b. Motif dorongan
Persoalan motif ini berkisar pada interest anggota terhadap kehidupan kelompok. Seperti kesatuan kelompok, tujuan bersama,
orientasi diri terhadap kelompok dan sebagainya. c.
Struktur Persoalan ini terlihat pada bentuk pengelompokan, bentuk
hubungan, perbedaan kedudukan antar anggota, pembagian tugas, dan sebagainya.
d. Pimpinan
Persoalan pimpinan tidak kalah pentingnya pada kehidupan kelompok, dimana hal ini terlihat pada bentuk-bentuk
kepemimpinan, tugas pimpinan, sistem kepemimpinan, dan sebagainya.
e. Perkembangan Kelompok
Persoalan perkembangan kelompok dapat pula menentukan kehidupan kelompok selanjutnya, dan ini terlihat pada perubahan
dalam kelompok, senangnya anggota tetap berada dalam kelompok, perpecahan kelompok, dan lain sebagainya.
1.6.2 Teori Sosialisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1990:855, sosialisasi berarti proses belajar seorang anggota masyarakat untuk
mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat di lingkungannya.
Universitas Sumatera Utara
Berger 1978 mencatat adanya perbedaan penting antara manusia dengan mahluk lain. Berbeda dengan mahluk lain yang
seluruh perilakunya dikendalikan oleh naluri yang diperoleh sejak awal hidupnya, manusia merupakan mahluk tak berdaya karena
memiliki naluri yang relatif tidak lengkap. Oleh sebab itu manusia kemudian mengembangkan kebudayaan untuk mengisi kekosongan
yang tidak diisi oleh naluri. Manusia harus memutuskan sendiri apa yang harus dimakannya dan kebiasaan yang dimilikinya, akan
ditegakkannya menjadi kebudayaanya. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa kebudayaan sekelompok orang dapat berbeda dengan
kelompok lainnya. Keseluruhan budaya kebiasaan yang dipunyai manusia tersebut harus dipelajari oleh setiap anggota baru suatu
masyarakat melalui suatu proses yang dinamakan sosialisasi socialization.
Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai “a process by which a child learns to be a participant member of society” – artinya proses
melalui mana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat Berger, 1978 : 116. Menurut
Berger dan sejumlah tokoh sosiologi lainnya, yang diajarkan melalui sosialisasi ialah peran-peran.
Universitas Sumatera Utara
Proses sosialisasi pada suatu kebiasaan kebudayaan yang baru diterima, akan menimbulkan berbagai sikap sebagai respon yang
ditunjukkan, antara lain : a.
Sikap kognitif adalah sikap yang ditunjukkan sebagai bentuk pemahaman akan suatu nilai yang menandakan perubahan
kepercayaan, perubahan pendapat ataupun penambahan pengetahuan.
b. Sikap afektif adalah sikap yang ditunjukkan sebagai bentuk
penerimaan yang terlihat dari perubahan perasaan dan kesukaan akan suatu nilai.
c. Sikap behavioral adalah sikap yang ditunjukkan sebagai
kecenderungan perilaku tindakan terhadap suatu nilai. d.
Sikap regeneratif adalah sikap yang ditunjukkan sebagai keinginan untuk meneruskan suatu nilai yang dianggap baik
untuk diketahui, agar dilakukan juga oleh orang lain.
1.6.3 Teori Nilai