budaya ikut mewarnai kedua pihak dalam memaknakan informasi yang disebarkan dan yang diterima itu.
2.2 Ruang Lingkup Komunikasi
Menurut Soerjono Soekanto Bungin, 2006:31, ruang lingkup komunikasi berbicara tentang:
1. Komponen komunikasi, terdiri dari:
• Komunikator communication • Pesan message
• Media media • Komunikan communicant
2. Proses komunikasi, terdiri dari:
• Proses secara primer • Proses secara sekunder
3. Bentuk komunikasi, terdiri dari:
• Komunikasi personal, yaitu komunikasi intrapersonal dan komunikasi antarpersonal.
• Komunikasi kelompok, yaitu kelompok kecil dan kelompok besar. • Komunikasi massa, seperti pers, radio, TV, film, dan lain-lain.
• Komunikasi media, seperti surat, telepon, poster, dan lain-lain. 4.
Sifat komunikasi, terdiri dari: • Tatap muka face to face
• Bermedia
Universitas Sumatera Utara
• Verbal secara lisan dan tulisan • Non verbal
5. Metode komunikasi, terdiri dari:
• Jurnalistik • Humas
• Periklanan • Publisitas
• Propaganda • Perang urat syaraf
• Penerangan 6.
Teknik komunikasi, terdiri dari: • Komunikasi informatif
• Komunikasi persuasif • Komunikasi intruktif
• Hubungan manusiawi 7.
Tujuan komunikasi, yaitu: • Perubahan sikap
• Perubahan pendapat • Perubahan perilaku
• Perubahan sosial 8.
Fungsi komunikasi, yaitu: • Menyampaikan informasi
• Mendidik
Universitas Sumatera Utara
• Menghibur • Mempengaruhi
9. Model komunikasi, yaitu:
• Komunikasi 1 tahap • Komunikasi 2 tahap
• Komunikasi multi tahap 10.
Bidang komunikasi, terdiri dari: • Komunikasi sosial
• Komunikasi manusia organisasional • Komunikasi perusahaan
• Komunikasi politik • Komunikasi internasional
• Komunikasi Antar Budaya • Komunikasi pembangunan
• Komunikasi lingkungan • Komunikasi tradisional
Pengertian Organisasi
Secara sederhana organisasi dikenal sebagai wadah kerjasama dari sekumpulan orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Max
Weber mengemukakan prinsip-prinsip birokrasi bahwa organisasi yang baik harus mempunyai struktur dan fungsi yang mampu menjelaskan pembagian tugas
dan fungsi, spesialisasi, tentang kendali pengawasan, pola-pola hubungan kerja
Universitas Sumatera Utara
antar pribadi yang bersifat rasional dan impersonalitas, serta mekanisme “reward
dan punishment”.
Walaupun semua organisasi memiliki karakteristik yang khas variasi, semua organisasi memiliki hal-hal tertentu yang sama, yaitu:
• Satu tujuan bersama • Suatu struktur
• Proses untuk mengkoordinasi kegiatan • Orang-orang yang melaksanakan peran-peran yang berbeda
Pengamat yang lain mengatakan bahwa dalam setiap organisasi, entah tertulis atau tidak terdapat apa yang disebut: misi, visi, nilai, iklim organisasi,
budaya organisasi, motivasi, norma-norma kelompok, dan sebagainya. Max Weber 1964 membuat kategori organisasi menurut jenis wewenang
yang dilaksanakan: 1.
Organisasi tradisional Wewenang ditentukan oleh kebiasaan, serta kepercayaan yang telah lama
ada dan tidak perlu dipertanyakan. 2.
Organisasi Karisma Wewenang diambil dari mutu pribadi pemimpinnya.
3. Organisasi Birokrasi
Wewenang didasarkan pada pengakuan atas aturan-aturan dan prosedur- prosedur.
Universitas Sumatera Utara
Etzioni 1975 membagi kategori organisasi berdasarkan kekuasaan dan keterlibatan:
1. Coersive Power kekuasaan yang dipaksakan.
2. Remunerative Power mengandalkan imbalan dan sumber daya.
3. Normative Power mengandalkan kekuasaan bersama dan norma.
Katz dan Kahn 1978: 1.
Organisasi Ekonomis, berkaitan dengan penciptaan kesejahteraan, pembuatan barang dan jasa.
2. Organisasi Perawatan, yang berkaitan dengan sosialisasi orang untuk
melakukan peran, seperti sekolah. 3.
Organisasi Penyesuaian, berkaitan dengan menciptakan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. Contoh: universitas dan lembaga riset.
4. Organisasi Manajerial dan Politik, berkaitan dengan perundang-undangan,
koordinasi dan pengendalian sumber daya. Contoh: pemerintahan, partai politik, dan serikat buruh.
Pada uraian teoritis ini, peneliti akan menggunakan teori yang berkenaan kepada suatu organisasi formal. Suatu organisasi, disebut sebagai organisasi
formal karena semua interaksi antar manusia itu bersifat eksplisit berdasarkan kedudukan dan peran status dan peranan yang ada dalam sebuah jaringan yang
teratur dan kebanyakan melalui peraturan-peraturan tertulis. Melalui penelitian yang dilakukan di organisasi formal, dapat ditunjukkan:
1. Bahwa sistematika hubungan kerja anggota organisasi dapat diketahui
melalui studi organisasi formal.
Universitas Sumatera Utara
2. Bahwa kiat pimpinan organisasi atau para manajer dapat diketahui melalui
studi organisasi formal. 3.
Bahwa beragam aspek teoritis pekerjaan organisasi dapat diketahui melalui studi organisasi formal.
4. Bahwa pelbagai kemungkinan penerapan situasi non-organisasi dapat
diketahui melalui studi organisasi formal. 5.
Bahwa skema perilaku individu, aspek-aspek dinamika organisasi yang selalu berubah itu dapat diketahui melalui studi organisasi formal.
“Organisasi yang baik” yakni organisasi yang mengatur kerjasama manusia berdasarkan peranan mereka yang berbeda-beda namun mentaati seperangkat
norma yang telah ditetapkan bersama. Keadaan dan tingkah laku seseorang yang bernaung dalam suatu organisasi dapat kita amati melalui teori Syntality
kepribadian kelompok, yang merupakan konsep dasar keseluruhan atau rata-rata kepribadian masing-masing anggota organisasi. Kepribadian ini dikelompokkan
dalam beberapa jenis antara lain: 1.
Erratic, konsep yang menjelaskan pentimpangan hubungan antar pribadi dalam kelompok.
2. Apathetic, konsep yang menjelaskan kelompok yang kurang bermotivasi,
kurang bergairah. 3.
Strategic, konsep yang menjelaskan kelompok yang memegang tugas fungsi utama dan yang strategis penentu organisasi.
4. Konservatif, konsep yang menjelaskan kelompok kerja yang tetap
memegang tatanan organisasi secara kaku – tidak luwes.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pandangan mengenai pengertian organisasi menurut beberapa ahli antara lain, menurut Victor A. Thompson 1969 menyatakan bahwa sebuah
organisasi adalah integrasi personal dan sangat rasional atas sejumlah spesialis yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Chester I.
Barnard mendefinisikan organisasi sebagai sebuah sistem yang memaksakan koordinasi kerja antara dua orang atau lebih. E. Wright Bakke mengatakan suatu
organisasi adalah suatu sistem yang berkelanjutan atas kegiatan manusia yang bermacam-macam dan terkoordinasi berupa pemanfaatan, perubahan dan
penyatuan segenap sumber-sumber manusia, materi, modal, gagasan dan sumber alam untuk memenuhi suatu kebutuhan manusia tertentu dalam interaksinya
dengan sistem-sistem kegiatan manusia dan sumber-sumbernya yang lain dalam suatu lingkungan tertentu.
Walaupun ada bermacam-macam pandangan mengenai organisasi, namun ada kesamaan atas beberapa karakteristik organisasi, yaitu bahwa organisasi:
1. Mempunyai tujuan tertentu dan merupakan kumpulan berbagai macam
manusia. 2.
Mempunyai hubungan sekunder impersonal. 3.
Mempunyai tujuan yang khusus dan terbatas. 4.
Mempunyai kegiatan kerja sama pendukung. 5.
Terintegrasi dalam sistem sosial yang lebih luas. 6.
Menghasilkan barang dan jasa untuk lingkungannya. 7.
Sangat terpengaruh atas setiap perubahan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut pandangan sosiologi maupun antropologi yang intinya mengemukakan bahwa organizations as communities, artinya organisasi merefleksikan
pertumbuhan dan pengembangan pemikiran, atau kesadaran dari sekelompok orang tentang hakikat kerjasama cooperation. Jadi organisasi dapat dilihat
sebagai; 1
Cooperation Sebagai cooperation maka yang terbayangkan adalah kewenangan,
birokrasi, persaingan, kekuasaan dan keuntungan, terdapat rangkaian kerja mesin, ada rantai komando antara pemimpin dan bawahan.
2 Communities
Organisasi dapat dipandang sebagai communities yaitu kumpulan orang- orang yang memiliki gagasan yang sama di mana gagasan-gagasan
tersebut dapat diubah atau dipertukarkan di antara mereka. Sebuah komunitas bertujuan untuk membangun suatu strategi inti yang bermanfaat
ketika para anggotanya membicarakan pembagian, perubahan, pertukaran keuntungan dan kerugian yang mereka peroleh dari kerjasama tersebut.
Oleh karena itu maka dalam rangka mempertahankan keberlanjutan organisasi sebagai komunitas perlu diperhatikan “C” Words yaitu
capability, commitment, contribution, continuity, collaboration, conscience. Jadi organisasi sebagai komunitas yang bekerjasama dapat
diperhatikan kalau seluruh anggota organisasi itu mempunyai kemampuan individual dan kelompok untuk mengerjakan tugas dan fungsi yang telah
dirumuskan bersama; untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut harus
Universitas Sumatera Utara
ada komitmen yang muncul dari kesadaran dan kolaborasi sehingga dapat memberikan sumbangan bagi keberkanjutan organisasi Juanita Brown dan
David Isaacs – Merging the Best of Two World – the core processes of organizations as communities, 1994.
Keberadaan suatu organisasi dapat dibagi pada beberapa jenis, yaitu: Menurut Andre A. Hardjana, terdapat organisasi Paranoid, yang memiliki
tanda-tanda:
Mutu produk tidak konsisten
Lamban menanggapi perubahan
Kekurangan produk inovatif
Struktur biaya boros
Keterlibatan karyawan rendah
Layanan pada konsumen tidak responsif
Kurang alokasi sumber daya Sedangkan organisasi yang gagal, memiliki tanda-tanda:
Krisis identitas
Kegagalan visi
Terperangkap skenario besar
Ketinggalan zaman
Mengabaikan konsumen
Memiliki musuh dalam selimut
Memperlakukan manusia sebagai alat
Universitas Sumatera Utara
Richard Beckhard, dalam Frances Hesselbcin, Jakarta, 1997, h. 393, mengemukakan bahwa organisasi yang sehat, memiliki tanda-tanda:
Mendefinisikan dirinya sebagai sistem
Mempunyai sistem penginderaan yang kuat untuk menerima informasi
terbaru
Mempunyai rasa tujuan yang kuat
Beroperasi dalam mode “bentuk mengikuti fungsi”
Menggunakan manajemen tim sebagai mode yang dominan
Menghormati pelayanan konsumen
Manajemen digerakkan oleh organisasi
Keputusan dibuat di tingkat yang paling dekat dengan pelanggan
Mempertahankan komunikasi yang relatif terbuka di seluruh sistem
Para manajer dan tim kerja dinilai dari kinerja dan kemajuan yang dihasilkan
Organisasi beroperasi dalam suatu mode pembelajaran
Toleransi yang tinggi dalam hal-hal uyang berbeda, tetapi menghargai
inovasi dan kreativitas
Memperhatikan kesejahteraan dan tuntutan keluarga
Memiliki agenda sosial yang eksplisit
Memberi perhatian pada pekerjaan yang efisien
Universitas Sumatera Utara
Pada hakekatnya, komunikasi di dalam masyarakat dibagi dalam lima jenis, yaitu: 1.
Komunikasi individu dengan individu KAP 2.
Komunikasi kelompok 3.
Komunikasi organisasi 4.
Komunikasi sosial 5.
Komunikasi Massa Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka pembahasan
teori, akan dititikberatkan kepada komunikasi organisasi dan komunikasi jenis lainnya yang mempengaruhi berlangsungnya proses komunikasi organisasi.
Komunikasi organisasi organizational communication menunjuk kepada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi.
Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi formal dan informal, serta bentuk-bentuk komunikasi antar pribadi dan kelompok. Sedangkan
pembahasan teori-teori komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses
pengorganisasian, serta kebudayaan organisasi.
2.4 Teori dan Model Komunikasi Antar Pribadi 2.4.1