pertanian seluas 3.500 ha, sehingga tindakan yang disarankan oleh Dinas PU ke LBI adalah pembuatan saluran baru dari Desa Siring menuju ke
Utara ke avfour Ketapang untuk pengairan sawah di Desa Glagahharum dan untuk Desa Sentul dibuatkan saluran dari avfour Ketapang.
c. Lebih lanjut akibat lumpur yang terus mengalir ke saluran mengakibatkan beberapa sarana dan prasarana pengairan belum dapat difungsikan karena
tertimbun lumpur. Saluran pengairan yang mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi melayani kebutuhan air bagi masyarakat pengguna air yaitu:
1 Saluran irigasi saluran sekunder juwet dan saluran tersier 2 Bangunan pembagi, penyadap air dan bangunan ukur
3 Pintu-pintu pembagipenyadap air bangunan dam. 4 Box pembagi petak tersier-kwarter.
5 Jaringan pembuangan tingkat desa. 6 Anak avfour dan avfour saluran pembuangan
5. Dampak terhadap peternakan
Menurut Universitas Brawijaya, data menunjukan bahwa pada umumnya dampak merugikan dari genangan lumpur dialami peternak pribadi, bukan
perusahaan khusus peternakan, di antaranya: a. Unggas mati 1.605 ekor, tersebar di Desa Renokenongo, Jatirejo dan
Siring. b. Kambing mati 30 ekor, lokasi tersebar di Desa Renokenongo,Jatirejo dan
Siring.
Universitas Sumatera Utara
c. Sapi keguguran 2 ekor dan produksi susu turun 25 berasal dari Desa Jatirejo.
d. Kijang mati 7 ekor berasal dari Desa Jatirejo. Untuk jenis satwa liar yang menghilangpindah atau mati amfibia, aves,
reptil, mamalia kecil, ikan, dll tidak menjadi masalah, karena kebanyakan jenis satwa liar yang ada bukan termasuk jenis langka yang dilindungi, kecuali untuk
kijang 7 ekor yang mati di Desa Jatirejo.
6. Dampak genangan lumpur pada kesehatan
Selain kerusakan fisik yang telah dan akan ditimbulkan oleh banjir lumpur, lumpur juga dapat berdampak pada kesehatan manusia.Genangan lumpur
mempengaruhi manusia dengan adanya dampak perubahan udara dan air di sekitar. Hasil penelitian Universitas Brawijaya menunjukkan hal berikut:
a. Banjir lumpur dapat menyebabkan infeksi pernafasan dan iritasi kulit. Lumpur juga mengandung unsur beracun yang secara kumulatif dapat menyebabkan
kanker. Pada bayi hal ini akan menghambat perkembangan otaknya. b. Berdasarkan sampling dan uji coba laboratorium pada 3 lokasi berbeda, air
tanah di lokasi mengandung 9 dari 10 unsur kimia yang melampaui baku mutu. Misalkan kandungan logam berat seperti merkuri mencapai 2.565
mgliter, dimana baku mutunya adalah 0.002 mgliter Hg Koran Tempo, 16 Juni 2006. Uji laboratorium menunjukkan lumpur mengandung senyawa
bernahaya dan beracun melampaui baku mutu. Sampling lumpur yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan 5 Juni 2006 oleh pemerintah daerah setempat, didapati fenol yang termasuk kategori senyawa berbahaya dan beracun.
c. Terdeteksinya gas H2S dan Hidrokarbon di udara sekitar lokasi semburan dapat berdampak negatif terutama terhadap kesehatan pekerja harian di lokasi
semburan yang mencoba menanggulangi dampak lebih luas dari genangan lumpur. Karena itu perlu diperhatikan waktu exposure yang aman melalui
pengendalian danatau penetapan panjangnya jam kerja tiap hari bagi pekerja lapang.
d. Adanya senyawa berbahaya dan beracun dalam lumpur mengindikasikan bahwa pemanfaatan ataupun mobilisasi lumpur ke wilayah lain membawa
resiko tersebar luasnya pencemar, selain material sedimen. e. Pengujian toksikologis di 3 laboratorium terakreditasi Sucofindo, Corelab
dan BogorLab menyimpulkan bahwa lumpur Sidoarjo tidak termasuk limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 baik untuk bahan anorganik seperti
Arsen, Barium, Boron, Timbal, Raksa, Sianida Bebas, maupun untuk bahan organik seperti Trichlorophenol, Chlordane, Chlorobenzone, Chloroform dan
sebagainya. Hasil pengujian menunjukkan semua parameter bahan kimia itu berada di bawah baku mutu yang diizinkan.
f. Hasil pengujian LC50 terhadap larva udang windu Panaeusmonodon maupun organisme akuatik lainnya Daphnia carinata menunjukkan bahwa
lumpur tersebut tidak berbahaya dan tidak beracun bagi biota akuatik. LC50 adalah pengujian konsentrasi bahan pencemar yang dapat menyebabkan 50
persen hewan uji mati. Hasil pengujian membuktikan lumpur tersebut
Universitas Sumatera Utara
memiliki nilai LC50 antara 56.623,93 sampai 70.631,75 ppm Suspended Particulate Phase
SPP terhadap larva udang windu dan di atas 1.000.000 ppm spp terhadap Daphnia carinata. Sementara berdasarkan standar EDP
BPPKA Pertamina, lumpur dikatakan beracun bila nilai LC50-nya sama atau kurang dari 30.000 mgL SPP. Di beberapa negara, pengujian semacam ini
memang diperlukan untuk membuang lumpur bekas pemboran used drilling mud
ke dalam laut. Jika nilai LC50 lebih besar dari 30.000 MgL SPP, lumpur dapat dibuang keperairan.
Sebagai catatan, logam berat tidak larut air, kecuali pada pH sangat rendah ≤ 2, sehingga pada kondisi pH normal tidak akan dijumpai konsentrasi logam
berat dalam jumlah berarti dalam air. Dampak logam berat terhadap kesehatan manusia bersifat akumulatif melalui rantai makanan, sehingga uji LC50 pada
organisme akuatik tidak berarti apa-apa untuk menunjukkan bahaya dampak akumulatif logam berat terhadap manusia.
Telah dilakukan pengukuran radiasi dengan Geiger Muller dan proteksi radiasi dari RSUD Dr. Syaiful Anwar. Hasilnya adalah seperti pada tabel di
bawah.
Universitas Sumatera Utara
Untuk orang biasa, maksimum radiasi yang diizinkan adalah 0,25 mRtahun dan pekerja adalah 2,5 mRemtahun. Dari perhitungan secara kasar,
untuk pekerja maksimum radiasi yang diizinkan adalah 0,06 mRjam, sehingga untuk pekerja di sekitar semburan lumpur harus ada perlakuan khusus. Perlakukan
khusus yang dimaksud antara lain adalah konsumsi harus melebihi gizi pekerja normal dan tidak terkena radiasi. Adapun kalau tidak dilakukan, efek kemudian
yang bisa terkena adalah kanker, yang gejalanya dapat terjadi setelah waktu yang relatif lama.
7. Dampak genangan lumpur pada tanah sekitar semburan