih secara garis besar tidak berubah sejak zaman dulu sampai awal abad 17, ketika penemuan teleskop membuat pengamatan yang
lebih rinci menjadi mungkin. Penemuan Galileo Galilei tentang fasa Venus dan empat bulan yang mengitari Jupiter dalam abad 17 membantu pandangan kemanusiaan tentang jagat raya
selamanya. Dengan kemajuan teknologi yang terus berlangsung, pengetahuan tentang Tata Surya
meningkat dengan cepat. Astronom mulai menemukan obyek yang tidak tampak oleh mata
telanjang. Sebelum akhir abad 19, astronom telah menemukan cincin Saturnus 1659, planet Uranus 1758 dan Neptunus 1846, banyak satelitbulan dari planet-planet, dan asteroid
–
pla et ke il ya g e gor it Matahari, ya g se agia esar e ghu i sabuk lebar disebut sabuk asteroid yang terletak antara Mars dan Jupiter. Ceres, asteroid paling besar dan yang
pertama terdeteksi, ditemukan dalam tahun 1801. Abad 20 membawa peningkatan penyempurnaan berlanjut dalam teleskop optik. Satu lagi,
Pluto saat itu masih diklasifikasi sebagai planet ditemukan, bersama dengan tiga lagi sistem cincin pada planet, belasan satelitbulan, dan ribuan asteroid. Abad 20 itu juga melihat
munculnya astronomi non-optis
– terutama astronomi radio dan inframerah – dan eksperimen di Bulan, dan banyak sekali wahana antariksa tak berawak telah meninggalkan Bumi dan
menjelajah ke semua planet.
Berdasar hasil eksplorasi, Tata Surya kita diketahui mengandung satu bintang Matahari, delapan planet setelah Pluto tidak diklasifikasikan sebagai planet lagi, paling tidak 135 bulan
yang mengorbit planet-planet, enam buah asteroid yang diameternya lebih besar daripada 300 kilometer, puluhan ribu asteroid, komet, myriad dengan diameter beberapa kilometer, dan
meteoroids dengan besar kurang dari 100 m yang tidak terhitung jumlahnya. Daftar ini tidak
diragukan lagi akan makin besar dengan terus dilakukannya eksplorasi tetangga kosmik kita.
Sejak pertengahan 1990-an, astronom telah mendeteksi lebih dari 100 extrasolar planet
– planet yang mengorbit bintang selain dari Matahari kita. Banyak planet baru yang ditemukan
tiap tahunnya
V.2. Pengamatan Planet Astronom Yunani kuno mengamati bahwa sepanjang malam bintang-bintang bergerak pelan-
pelan melintasi langit. Selama sebulan, Bulan berpindah tempat dengan pelan dan tetap
sepanjang jalurnya di langit relatif terhadap bintang-bintang, melewati siklus fasa yang kita
kenal. Selama lintasan dalam setahun, Matahari bergerak maju sepanjang ekliptika pada laju yang nyaris tetap. Tetapi astronom kuno juga sadar tentang lima benda yang lain
– planet Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus
– yang perilakunya tidak terlalu mudah untuk dipahami.
Pada mata telanjang bahkan melalui teleskop, planet-planet tidak berperilaku teratur dan gerakannya tidak bisa diramal seperti Matahari, Bulan, dan bintang-bintang. Planet-planet
berubah dalam terangnya, dan mereka tidak tetap berada pada posisi tertentu di langit. Tidak seperti Matahari dan Bulan, planet-planet sepertinya mengembara pada bola langit
– karena memang sesungguhnya kata planet diambil dari kata Yunani yang berarti pengembara. Planet-
planet tidak pernah bergerak jauh dari ekliptika dan umumnya melintas pada bola langit dari Timur ke Barat, seperti Matahari. Akan tetapi, mereka tampaknya kadang-kadang bergerak
lebih cepat atau kadang-kadang lebih lambat selama perjalanannya, dan ada saatnya planet- planet tersebut bergerak berbalik dan maju lagi relatif terhadap bintang-bintang, seperti
diberikan dalam Gambar V.1. Dengan kata lain, ada perioda ketika planet bergerak kearah Timur relatif terhadap bintang-bintang ia berhenti, dan kemudian planet itu tampak bergerak
ke arah Barat di langit selama sebulan atau dua bulan sebelum berubah arah lagi dan meneruskan perjalanan ke arah Timurnya. Gerakan ke arah Timur biasanya disebut sebagai
gerak langsung atau prograde, dan gerakan dalam lintasan ke arah Barat disebut sebagai gerakan retrograde.
Gambar V.1 Gerak prograde dan retrograde planet
V.3. Elongasi dan Fasa Elongasi adalah sudut antara pusat dua benda astronomis dilihat dari pusat Bumi.Tetapi
karena Bumi begitu kecil dibanding jarak antara Matahari dan planet-planet, elongasi dapat
diamati dari titik mana pun di permukaan Bumi tanpa kesalahan yang berarti. Elongasi planet umumnya diambil sebagai jarak sudutnya dari pusat Matahari. Ketika elongasi sama dengan
nol derajat, planet disebut sebagai berada pada konjungsi. Karena Merkurius dan Venus lebih dekat ke Matahari daripada Bumi, mereka berada pada konjungsi ketika mereka berada antara
Bumi dan Matahari – ini disebut sebagai konjungsi inferior, dan ketika mereka berada di
belakang Matahari, disebut sebagai konjungsi superior. Konjungsi adalah peristiwa ketika planet dan Matahari berada pada arah yang sama di langit.
Pada konjungsi inferior, planet berada pada jarak yang terdekat ke Bumi. Pada konjungsi superior, planet berada pada jarak terjauh dari Bumi. Planet superior
– Mars, Jupiter dan
seterusnya – terangnya paling tinggi saat berada pada oposisi, yaitu ketika berjarak paling dekat
dengan Bumi. Astronom kuno pun mengetahui bahwa perubahan terang planet berhubungan
dengan perubahan jaraknya dari Bumi. Seperti Bulan, planet-planet tidak memancarkan cahaya sendiri, tetapi mereka bersinar oleh pantulan sinar Matahari dan, bisa disebutkan
bahwa mereka tampak paling terang ketika planet-planet tersebut berada pada jarak paling dekat dengan kita.
V.4. Besaran-besaran Planet