Masa Anak 12-18 Tahun

1.3. Masa Anak 12-18 Tahun

Pada saat usia anak sudah mencapai 12-18 tahun dikatakan anak tersebut erlajar mejile memasuki tahap remaja atau menjelang dewasa. Secara harafiah erlajar mejile berarti belajar cantik. Jadi erlajar mejile diartikan sebagai keadaan seseorang yang mulai belajar berpenampilan cantik, menarik dan mulai dapat mengenal lawan jenisnya. Keadaan ini sering pula dikategorikan sebagai anak yang sedang mengalami pubertas yaitu masa transisi dari anak-anak ke masa remaja. Anak laki-laki pada masa ini sudah mulai mengincar anak perempuan yang menarik hatinya, pada masyarakat desa Lingga anak laki-laki pada usia ini setiap malam keluar rumah dan berkumpul dikedai- kedai kelontong sambil bernyanyi dengan teman-teman sebayanya. Anak laki-laki pada seusia ini sudah tidak lagi dipedulikan orang tua karena, menurut orang tua anak seusia mereka sudah dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik untuk dilakukan. Dan jika anak laki- laki membuat kesalahan yang mengajarkan adalah ibunya karena kalau sempat yang mengajarkan ayahnya, ibunya takut kalau terjadi pertengkaran antara ayah dan anak laki-laki untuk itu ibu selalu menyuruh ayahnya pergi keluar rumah atau ke kedai kopi, takut kalau ayahnya nanti emosi dan memukul anaknya, malu diketahui tetangga. Seperti yang dituturkan informan saya Mika Sinulingga: 18 tahun “ adi enggo kap nande ras bapa aku kelewatsa mis suruh bapa nande ngerana bangku soalnna biar ia silap, aku pe gundari lanai mindo sen bana mela idah teman monmon ngemo aku ku juma kalak, lang adi la aku Universitas Sumatera Utara kisat erban keranjang aku, lang kari muat gagaten lembu kalak aku enca pindo galarna, adi ndarat berngi aku perpulihku pe kurumah lanaibo iatur- atur nande ah monmon la aku mulih medem kurumah rumah teman aku monmon medem, ngerana pe ras bapa adi enggo radu-radu emosi kari kami mis suruh nande aku ndarat lang bapa gelah ula sempat kami sitinjun, entah enggo gia kari kami sigangen sora mis merawa nande ah la nge kena mela begi kalak” kalau sudah rasa ayah dan ibu saya kelewat batas, langsung disuruh ayah ibu menasehati saya soalnya takut ayah silap, sayapun sekarang tidak lagi minta uang kan malu sama kawan- kawan terkadang kerja saya ke ladang orang, kalau tidak malas saya membuat keranjang, kalau tidak mengambil makanan ternak lembu orang lalu minta bayarannya, kalau saya ke luar rumah pada malam hari kepulangan saya kerumah tidak lagi diatur-atur ibu, terkadang saya tidak pulang ke rumah, saya tidur di rumah teman, kalau lagi ngomong dengan ayah terus kami udah sama-sama emosi langsung disuruh ibu saya ke luar rumah atau ayah biar jangan sampai kami bertinju atau kalau kami sudah sama-sama marah langsung ibu marah dan mengatakan apa kalian tidak malu didengar orang. Pada tahap usia ini anak sudah memiliki kemampuan untuk berdiri sendiri, menentukan tindakan sesuai dengan kedewasaannya dan melepaskan diri dari ketergantungan dengan orang lain. dalam masa ini, remaja itu berkembang ke arah kematangan seksual Gunarsa, 2000:128. Universitas Sumatera Utara 2. Sosialisasi Anak Perempuan Dalam Keluarga Karo 2.1. Masa Anak 0-5 Tahun

Dokumen yang terkait

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

KEBERADAAN MUSIK DALAM ACARA RITUAL PERUMAH BEGU PADA MASYARAKAT KARO DI DESA GAMBER KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO.

1 8 22

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN RUMAH ADAT KARO SEBAGAI CAGAR BUDAYA DI DESA LINGGA KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO.

0 2 22

PROSES PELAKSANAAN UPACARA MENGANGKAT TULANG BELULANG (NGURKURI TULAN-TULAN) DALAM MASYARAKAT BATAK KARO DI DESA LINGGA KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO.

0 2 15

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 0 14

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

1 2 1

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 0 6

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

1 1 23

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 0 3

KABUPATEN KARO( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 3 11