Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kepemimpinan telah memasuki seluruh tingkatan dalam lingkungan masyarakat pendidikan dan masyarakat umum. Namun untuk mengerti akan arti kata kepemimpinan, sampai dengan tahapan melakukan nilai-nilai kepemimpinan itu sendiri, tergantung latar belakang tingkat pendidikannya. Dalam lingkungan masyarakat pendidikan, kepemimpinan dan penerapannya telah terlihat pada aktivitas intrakulikuler dan ekstrakulikuler mulai tingkat TK, SD, SMP, SMA, bahkan sampai tingkat universitas, telah mengadopsi prinsip-prinsip kepemimpinan dalam prosesnya. Dapat diambil kesimpulan bahwa semua tingkat pendidikan merasa antusias dan optimis akan tiba suatu masa, bahwa seseorang akan sampai pada jenjang tertinggi, yaitu menjadi pemimpin lewat segala aspek dan bidang kehidupan yang dipilihnya sebagai dunia profesionalnya. Apa yang sesungguhnya sedang terjadi pada dunia kepemimpinan yang ada di Indonesia, dapat dilihat dengan jelas oleh para pemimpin bangsa ini. “Globalisasi telah membuat para pemimpin nasional kita ketakutan dan tidak mampu mengendalikan reaksi berlebihan yang terjadi di bawah. Reaksi berlebihan itu adalah fundamentalisme dan nasionalisme sempit”, kata mantan presiden KH. Abdurrahman Wahid. Mantan presiden ini juga Universitas Sumatera Utara mengatakan bahwa derasnya arus globalisasi membuat para pemimpin nasional tidak berani bersikap, terutama dalam menegakkan hukum. sumber: www.tokohindonesia.comensiklopediaabdurrahman_wahibindex.sthml Hal yang senada ditunjukkan melalui pernyataan salah satu tokoh Indonesia, wakil Presiden - Jusuf Kala, yang merupakan orang nomor dua di bangsa ini kepada Kompas, 8 Juni 2006 bahwa Indonesia memerlukan pemimpin- pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan yang kuat di tengah-tengah perubahan-perubahan mendasar dalam kehidupan politik dan masyarakat selama delapan tahun reformasi. sumber: www.tokohindonesia.comensiklopedijjusuf_kallaindex.sthml. Pernyataan kedua tokoh ini menggambarkan keadaan yang menjadi permasalahan sesungguhnya di bangsa ini yaitu sedang terjadi krisis kepemimpinan. Generasi muda sudah seharusnya siap menggantikan para pemimpin dari generasi angkatan sebelumnya. Namun praktek kepemimpinan sering terbentur pada ketidakpercayaan antara generasi yang ada di tingkat atas pada orang-orang yang lebih muda darinya. Kenyataan ini tersampaikan dengan baik oleh sebuah iklan produk rokok yang terkenal dengan slogannya, dengan mengeluarkan slogan terbaru yaitu, “Yang lebih muda, yang gak dipercaya”, melalui berbagai media iklan yang ada. Sebuah iklan yang dapat membuat para aktivis organisasi mana pun, dan orang-orang lain yang telah mengalaminya akan mengangguk-anggukkan kepala dan tersenyum kecil sebagai ekspresi bahwa dia pernah melihat perlakuan seperti itu atau pun pernah melakukannya pada orang lain. Universitas Sumatera Utara Jalinan hubungan antar generasi seharusnya tetap terjalin dengan baik. Generasi yang lebih tua tidak perlu merasa tidak puas atau pun tidak percaya pada generasi yang lebih muda dan tetap konsisten dalam memberikan bimbingan pada yang lebih muda. Generasi yang lebih muda juga harus mempunyai sikap dan kemauan untuk terus belajar dan mau diajar untuk mempersiapkan kompetensi diri. Generasi yang lebih tua seharusnya lebih membebaskan yang muda untuk berekspresi, sedangkan yang lebih muda seharusnya mau belajar dari pengalaman orang yang lebih tua dan tidak mengulangi kesalahan yang pernah mereka lakukan. Situasi yang harmonis dan seimbang seperti ini, akan sangat membantu organisasi untuk bergerak lebih dinamis dan mengembangkan diri menuju pencapaian visi organisasi. Pengenalan, pengertian, penerapan kepemimpinan dalam hidup berorganisasi dan bermasyarakat hingga menjadi suatu tahapan-tahapan yang teratur, terstruktur dan kronologis, seharusnya selalu menjadi perhatian lingkungan pendidikan yang ada di Indonesia. Karena pemimpin yang cakap, handal dan dapat dipercaya merupakan kebutuhan bangsa untuk dijadikan orang- orang pemegang kekuasaan, pengambil keputusan dan berpengaruh di bangsa ini. Universitas sebagai tingkatan jenjang pendidikan yang tertinggi, semestinya lebih antusias dan peka terhadap topik ini. Karena setelah menyelesaikan tahapan sebagai mahasiswa, selanjutnya golongan SDM produktif ini akan terjun langsung ke masyarakat untuk mendapatkan tempat-tempat strategis dalam kemasyarakatan, menggantikan dan melanjutkan perjuangan para Universitas Sumatera Utara orang tua dan senior-senior yang lebih dahulu mendapat kesempatan untuk masuk pada tingkat kepemimpinan kota dan bangsa. Universitas dan mahasiswa sebagai calon pemimpin, menjadi acuan peneliti dalam mengajukan judul skripsi ini. Universitas adalah gudangnya pemuda dan pada jenjang inilah para calon pemimpin seharusnya mulai menghidupi pengertian kata kepemimpinan sekaligus mempersiapkan diri untuk siap berkarya nyata. Pada organisasi kemahasiswaan, secara langsung prinsip- prinsip kepemimpinan dilakukan dengan mencantumkannya pada program yang terstruktur dan secara tidak langsung dilakukan melalui kegiatan tambahan di luar program organisasi. Organisasi mahasiswa dengan nama Ikatan Mahasiswa Pemimpin Rasional dan Kreatif yang disebut IMPERATIF dipilih sebagai obyek yang diteliti. Alasan pemilihan IMPERATIF sebagai obyek penelitian, karena organisasi yang telah berdiri di Universitas Sumatera Utara USU sejak 12 Februari 1999 ini, menyatakan dirinya sebagai pencetak pemimpin seperti yang tercantum pada namanya. Keadaan yang kurang menunjukkan perkembangan organisasi yang telah berusia delapan tahun ini, membuat peneliti semakin tertarik melakukan pengamatan, tepatnya mulai satu tahun terakhir ini. Anggota organisasi yang keseluruhannya merupakan mahasiswa USU dari berbagai fakultas dan jurusan, membuat peneliti semakin antusias dalam meneliti masalah ini, mengingat bahwa mereka adalah orang-orang yang telah melewati seleksi prestasi akademik sebelum mendapatkan pendidikan lanjutan di universitas negeri, sehingga data yang akan didapatkan dari penelitian akan menjadi lebih obyektif dan rasional. Universitas Sumatera Utara Ingin mengetahui penyebab-penyebab sehingga organisasi ini belum dikenal di kalangan mahasiswa dan masyarakat, yang dimulai dengan melakukan penelitian terhadap berlangsungnya komunikasi organisasi, melalui setiap kegiatan pertemuan organisasi dan menghubungkannya dengan usaha mensosialisasikan nilai-nilai keorganisasian kepada anggotanya, membuat peneliti ingin meneliti secara ilmiah sesuai dengan dasar-dasar ilmu pengetahuan akan permasalahan ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pola Komunikasi Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Di Kota Bandung (Studi Deksriptif Tentang Pola Komunikasi Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Dalam Meningkatkan Solidaritas Keanggotaan di Kota Bandung)

1 3 1

Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Pemimpin terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta.

0 3 13

PENDAHULUAN PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMIMPIN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KARYAWAN (Kasus pada Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta).

0 2 63

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMIMPIN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KARYAWAN (Kasus pada Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta).

0 4 8

PENUTUP PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMIMPIN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KARYAWAN (Kasus pada Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta).

0 4 18

SKRIPSIPROSES SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI PROSES SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI (PROSES SOSIALISASI NILAI-NILAI INTEGRITAS KARYAWAN DI BRINGIN LIFE ASURANSI YOGYAKARTA).

0 4 11

PENDAHULUAN PROSES SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI (PROSES SOSIALISASI NILAI-NILAI INTEGRITAS KARYAWAN DI BRINGIN LIFE ASURANSI YOGYAKARTA).

0 3 30

PENUTUP PROSES SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI (PROSES SOSIALISASI NILAI-NILAI INTEGRITAS KARYAWAN DI BRINGIN LIFE ASURANSI YOGYAKARTA).

0 3 8

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM ORGANISASI IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Muhammad Abduh Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode 2014.

0 2 17

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM ORGANISASI IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Muhammad Abduh Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode 2014.

0 2 16