Keterangan Hipotesa Mekanisme Semburan : a. Gas HC bercampur air panas bumi T=120-180°C? dengan Ptotal 230-260 bar
mengalir dalam lubang sumur. b. Campuran tertahan sumbatan, membias ke arah rekahan. Air panas mengikis
shale formation dan memproduksi lumpur panas di permukaan. Kikisan berlanjut membentuk rongga.
3. Dampak Lingkungan Luapan Lumpur
Dampak atau efek dari semburan lumpur panas dari pengeboran pada Sumur Banjar Panji-1 secara umum dapat dilihat dari dua hal yaitu adanya
tumpahan atau luberan material cair berupa lumpur dalam volume yang sangat besar maupun adanya dugaan kandungan yang terdapat dalam material cair
tersebut.
a. Volume lumpur
Ketika semburan lumpur terjadi pertama kali di sekitar Sumur Banjar Panji 1 BJP-1, volume lumpur yang dihasilkan masih pada tingkat 5.000 meter kubik
per hari. Lubang semburan terjadi di beberapa tempat, sebelum akhirnya menjadi satu lubang yang dari waktu ke waktu menyemburkan lumpur panas dengan
volume yang terus membesar hingga mencapai 50.000 m3 per hari. Permasalahan penanganan lumpur panas ini menjadi jauh lebih berat akibat semakin
membesarnya volume lumpur panas yang disemburkan dari yang semula antara 40,000 sampai 60,000 m3 Mei-Agustus menjadi 126,000 m3 per hari.
Universitas Sumatera Utara
b. Karakteristik Lumpur Konsistensi :
lumpur terdiri dari 70-80 air dengan pecahan padat mencapai 80- 90 tanah liat berpasir. Forams dalam lumpur terdapat 109 kandungan tanah liat
yang berasal dari kedalaman antara 1220-1830 meter sesuai dengan kematangan yang berkenaan dengan panas komposisi kerogen. Lumpur mempunyai ~ 23
salinitas air laut dan dengan kepadatan 1.3-1.4 gcm3.
Suhu :
Temperatur lumpur saat terjadi letusan antara 70-100ºC. Cairan diperkirakan berasal dari kedalaman antara 1750-3000 meter dari temperatur
ilmu kimia.
Kandungan Gas:
Letusan pada awalnya mempunyai kandungan H2S yang cukup tinggi pada 2 hari pertama setelah terjadi semburan ~ 700ppm, berpotensi
mematikan. Saat ini berisi kandungan bahan organik yang cenderung mengalami peningkatan benzen, toluene, Xylenes dan hidrokarbon.
Substansi Zat Beracun Dalam Lumpur : beberapa Contoh yang diambil oleh
PBB menunjukkan bahwa lumpur mengandung logam berat terutama sekali air raksa. Walaupun survei selanjutnya yang dilakukan oleh Lapindo menunjukkan
bahwa lumpur tidak mengandung bahan beracun dan aman untuk digunakan atau dibuang.108
c. Hasil Uji Lumpur
Berdasarkan pengujian toksikologis di 3 laboratorium terakreditasi Sucofindo, Corelab dan Bogorlab diperoleh kesimpulan ternyata lumpur
Sidoarjo tidak termasuk limbah B3 baik untuk bahan anorganik seperti Arsen,
Universitas Sumatera Utara
Barium, Boron, Timbal, Raksa, Sianida Bebas dan sebagainya, maupun untuk untuk bahan organik seperti Trichlorophenol, Chlordane, Chlorobenzene,
Chloroform dan sebagainya. Hasil pengujian menunjukkan semua parameter bahan kimia itu berada di bawah baku mutu.
Tabel 1 Hasil Uji Laboratorium Terhadap Lumpur Lapindo
Beberapa hasil pengujian Parameter
Hasil Uji Maks Baku Mutu
PP No. 18 Tahun 1999 Arsen
0,045 MgL 5 MgL
Barium 1,066 MgL
100 MgL Boron
5,097 MgL 500 MgL
Timbal 0,05 MgL
5 MgL Raksa
0,004 MgL 0,2 MgL
Sianida Bebas 0,02 MgL
20 MgL
Trichlorophenol 0,017 MgL
2 MgL 2,4,6 Trichlorophenol 400 MgL 2,4,4 Trichlorophenol
Uraian lebih lanjut mengenai dampak lumpur panas yang muncul dalam berbagai lini kehidupan masyarakat Sidoarjo sebagaimana dirilis oleh BPK-RI
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Dampak genangan lumpur pada pemukiman dan Berbagai bangunan