Deskripsi Lokasi Penelitian Metode Sampling

Tabel 3.3 Tabel Skala Guilford Skala Nilai Korelasi Tingkat Hubungan Kurang dari 0,20 0,20 – 0,40 0,40 – 0,70 0,70 – 0,90 Lebih dari 0,90 hubungan rendah sekali, lemas sekali hubungan rendah, tetapi pasti hubungan yang cukup berarti hubungan yang tinggi; kuat hubungan sangat tinggi; kuat sekali, dapat diandalkan

3.3 Metode Sampling

3.3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

 Sejarah IMPERATIF Nama, Waktu, dan Kedudukan Organisasi ini bernama Ikatan Mahasiswa Pemimpin Rasional dan Kreatif yang selanjutnya disebut dengan IMPERATIF merupakan derivasi turunan dari organisasi dengan nama Pelayanan Mahasiswa Kristen Universitas Sumatera Utara PMK USU. IMPERATIF berdiri 12 Februari 1999 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan dan IMPERATIF berkedudukan di Medan. Bentuk Lambang IMPERATIF: Gambar 3.1 Gambar Lambang IMPERATIF Universitas Sumatera Utara Arti Lambang IMPERATIF, adalah sebagai berikut: 1. Rajawali yang naik terbang melintasi langit membawa peta Indonesia menggambarkan anak-anak Tuhan sebagai pemimpin yang memiliki ketangguhan, kekuatan dan keperkasaan, yang memiliki komitmen untuk tetap memberkati Indonesia, ketika pemimpin-pemimpin naik, maka Indonesia akan semakin baik. 2. Rantai menunjukkan kesatuan di dalam tubuh Kristus. 3. IMPERATIF merupakan nama organisasi. 4. Yosua 1:6 merupakan firman yang menggambarkan bahwa anak-anak Tuhan adalah pemimpin bangsa ini. Asas, Status, dan Sifat IMPERATIF berasaskan Pancasila dan berlandaskan UUD 1945, berstatus independen, bersifat rohani dan ilmiah. Visi dan Misi IMPERATIF Visi IMPERATIF yaitu “Terwujudnya pemimpin-pemimpin yang berkarakter kuat dan berintelektualitas tinggi berdasarkan iman kekristenan”. Misi IMPERATIF, yaitu: 1 Mempersiapkan wadah bagi mahasiswa-mahasiswa Kristen sebagai sarana pengembangan diri. 2 Memperlengkapi mahasiswa-mahasiswa Kristen dengan pengetahuan, karakter, dan keahlian secara konsisten untuk mencapai kualitas pemimpin yang benar dan baik.  Kelengkapan Organisasi IMPERATIF 1. Musyawarah Umum Anggota MUA 2. Majelis Pertimbangan Organisasi MPO 3. Garis-garis Besar Haluan Organisasi GBHO 4. Pengurus Musyawarah Umum Anggota yang untuk selanjutnya disebut MUA adalah forum pengambilan keputusan tertinggi yang diselenggarakan oleh pengurus IMPERATIF secara rutin. Dengan tujuan pelaksanaan untuk: a. Memilih, mengangkat, menetapkan dan memberhentikan ketua. b. Meminta, membahas dan mendengarkan pertanggungjawaban ketua. c. Mengubah dan atau menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADART. d. Meninjau, menetapkan dan atau mengesahkan Garis-garis Besar Haluan Organisasi GBHO. e. Mengangkat, menetapkan dan memberhentikan anggota kehormatan. Universitas Sumatera Utara Majelis Pertimbangan Organisasi yang untuk selanjutnya disebut MPO adalah badan independen yang mengawasi kinerja pengurus selama masa kepengurusan. Garis-garis Besar Haluan Negara yang untuk selanjutnya disebut dengan GBHO merupakan gambaran umum atau garis-garis besar dari program kerja pengurus, dan GBHO ditetapkan dalam MUA. Pengurus memiliki masa kerja selama satu tahun terhitung sejak waktu pelantikan dan perangkat kepengurusan dipilih dan dibentuk oleh ketua IMPERATIF. Tugas dan wewenang pengurus adalah menjalankan tugas organisasi berdasarkan ADART ketentuan-ketentuan lain yang bersifat mengikat, melaksanakan program kerja organisasi berdasarkan GBHO. sumber: AD ART IMPERATIF Kelengkapan organisasi ini merupakan sesuatu yang mutlak harus dimiliki. Perubahan dalam tubuh organisasi yang akan dilakukan, harus melalui pembahasan pada MUA IMPERATIF yang diadakan minimal sekali dalam setahun. Selanjutnya ketua terpilih akan membentuk satu tim formatur yang ditugaskan untuk menyusun formasi kepengurusan dan melaksanakan program kerja yang menjawab kebutuhan anggota.  Sekretariat IMPERATIF Penelitian ini dilakukan di sekretariat IMPERATIF di Jalan Harmonika No. 45, Padang Bulan dan juga di lingkungan kampus USU, mengingat keseluruhan anggotanya adalah mahasiswa USU.

3.3.2 Populasi

Dokumen yang terkait

Pola Komunikasi Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Di Kota Bandung (Studi Deksriptif Tentang Pola Komunikasi Organisasi Ikatan Pelajar Mahasiswa Kepulauan Riau Dalam Meningkatkan Solidaritas Keanggotaan di Kota Bandung)

1 3 1

Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Pemimpin terhadap Tingkat Pengetahuan Karyawan tentang Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta.

0 3 13

PENDAHULUAN PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMIMPIN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KARYAWAN (Kasus pada Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta).

0 2 63

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMIMPIN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KARYAWAN (Kasus pada Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta).

0 4 8

PENUTUP PENGARUH KUALITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEMIMPIN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KARYAWAN (Kasus pada Nilai-Nilai dalam Budaya Organisasi di Mirota Batik Yogyakarta).

0 4 18

SKRIPSIPROSES SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI PROSES SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI (PROSES SOSIALISASI NILAI-NILAI INTEGRITAS KARYAWAN DI BRINGIN LIFE ASURANSI YOGYAKARTA).

0 4 11

PENDAHULUAN PROSES SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI (PROSES SOSIALISASI NILAI-NILAI INTEGRITAS KARYAWAN DI BRINGIN LIFE ASURANSI YOGYAKARTA).

0 3 30

PENUTUP PROSES SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI (PROSES SOSIALISASI NILAI-NILAI INTEGRITAS KARYAWAN DI BRINGIN LIFE ASURANSI YOGYAKARTA).

0 3 8

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM ORGANISASI IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Muhammad Abduh Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode 2014.

0 2 17

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM ORGANISASI IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH Nilai-Nilai Pendidikan Islam Dalam Organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Muhammad Abduh Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta Periode 2014.

0 2 16