26 Beberapa ahli mendefenisikan Baitul Maal Wat Tamwil BMT sebagai
lembaga keuangan alternatif sebagai lembaga pendanaan di luar sistem perbankan konvensional dengan sistem bunga. Suhadi 1998 menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan lembaga keuangan alternatif adalah “suatu lembaga pendanaan yang mengakar di tengah-tengah masyarakat, di mana proses penyaluran dananya
dilakukan secara sederhana, mudah dan cepat dengan prinsip keberpihakan kepada masyarakat kecil dan berazaskan keadilan”. Dengan cara pandang dan pengertian
lembaga pendanaan tersebut, maka BMT dikelompokkan ke dalam koperasi jasa keuangan yang diartikan sebagai koperasi yang menyelenggarakan jasa keuangan
alternatif. Dalam perkembangannya saat ini secara konseptual dasar BMT sebagai
lembaga keuangan berbadan hukum koperasi berkembang kearah menjalankan juga fungsi kegiatan serba usaha atau ril sektor bagi memenuhi kebutuhan anggotanya.
Sifat BMT adalah terbuka, independen, tidak partisan, berorientasi pada pengembangan simpanan dan pembiayaan sangat mendukung bisnis ekonomi yang
produktif bagi angota dan kesejahteraan sosial masyarakat sekitar Ahmad, 2009 : 174.
2.2.2. Fungsi dan Tujuan Baitul Maal Wa Tamwil BMT
Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia dikatakan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditandai dengan banyak berdirinya lembaga
Universitas Sumatera Utara
27 keuangan yang secara operasional menggunakan prinsip bagi hasil atau dikenal
dengan prinsip syariah. Kaitannya dengan segi kelembagaan BMT, memiliki kedudukan dan fungsi untuk terlibat langsung dalam upaya pengembangan UMK.
BMT didirikan dari, oleh dan untuk masyarakat. Segala dasar dan tujuan dari didirikannya BMT antara lain untuk kepentingan masyarakat dan dilakukan secara
swadaya dan berkesinambungan. Oleh karena itu peran BMT hanya dapat dibangun apabila BMT dan masyarakat dapat bekerja sama secara aktif. Khususnya keterlibatan
para pengusaha UMK dengan menjadi mitra usaha utama lembaga BMT. Peran utama BMT adalah sebagai berikut Huda, 2010 : 365 :
1. Sebagai motor penggerak ekonomi dan sosial masyarakat banyak.
2. Ujung tombak pelaksanaan sistem ekonomi syariah.
3. Penghubung antara kaum aghniya kaya dan kaumdhu’afa’ miskin.
4. Sarana pendidikan informal untuk mewujudkan prinsip hidup yang barakah,
ahsanu ’amala, dan salaam melalui spiritual communication dengan dzikir qalbiyah ilahiyah.
Jika dilihat dari kerangka ekonomi islam, tujuan BMT dapat berperan melakukan hal – hal berikut Suhendi, 2004 :
1. Membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi umat dalam program
pengentasan kemiskinan. 2.
Memberikan sumbangan aktif terhadap upaya pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan umat.
Universitas Sumatera Utara
28 3.
Menciptakan sumber pembiayaan dan penyediaan modal bagi anggota dengan prinsip syari’ah.
4. Menumbuhkan usaha – uaha produktif dan sekaligus memberikan bimbingan dan
konsultasi bagi anggota di bidang usahanya. 5.
Meningkatkan wawasan dan kesadaran umat tentang sistem dan pola perekonomian islam.
6. Membantu pengusaha lemah untuk mendapatkan modal pinjaman.
7. Menjadi lembaga keuangan alternatif yang dapat menopang percepatan
pertumbuhan ekonomi nasional.
2.2.3. Azaz dan Prinsip Baitul Maal Wa Tamwil BMT