Pada Tabel 5.2 diatas,kelompok responden terbanyak berdasarkan kategori usia adalah kelompok responden yang berusia 21 tahun, yaitu sejumlah 26 orang
26.5 pada kelompoki penderita dan 31 orang 31.6 pada kelompok non penderita. Selain itu responden yang berusia dibawah 21 tahun antara lain
kelompok responden berusia 19 tahun,yaitu sejumlah 2 orang 2.0 pada kelompok penderita dan 1 orang 1.0 pada non penderita. Responden dengan
kategori usia 20 tahun pada kelompok penderita sejumlah 15 orang 15.3 dan kelompok non penderita sejumlah 10 orang 10.2. Kategori usia 22 tahun,
responden kelompok penderita sejumlah 4 orang 4.1 dan responden non penderita sebanyak 6 orang 6.1. Responden yang paling tua adalah kategori
usia 23 tahun sejumlah 2 orang 2.0 pada kelompok penderita dan 1 orang 1.0 pada kelompok non penderita.
5.1.3 Distribusi Frekuensi Konsumsi Dairy Products
Setelah dilakukan wawancara menggunakan kuesioner, didapatkan frekuensi konsumsi dairy products pada responden penelitian yang di
deskripsikan dalam tabel frekuensi sebagai berikut :
Tabel 5.3 Frekuensi Konsumsi Dairy Products pada Mahasiswa FK USU
Angkatan 2010 Konsumsi
Dairy Products
Frekuensi frekuensi
Selalu 7xminggu 29
29,6 Kadang 8xminggu
9 9,2
Tidak pernah 60
61,2 Total
98 100
Dari tabel 5.3 distribusi frekuensi konsumsi dairy products dibagi menjadi 3 kategori,kategori “kadang-kadang” yaitu 9 orang 9,2. Dari kategori status
Universitas Sumatera Utara
konsumsi responden yang “tidak pernah” mengonsumsi dairy products sebanyak 60 orang 61,2, sebagian lagi yang memiliki kategori status konsumsi “selalu”
yaitu 29 orang 29,6. Untuk penelitian ini, jumlah responden dengan status konsumsi “selalu” dan “kadang” akan disatukan menjadi status “mengonsumsi”
yaitu sebanyak 38 responden
5.1.4 Hubungan Konsumsi Dairy Products dengan Kejadian Akne Vulgaris
Tabel 5.4 Hubungan Konsumsi Dairy Products dengan Kejadian Akne
Vulgaris
Status konsumsi Karakteristik
Jumlah Kasus
Kontrol Konsumsi
18 20
38 Tidak
31 29
60 Konsumsi
Total 49
49 98
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari seluruh responden yang menderita Akne Vulgaris kasus , yang mengonsumsi dairy products sebanyak
18 orang 36.7 dan yang tidak mengonsumsi sebanyak 31 orang 63.3. Sedangkan pada responden yang tidak menderita akne vulgaris kontrol , 20
orang 40.8 mengonsumsi dairy products dan 29 orang 59.2 tidak mengonsumsi dairy products. Dari analisis statistik yang telah dilakukan dengan
metode chi square diatas, didapatkan p value sebesar 0.836.
5.1.5 Hubungan Konsumsi Dairy Products dengan Kejadian Akne Vulgaris
berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi responden berdasarkan status konsumsi dairy products terhadap kejadian akne vulgaris pada mahasiswa FK USU angkatan 2010 menurut jenis
kelamin adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Hubungan Konsumsi Dairy Products dengan Kejadian Akne
Vulgaris pada Perempuan
Status konsumsi Karakteristik
Jumlah Kasus
Kontrol Konsumsi
12 15
38 Tidak
25 43
Konsumsi 18
Total 30
40 70
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari seluruh responden perempuan yang menderita akne vulgaris didapatkan sejumlah 12 orang 17.1 mengonsumsi
dairy products dan 18 orang 25.7 yang tidak mengonsumsi. Sedangkan responden yang non penderita didapat sejumlah 15 orang 21.4 yang
mengonsumsi dan 25 orang 35.7 yang tidak mengonsumsi. p value yang didapatkan sebesar 1.00 α= 0.05 dan memiliki makna bahwa tidak adanya
hubungan konsumsi dairy products dengan akne vulgaris pada mahasiswa FK USU perempuan angkatan 2010.
Tabel 5.6 Hubungan Konsumsi Dairy Products dengan Kejadian Akne
Vulgaris pada Laki – Laki
Status konsumsi Karakteristik
Jumlah Kasus
Kontrol Konsumsi
6 5
11 Tidak
13 4
17 Konsumsi
Total 19
9 28
Berdasarkan tabel diatas responden dengan jenis kelamin laki- laki yang merupakan penderita didapat sejumlah 6 orang 8.6 yang mengonsumsi dairy
products dan sejumlah 13 orang 18.6 yang tidak mengonsumsi. Sedangkan
Universitas Sumatera Utara
dari responden yang merupakan non penderita didapatkan sejumlah 5 orang 7.1 yang mengonsumsi dan 4 orang 5.7 yang tidak mengonsumsi.
p value yang didapatkan dari tabulasi silang diatas sebesar 0.409 α= 0.05 yang
memiliki makna tidak adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi dairy products dengan kejadian akne vulgaris pada mahasiswa FK USU laki-laki
angkatan 2010.
5.2 Pembahasan 5.2.1 Hubungan Konsums