kulit pisang raja terhadap warna, maka dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan dan didapatkan hasilnya seperti tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4 Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Warna
Perlakuan A
1
A
2
A
3
Rata-rata A
1
– A
2
= 2,03 – 1,53 = 0,5 0,302 A
1
– A
3
= 2,03 – 1,50 = 0,53 0,319 A
2
– A
3
= 1,53 – 1,50 = 0,03 0,302 2,03 1,53 1,50
Jadi A
1
≠ A
2
Jadi A
1
≠ A
3
Jadi A
2
= A
3
Berdasarkan Uji Ganda Duncan seperti hasil tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap warna kue donat A
2
20 sama dengan warna kue donat A
3
30, namun warna kue donat A
1
10 berbeda dengan kedua kue donat yang lain. Hal itu berarti bahwa warna kue donat A
1
10 lebih disukai dibandingkan dengan warna kue donat A
2
dan A
3
, karena kue donat A
1
mempunyai penilaian yang paling tinggi 2,03, dimana semakin tinggi tingkat penilaian maka
kue donat akan semakin disukai.
4.3 Analisa Organoleptik Aroma Kue Donat dengan Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja
Hasil analisa organoleptik aroma kue donat dengan penambahan tepung kulit
pisang raja dengan skala hedonik dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5. Hasil Analisa Organoleptik Aroma Kue Donat dengan Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja
Skala Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja
Hedonik Numerik
10 20
30 Panelis
Skor Panelis
Skor Panelis
Skor
Suka 3
6 18
20 2
6 6,67
3 9
10 Kurang Suka
2 17
34 37,78
17 34
37,78 19
38 42,22
Tidak Suka 1
7 7
7,78 11
11 12,22
8 8
8,89
Total 30
59 65,56
30 51
56,67 30
55 61,11
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa total skor tertinggi dalam uji organoleptik terhadap aroma pada kue donat dengan penambahan tepung kulit
pisang raja adalah 59 65,56 yaitu pada kue donat dengan penambahan tepung kulit pisang raja 10 dengan kriteria kurang suka.
Berdasarkan uji Barlett maka dapat diketahui bahwa varians data populasi dimana sampel ditarik adalah homogen sama yaitu b
H 0,9945
b
C 0,9325
dan dapat dilanjutkan dengan analisa sidik ragam.
Tabel 4.6. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Aroma Sumber
Keragaman db
JK KT
Fhitung Ftabel
0,05 Keterangan
Perlakuan 2
1,07 0,53
1,39 3,15
Tidak ada Perbedaan
Galat 87
33,43 0,38
Total 89
34,5
Berdasarkan analisis sidik ragam pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung 1,39 Ftabel 3,15, maka tidak ada pengaruh yang berbeda nyata terhadap
aroma kue donat yang dihasilkan.
4.4 Analisa Organoleptik Rasa Kue Donat dengan Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja
Hasil analisa organoleptik rasa kue donat dengan penambahan tepung kulit
pisang raja dengan skala hedonik dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7. Hasil Analisa Organoleptik Rasa Kue Donat dengan Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja
Skala Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja
Hedonik Numerik
10 20
30 Panelis
Skor Panelis
Skor Panelis
Skor
Suka 3
1 3
3,33 -
- -
4 12
13,33 Kurang Suka
2 11
22 24,44
9 18
20 11
22 24,44
Tidak Suka 1
18 18
20 21
21 23,33
15 15
16,67
Total 30
43 47,78
30 39
43,33 30
49 54,44
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, dapat diketahui bahwa total skor tertinggi dalam uji organoleptik terhadap rasa pada kue donat dengan penambahan tepung kulit
pisang raja adalah 49 54,44 yaitu pada kue donat dengan penambahan tepung kulit pisang raja 30 dengan kriteria tidak suka.
Berdasarkan uji Barlett maka dapat diketahui bahwa varians data populasi dimana sampel ditarik adalah homogen sama yaitu b
H 0,9395
b
C 0,9325
dan dapat dilanjutkan dengan analisa sidik ragam.
Tabel 4.8. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Rasa Sumber
Keragaman db
JK KT
Fhitung Ftabel
0,05 Keterangan
Perlakuan 2
1,69 0,84
2,4 3,15
Tidak Ada Perbedaan
Galat 87
30,63 0,35
Total 89
32,32
Berdasarkan analisis sidik ragam pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung 2,40 Ftabel 3,15, maka tidak ada pengaruh yang berbeda nyata terhadap
rasa kue donat yang dihasilkan. 4.5 Analisa Organoleptik Tekstur Kue Donat dengan Penambahan Tepung
Kulit Pisang Raja Hasil analisa organoleptik tekstur kue donat dengan penambahan tepung kulit
pisang raja dengan skala hedonik dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9. Hasil Analisa Organoleptik Tekstur Kue Donat dengan Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja
Skala Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja
Hedonik Numerik
10 20
30 Panelis
Skor Panelis
Skor Panelis
Skor
Suka 3
- -
- 10
30 33,33
8 24
26,67 Kurang Suka
2 18
36 40
17 34
37,78 19
38 42,22
Tidak Suka 1
12 12
13,33 3
3 3,33
3 3
3,33
Total 30
48 53,33
30 67
74,44 30
65 72,22
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa total skor tertinggi dalam uji organoleptik terhadap tekstur pada kue donat dengan penambahan tepung kulit
pisang raja adalah 67 74,44 yaitu pada kue donat dengan penambahan tepung kulit pisang raja 20 dengan kriteria kurang suka.
Berdasarkan uji Barlett maka dapat diketahui bahwa varians data populasi dimana sampel ditarik adalah homogen sama yaitu b
H 0,9829
b
C 0,9325
dan dapat dilanjutkan dengan analisa sidik ragam.
Tabel 5.1. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Tekstur Sumber
Keragaman db
JK KT
Fhitung Ftabel
0,05 Keterangan
Perlakuan 2
7,27 3,64
11,03 3,15
Ada Perbedaan
Galat 87
28,73 0,33
Total 89
36,00
Berdasarkan analisis sidik ragam pada tabel 5.1 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung 11,03 Ftabel 3,15, maka ada pengaruh yang berbeda nyata terhadap
tekstur kue donat yang dihasilkan. Oleh karena adanya perbedaan antara penambahan tepung kulit pisang raja
terhadap tekstur, maka dilanjutkan dengan Uji Ganda Duncan dan didapatkan hasilnya seperti tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 5.2. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Tekstur Perlakuan
A
1
A
3
A
2
Rata-rata A
2
– A
3
= 2,23 – 2,17 = 0,06 0,294 A
2
– A
1
= 2,23 – 1,6 = 0,63 0,294 A
3
– A
1
= 2,17 – 1,6 = 0,57 0,309 1,6 2,17 2,23
Jadi A
2
= A
3
Jadi A
2
≠ A
1
Jadi A
3
≠ A
1
Berdasarkan tabel Uji Duncan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur kue donat A
3
30 sama dengan tekstur A
2
20,
Universitas Sumatera Utara
namun tekstur kue donat A
1
10 berbeda dengan kedua kue donat yang lain. Hal itu berarti bahwa tekstur kue donat A
2
20 dan A
3
30 lebih disukai daripada tekstur kue donat A
1
10 karena kue donat A
1
mempunyai penilaian yang paling rendah 1,6, dimana semakin rendah tingkat penilaian maka kue donat akan semakin tidak
disukai.
4.7 Perhitungan Kandungan Nilai Gizi dalam Kue Donat dengan Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja yang Dihitung Berdasarkan DKBM Daftar
Komposisi Bahan Makanan
Berdasarkan hasil perhitungan perkiraan zat gizi kue donat dengan penambahan tepung kulit pisang raja dengan berbagai variasi penambahan tepung kulit pisang raja
yang dihitung berdasarkan DKBM Daftar Komposisi Bahan Makanan antara tepung
terigu dan tepung kulit pisang dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut ini: Tabel 5.3. Perbandingan Kandungan Gizi Kue Donat dengan Berbagai Variasi
Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja Berdasarkan DKBM No
Zat Gizi Donat dengan
Penambahan Tepung Kulit
Pisang Raja 10 Donat dengan
Penambahan Tepung Kulit
Pisang Raja 20 Donat dengan
Penambahan Tepung Kulit
Pisang Raja 30
1 Energi Kkal
166,03 189,59
212,85 2
Protein g 3,33
3,11 2,87
3 Lemak g
1,31 2,11
2,89 4
Karbohidrat g 35,23
39,54 43,84
5 Kalsium mg
291,76 577,12
862,48 6
Fosfor mg 84,96
127,52 170,08
7 Zat besi mg
1,07 1,66
2,26 8
Vitamin B mg 0,09
0,14 0,17
9 Vitamin C mg
7 14
21
Sumber:Dihitung Menggunakan DKBM1967 dan Balai Penelitian dan Pengembangan Industri, Jatim, Surabaya 1982 Tanpa Memasukkan Minyak yang Terserap
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.3 di atas, dapat diketahui bahwa energi yang disumbang oleh satu buah donat per 40 gram bahan dengan penambahan tepung kulit pisang
yang paling tinggi yaitu pada konsentrasi 30 dengan jumlah energi sebesar 212,85 Kkal. Protein tertinggi pada donat dengan penambahan tepung kulit pisang raja 10
yaitu sebesar 3,33 gr. Lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, dan vitamin C yang paling tinggi pada donat dengan penambahan tepung kulit pisang raja 30 yaitu
sebesar 2,89 gr lemak, 862,48 mg kalsium, 170,08 mg fosfor, 2,26 mg zat besi, 0,17 mg vitamin B, dan 21 mg vitamin C.
Apabila dibandingkan dengan kandungan gizi donat biasa dengan kandungan gizi donat dengan penambahan tepung kulit pisang raja, maka hasilnya dapat dilihat
pada tabel 5.4 berikut ini:
Tabel 5.4. Perbandingan Kandungan Gizi Kue Donat Biasa dengan Kue Donat dengan Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja per 100 gram bahan
Berdasarkan DKBM
No Zat Gizi
Donat Biasa Donat dengan Penambahan
Tepung Kulit Pisang Raja 10
1 Energi Kkal
357 415,12
2 Protein g
9,4 8,33
3 Lemak g
10,4 3,28
4 Karbohidrat g
56,5 88,07
5 Kalsium mg
- 729,4
6 Fosfor mg
- 212,4
7 Zat besi mg
- 2,68
8 Vitamin B mg
- 0,23
9 Vitamin C mg
- 17,5
Sumber: Daftar Komposisi Bahan Makanan 1967 Dihitung Menggunakan DKBM 1967 dan Balai Penelitian dan Pengembangan Industri,
Jatim, Surabaya 1982 Tanpa Memasukkan Minyak yang Terserap
Berdasarkan tabel 5.4 di atas, dapat diketahui bahwa pada donat biasa, energi yang disumbang sebesar 357 Kkal. sedangkan pada donat dengan penambahan tepung
Universitas Sumatera Utara
kulit pisang raja 10 menyumbang energi sebesar 415,12 Kkal. Hal ini menunjukkan bahwa dengan penambahan tepung kulit pisang raja dapat menyumbang energi lebih
besar daripada donat biasa dan juga kandungan gizi yang lainnya lebih baik daripada donat biasa.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PEMBAHASAN