tertentu dapat berada pada daerah yang sama di langit, dikarenakan orbit mereka terletak hampir pada bidang yang sama di antariksa.
Gambar V.3 Planetary alignment.
V.6. Planet Kebumian terrestrial dan Planet Raksasa Jovian
Pada skala besar, Tata Surya menampilkan sebuah seri gerakan yang teratur. Planet-planet bergerak dalam bidang, pada lintasan eliptis orbit yang hampir konsentris dan hampir lingkaran,
dalam arah yang sama mengelilingi Matahari, pada interval orbit yang secara tetap bertambah. Akan tetapi, sifat dan besaran fisis masing-masing tidak sama.
Gambar V.4 membandingkan planet satu dengan lainnya dan dengan Matahari. Perbedaan
yang jelas dapat ditarik antara planet dalam dan planet luar dari Tata Surya kita, berdasar kerapatan density dan besaran fisik yang lain. Planet dalam
– Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars
– ukurannya kecil, padat, dan berbatu dalam komposisinya. Sementara planet luar – Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
– ukurannya besar dengan kerapatan rendah dan ber-gas.
Gambar V.4 Perbandingan antar Matahari dan planet-planetnya
Karena besaran fisik dan sifat kimia Merkurius, Venus, dan Mars agak serupa dengan Bumi, empat planet paling dalam disebut sebagai planet kebumian terrestrial planets. Planet yang
lebih besar
– Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus – serupa satu dengan lainnya secara kimia maupun fisik dan sangat berbeda dari planet Bumi, diberi label planet jovian atau
planet raksasa atau planet ke-Jupiteran, dengan Jupiter sebagai anggota yang paling besar
dalam grup planet raksasa ini. Kata jovian datang dari Jove, nama lain untuk Dewa Romawi, Jupiter. Planet jovian semuanya jauh lebih besar daripada planet kebumian dan sangat berbeda
dari mereka dalam komposisi dan strukturnya.
Keempat planet kebumian semuanya terletak di dalam jarak 1,5 sa dari Matahari. Semuanya kecil dan bermassa releatif kecil, dan semua umumnya mempunyai komposisi yang berbatu
dan permukaan padat. Karakteristik lainnya adalah:
-
Keempat planet kebumian mempunyai atmosfer, yang terentang dari hampir vakum
pada Merkurius sampai dunia yang panas dan rapat seperti di Venus. -
Bumi sendiri mempunyai oksigen dalam atmosfer dan air cair pada permukaannya -
Kondisi permukaan pada keempat planet sangat berbeda satu dari lainnya, terentang dari daratan luas sampai daerah yang tandus, banyak berkawah seperti pada Merkurius
sampai aktivitas vulkanik yang tersebar luas seperti di Venus. -
Bumi dan Mars berputar dengan harga yang hampir sama – satu rotasi setiap 24 jam Bumi
– tetapi Merkurius dan Venus memerlukan beberapa bulan untuk berotasi satu kali saja, dan Venus berotasi dengan arah yang berbeda dari yang lainnya.
- Bumi dan Mars mempunyai bulan, tetapi Merkurius dan Venus tidak.
- Bumi dan Merkurius mempunyai medan magnet yang kekuatannya dapat diukur,
dengan kekuatan yang sangat berbeda, sementara Venus dan Mars tidak mempunyai.
Planet-planet kebumian terletak berdekatan satu sama lain, dekat Matahari, planet- planet jovian berjauhan satu dengan lainnya di bagian Tata Surya yang lebih luar. Planet-
planet kebumian kecil, padat, dan berbatu; planet jovian besar dan gaseous, terbentuk utamanya dari hidrogen dan helium elemen paling ringan, yang sangat langka pada planet
dalam. Planet kebumian mempunyai permukaan yang padat; planet jovian tidak atmosfer
mereka yang rapat menebal dengan kedalaman, yang akhirnya melebur dengan bagian
interior yang cair. Planet kebumian mempunyai medan magnet yang lemah - kalau ada. Planet jovian semuanya mempunyai medan magnet yang kuat. Dari semua planet
kebumian hanya tiga buah saja yang mempunyai bulan; planet jovian masing-masing mempunyai banyak bulan. Lebih jauh lagi, semua planet jovian mempunyai cincin, fitur
yang tidak dikenal pada planet kebumian. Akhirnya, semua keempat planet jovian diduga mengandung bagian inti yang pada seperti Bumi yang besarnya kira-kira 10 sampai 15 kali
massa Bumi. Di bagian belakang planet jovian yang paling luar, Neptunus, terdapat satu lagi dunia kecil,
yang membeku dan misterius, Pluto yang tidak memenuhi kategori planet manapun. Oleh karena itu sejak 2006 Pluto sudah tidak diklasifikasikan lagi sebagai planet. Namun ia masih
ada di orbit semula yang selama ini kita kenal. Tabel V.2 membandingkan dan membedakan beberapa besaran dan sifat fisis kunci dari tipe
planet kebumian dan jovian.
Tabel V.2 Perbandingan antara Planet Kebumian dan Planet Jovian Planet Kebumian
Planet Jovian
Dekat dengan Matahari Jauh dari Matahari
Beda antar orbit sempit Beda antar orbit lebar
Massa kecil Massa besar
Radius kecil Radius besar
Utamanya berbatu Utamanya ber-gas
Permukaan padat Tidak memiliki permukaan padat
Densitas tinggi Densitas rendah
Rotasi lambat Rotasi cepat
Medan magnet lemah Medan magnet kuat
Bulan sedikit Bulan banyak
Tidak bercincin Memiliki cincin
V.7. Sisa Planet
Dalam ruang yang luas di antara ke delapan planet beredar bongkahan dari batu dan es yang tidak terhitung jumlahnya, yang semuanya mengorbit Matahari, dan banyak daripadanya
mempunyai lintasan sangat eksentrik. Komponen akhir dari Tata Surya ini adalah kumpulan materi antarplanet
– puing-puing kosmik yang terentang dengan ukuran dari asteroid yang relatif besar, sampai komet yang lebih kecil dan bahkan meteoroid yang lebih kecil lagi, sampai
bulir paling kecil dari debu antar planet yang mengisi lingkungan kosmik kita. Debu timbul ketika materi antar planet bertumbukkan dan pecah tercerai-berai menjadi
pecahan-pecahan yang lebih kecil, dan kemudian, bertumbukkan lagi dan secara perlahan menjadi fragmen-fragmen mikroskopik, yang akhirnya masuk ke dalam Matahari atau
terhembus keluar oleh angin Matahari, sebagai arus dari partikel bermuatan yang energetic yang secara terus menerus mengalir keluar dari Matahari dan melingkupi Tata Surya
keseluruhan. Debu sangat sukar untuk dideteksi dalam cahaya tampak, tetapi telaah inframerah mengungkap bahwa ruang angkasa secara mengejutkan mengandung I sangat baik menurut
standar Bumi, tetapi sebenarnya positif kotor menurut standar ruang antar bintang atau ruang antar galaksi.
Bab VI Planet Anggota Tata Surya
VI.1. Merkurius Merkurius sukar dilihat karena jaraknya yang terlalu dekat ke Matahari. Planet ini mengelilingi
Matahari dengan kecepatan rata-rata 172.000 km per jam paling tinggi di antara planet lainnya. Merkurius seperti Bulan kita. Permukaannya berkawah banyak. Kawah-kawah ini
diduga hasil dari bombardemen meteorit pada planet dalam pada fasa terakhir
pembentukannya. Kawah paling besar, Caloris Basin, diameternya kira-kira 1.300 km. Adanya daratan datar dan halus dari permukaannya seperti mare di permukaan Bulan kita
menyarankan pernah terjadi banjir lava yang besar di zaman kuno. Terdapat tebing-tebing dengan ketinggian sampai 2 km dan panjang sampai 1500 km.
Sumbu rotasi Merkurius vertikal, tidak miring seperti Bumi. Jadi Matahari selalu tepat di atas ekuator, sehingga Merkurius tidak mempunyai musim seperti di Bumi. Temperatur bervariasi
dari sangat panas di daerah yang tersinari Matahari, 430 C, sampai dingin yang menggigit di
belahan planet yang gelapnya, 180 C. Temperatur yang sangat tinggi menyebabkan
atmosfernya sangat tipis karena sebagian gas-gasnya telah menguap meninggalkan planet. Tetapi helium, sodium, hidrogen dan oksigen terdeteksi ada disana dalam jumlah kecil.
Merkurius mempunyai medan magnetik yang lemah. Gambar VI.1 memperlihatkan foto Merkurius.