sebasea. Pasien akne vulgari memiliki laju ekskresi sebum yang lebih besar dibanding orang normal. Hormon ini mengikat reseptor androgen di
sitoplasma dan akhirnya menyebabkan proliferasi sel penghasil sebum. Meningkatnya produksi sebum pada penderita akne disebabkan oleh
respon organ akhir yang berlebihan end-organ hyperresponse pada kelenjar sabasea terhadap kadar normal androgen dalam darah. Terbukti
bahwa, pada kebanyakan penderita, lesi akne hanya ditemukan dibeberapa tempat yang kaya akan kelenjar sabasea Bancin, 2010.
Terdapat tiga macam mikroba yang terlibat dalam patogenesis akne yaitu propionibacteria Acne, Stapylococcus epidermidis dan pityrosporum
ovale malazzea furfur. Adanya sebore pada pubertas biasanya disertai dengan kenaikan jumlah propionebacteria acne. Meningkatnya produksi
sebum akan membuat folikel menjadi tempat yang sangat baik untuk pertumbuhan P.Acnes. Propionibactterium acnes dapat merubah ekspresi
keratinosit dan sebosit melalui Toll Like Reseptor 3 TLR3, Cluster of Differentiation-14 CD14 dan molekul CD1, serta dapat mengenali
produksi sebumlipid yang berlebihan oleh kelenjar sabasea dan diikuti dengan produksi sitokin-sitokin inflamasi ke daerah tersebut. Beberapa lesi
mungkin timbul tanpa ada mikroorganisme yang hidup, sedangkan pada lesi yang lain mikroorganisme mungkin memegang peranan penting.
Bakteri mungkin berperan pada lamanya masing-masing lesi. Apakah bakteri yang berdiam dalam folikel residen bakteria mengadakan
eksaserbasi tergantung pada lingkungan mikro dalam folikel tersebut Goklas,2010 .
2.1.5. Gejala Klinis
Distribusi akne vulgaris pada tubuh tergantung pada kepadatan dan morfologi kelenjar pilosebasea di tubuh. Umumnya terdapat akne vulgaris
pada regio yang memiliki kelenjar sebasea lebih banyak dan menyebar
Universitas Sumatera Utara
seperti wajah, dada, leher dan punggung. Jenis lesi akne vulgaris dapat beraneka dapat beraneka macam,yaitu lesi non- inflamasi seperti papul dan
komedo atau inflamasi seperti nodus dan kista. Dapat disertai rasa gatal, tetapi paling banyak adalah keluhan estetik.
Komedo adalah lesi non-inflamasi yang merupakan gejala patognomonik jerawat berupa papul miliar dengan sumbatan sebum di
tengahnya. Komedo terdiri dari komedo terbuka dan tertutup. Komedo terbuka adalah gambaran lesi yang berdiameter 0,1-3 mm dan butuh
beberapa minggu atau lebih untuk berkembang, warna hitam pada komedo terbuka adalah proses oksidasi dari lipid,keratinosit dan melanin yang
membentuk plak. Komedo tertutup menggambarkan duktus pilosebasea yang tertutup oleh materi duktal, letaknya lebih dalam sehingga tidak
mengandung unsur melanin, disebut komedo putih. Lesi ini biasa berukuran 0,1 – 3 mm dan sebagian kecil akan hilang pada waktu 3-4 hari
dan sebagian besar akan berkembang menjadi lesi inflamasi Wasitaatmaja,2008; Fulton,2009; Zaenglein,2008.
2.1.6. Gradasi
Gradasi adalah salah satu cara untuk mengukur derajat keparahan akne. Ada beberapa kriteria gradasi akne yang dipakai saat ini. Beberapa
diantaranya adalah Wasitaatmaja,2008; Adityan,2009 : 1.
Pilsbury et al 1963, membuat gradasi sebagai berikut: a.
Grade 1 : Komedo di muka b.
Grade 2 : komeno, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di muka
c. Grade 3 : komedo, papul, pustul dan peradangan lebih dalam di
muka, dada, punggung d.
Grade 4 : akne konglobata
2. James dan Tisserand 1958 membentuk gradasi akne sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Grade 1 : lesi non-inflamasi yang ringan ; papul dan sedikit
komedo b.
Grade 2 : komedo, papul dan sedikit pustul c.
Grade 3: papul ,pustul dan kista yang lebih menyebar terutama di mengenai daerah wajah,leher dan tubuh bagian atas.
d. Grade 4 : lebih berat dan makin menyebar
Gambar 2.2 Derajat keparahan Akne Vulgaris 1Akne vulgaris grade I, dengan gambaran komedo terbuka yang multiple
2 Akne Vulgaris Grade II, komedo tertutup 3 Akne Vulgaris Grade III, papulopustules 4 Akne Vulgaris Grade IV, gabungan komedo terbuka
yang multiple, komedo tertutup, papulopustul dan cyst. Fulton, J 2009
3. Gradasi yang dipakai di bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
FKUIRSUPN dr.Cipto Mangunkusumo membuat gradasi akne vulgaris sebagai berikut :
a. Ringan, bila :
i. beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi
ii. Sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat
iii. Sedikit lesi beradang pada 1 predileksi
b. Sedang, bila :
2 3
4 1
Universitas Sumatera Utara
i. Banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi
ii. Beberapa lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi
iii. Beberapa lesi beradang pada 1 predileksi
iv. Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi
c. Berat , bila :
i. Banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi
ii. Banyak lebih beradang pada 1 atau lebih predileksi
iii. Banyak lebih beradang pada 1 atau lebih predileksi.
Catatan : sedikit 5, beberapa 5-10,banyak 10 lesi Tak beradang : komedo putih dan komedo hitam,papul
Beradang : pustul, nodul, kista
2.1.7. Diagnosa Akne Vulgaris