Tingkat Peran Pemberdayaan oleh BMT kepada UMK

85 presentase yang dicapai sebesar 100 dari 50 responden menyatakan bahwa terjadi peningkatan dalam omzet produksi, nilai penjualan, total laba, jumlah karyawan dan asset perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa pinjaman yang diberikan BMT berpengaruh positif terhadap perkembangan kehidupan UMK yang menjadi anggotanya. Namun pada sisi wilayah penjualan terdapat 20 respon dengan dengan presentase 40 yang menyatakan wilayah penjualan tetap. Dan terdapat 30 responden dengan presentase sebesar 60 menyatakan wilayah penjualan mereka meningkat. Hal tersebut kemungkinan terjadi dikarenakan wilayah usaha mereka yang berbeda – beda kondisi dan keadaannya. Sehingga terdapat faktor – faktor yang menghambat perluasan kegiatan penjualan barang dan jasa para UMK. Dari hasil penelitian kepada 50 responden yang merupakan anggota dari BMT, mereka menunjukkan terjadi perkembangan kehidupan UMK secara financial. Dan dampaknya dirasakan langsung oleh UMK tersebut. Kehidupan UMK meningkat, diikuti oleh nilai penjualan yang tinggi maka omzet produksi dapat meningkat. Hal ini menggambarkan bahwa alokasi pinjaman kredit yang diberikan pihak BMT member dampak positif bagi perkembangan UMK yang menjadi anggotanya.

4.3.12. Tingkat Peran Pemberdayaan oleh BMT kepada UMK

BMT dapat melakukan pemberdayaan kepada UKM khususnya pedagang Universitas Sumatera Utara 86 kecil atau masyarakat menengah ke bawah, yaitu dengan melakukan tiga kegiatan sebagai berikut : 1. Pembiayaan Pedagang kecil ataupun masyarakat menengah ke bawah dalam memperoleh dana pembiayaan untuk memperluas usahanya ataupun membangun usaha baru bagi masyarakat menengah ke bawah relatif sangat sulit, maka BMT mampu menjangkaunya untuk memperoleh pembiayaan yang diberikan oleh BMT tanpa menghilangkan unsur kehati-hatian dalam penyaluaran pembiayaannya. 2. Pembinaan Pedagang Kecil dan masyarakat menengah ke bawah dalam melakukan usahanya dan agar mampu mempertanggungjawabkan pembiayaannya, maka BMT sering kali memberikan pembinaan kewirausahaan maupun pengelolaan keuangan. Bentuk pembinaan dapat dilakukan dengan cara mengadakan seminar ataupun pelatihan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan yang dimiliki oleh penerima pembiayaan. Dalam program pembinaan ini, BMT dapat melakukan pembinaan pelatihan kewirausahaan untuk masyarakat umum, hal ini akan dapat meningkatkan nilai positif bagi masyarakat umum sekaligus membangkitkan semangat berwirausaha kepada masyarakat umum. Dengan demikian program pembinaan dapat memberikan peningkatan jumlah penyaluran dana BMT dengan meningkatnya jumlah penerima pembiayaan yang telah mendapatkan pembinaan terlebih dahulu. Universitas Sumatera Utara 87 3. Pemasaran Produk atau Jasa Untuk membantu kelancaran usaha dari penerima pembiayaan dan menjawab kerisauan para anggota penerima pembiayaan, maka BMT dapat melakukan bantuan kepada penerima pembiayaan usaha tersebut dengan cara menghubungkan antara penjual dan pembeli bahan baku yang tergabung dalam penerima pembiayaan. Dan bahkan BMT dengan bekerja sama dengan lembaga bisnis dalam lingkup usaha besar mampu melakukan pemasaran kepada masyarakat luas terhadap hasil usaha penerima pembiayaan. Dengan demikian BMT secara aktif mampu menuntaskan kemiskinan dan berhasil menggerakan sektor reil, kegiatan BMT dengan program CSR secara nyata telah membangun suatu masyarakat apalagi masyarakat tersebut merupakan daerah operasional BMT tersebut berada. Dengan adanya BMT yang secara aktif melakukan program CSR dalam pembangunan berkelanjuatan sustainable development dengan pemberdayaan masyarakat atau UKM tentunya dapat menghidupkan sektor riil. Dari hasil kuisioner dan wawancara 50 responden dapat diperoleh hasil apakah peran pemberdayaan atau peran secara non – financial BMT terhadap UMK anggotanya terjadi suatu peningkatan atau tidak didalam usaha yang dijalani UMK tersebut. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 88 Tabel 4.10 Distribusi Responden Menurut Manfaat Pembinaan Non – Financial oleh BMT kepada UMK Sumber : Data Primer 4.4. Interpretasi Data

4.4.1. Uji Paired Sample T – Test Untuk Melihat Perubahan Omzet