Kesenian Sistem Organisasi Sosial 1. Sistem Organisasi Sosial Dan Sistem Kekerabatan

2. Kesenian

Kesenian merupakan suatu kebanggan bagi setiap suku bangsa yang merupakan hal yang sangat penting didalam kehidupan seseorang. Misalnya masyarakat karo sejak jaman dahulu telah mengenal dan mengerti akan seni. Karena pada dasarnya setiap manusia memiliki rasa seni. Dalam berbagai hasil pekerjaan yang telah dilakukan oleh mereka tidaklah terlepas dari unsur seni sekalipun mereka belum memberikan penggolongan atau macam cabang seni. Kenyataan dapat ditemui bahwa mereka telah mampu berkreasi sejak dulu dan hasilnya diwariskannya sampai sekarang antar lain pakaian, perhiasan, alat-alat rumah tangga sehari-hari, alat bekerja maupun alat pertanian, dan alat-alat kesenian. Adanya alat tersebut menunjukkan pada waktu dahulu mereka mapu memberikan perhatian dan mampu berkreasi dibidang kesenian. Selain dari pada itu mereka juga menunjukkan karya dibidang kegunaan bahasa Karo dalam berbagai bentuk seni bahasa, misalnya seperti mengenai vokalisasi dan seni suara. Didalam masyarakat Karo di desa Lingga kesenian merupakan sesuatu yang sangat berarti bagi setiap masyarakat. Bahkan masyarakat Lingga masih melestarikan hasil seni nenek moyang mereka sampai sekarang seperti masih terawatnya rumag adat karo yang dapat ditemuai di desa ini. Selain dari pada itu Tari landek yang merupakan salah satu sarana dalam mengikuti suatu acara tertentu misalnya dalam acara kerja tahun pesta tahunan, acara pesta bunga dan buah, atau acara perlombaan pada hari Kemerdekaan, hari Natal, selain untuk mengikuti Universitas Sumatera Utara acara-acara perlombaan tari landek sering juga dilaksanakan misalnya pada acara memasuki rumah baru, pesta perkawinan. Tari dalam bahasa Karo disebut “landek”. Pola dasar dari tari Karo ialah: posisi tubuh, gerakan tangan, gerakan naik turun lutut endek disesuaikan dengan tempo gendang dan gerak kaki. Pola dasar tari itu harus pula ditambah variasi tertentu sehingga tarian tersebut menarik dan indah. Universitas Sumatera Utara

BAB III NILAI ANAK PADA MASYARAKAT KARO

DAN PROSES SOSIALISASI DALAM KELUARGA KARO

A. Nilai Anak Pada Masyarakat Karo

Anak adalah seorang yang lahir dari seorang ibu atau wanita sebagai sebuah dari hasil hubungan seks suam istri. Suami maupun istri memiliki andil dalam pembentukan anak di dalam kandungan , masyarakat Karo menyebutnya “anak ibas bertin” dalam rahim di mana menurut pengertian masyarakat desa Lingga, wanita hanya mungkin dapat hamil bila telah berhubungan seks dengan laki-laki. Manusia yang dilahirkan seorang wanita dikatakan sebagai anak si ipupusna anak yang dilahirkannya dan seorang wanita yang melahirkan disebut masyarakat Karo mupus. Dalam kehidupan sehari-hari orang juga menanyakan jumlah anak kepada orang tuanya ayah-ibu dengan kata “piga enggo pupusndu?” yang berarti “berapa anakmu?”. Pengertian kata mupus dalam hal ini adalah keturunan yang dilahirkan secara biologi. Setiap pasangan suami istri idealnya mempunyai sejumlah anak yang diperoleh dari hasil hubungan seks. Sekarang, setiap pasangan laki- laki dan perempuan dewasa yang telah melangsungkan pernikahannya diharapkan secepatnya memperoleh anak. Pasangan yang memperoleh anak dengan cepat setelah pernikahan dikatakan mendapat rejeki dan bernasib baik. Diharapkan dalam jangka waktu 9 sembilan bulan sampai Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

KEBERADAAN MUSIK DALAM ACARA RITUAL PERUMAH BEGU PADA MASYARAKAT KARO DI DESA GAMBER KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO.

1 8 22

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELESTARIAN RUMAH ADAT KARO SEBAGAI CAGAR BUDAYA DI DESA LINGGA KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO.

0 2 22

PROSES PELAKSANAAN UPACARA MENGANGKAT TULANG BELULANG (NGURKURI TULAN-TULAN) DALAM MASYARAKAT BATAK KARO DI DESA LINGGA KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO.

0 2 15

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 0 14

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

1 2 1

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 0 6

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

1 1 23

Evaluasi Pengembalian Dana Pengembangan Usaha Agribisnis (PUAP) di Kecamatan Simpang Empat (Kasus: Desa Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 0 3

KABUPATEN KARO( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo)

0 3 11