5.1.2.3 Perilaku Kerja
Perilaku kerja merupakan
cara
pandang yang mendalam dari pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tergambar dari disiplin kerja, kegiatan
dalam memanfaatkan waktu luang, dan keinginan membantu rekan kerja lain. Berdasarkan jawaban responden mengenai diskusi yang dilakukan dengan rekan-
rekan kerja lain bila kurang memahami tugas-tugas yang akan diselesaikan, sebanyak 22 responden 68,75 menyatakan selalu mendiskusikannya dengan
rekan kerja yang lain lihat tabel 25. Hal ini berarti bahwa sesama pegawai dikantor tersebut saling bantu membantu sesama rekan kerja agar pegawai bisa
menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan tepat waktu. Disini juga terjalin kebersamaan yang baik dimana apabila pegawai yang satu menemui kesulitan,
maka pegawai yang lain bersedia untuk membantu. Mengenai disiplin kerja yang diterapkan pimpinan, apakah dapat diterima,
sebanyak 16 responden 50 menyatakan diterima lihat tabel 26. Hal ini berarti bahwa disiplin yang diterapkan pimpinan tidak memberatkan pegawai yang ada
dan mudah untuk dilaksanakan. Kemudian mengenai pemanfaatan waktu luang untuk mengerjakan tugas-
tugas lain, sebanyak 15 responden 46,875 menyatakan bahwa sering memanfaatkan waktu luang untuk mengerjakan tugas-tugas lain lihat tabel 27.
Hal ini berarti bahwa pegawai telah menunjukkan suatu sikap kerja yang baik karena mereka dapat menjalankan efisiensi waktu yang baik, dengan kata lain
tidak menyia-nyiakan waktu yang dimiliki. Mengenai kedatangan yang terlambat pada jam masuk kerja, sebanyak 19
responden 59,375 menyatakan bahwa sesekali mereka datang terlambat pada
Universitas Sumatera Utara
jam masuk kerja lihat tabel 28. Hal ini menunjukkan bahwa kedisiplinan mereka masih kurang baik. Banyak alasan kenapa mereka datang terlambat, salah satunya
adalah macetnya jalan. Padahal kalau mereka mau pergi lebih awal, maka terlambat datang ke kantor pun bisa dihindari. Namun untuk alasan ini, pimpinan
kurang tegas dan terkesan tidak memberikan sanksi apa-apa, hanya sebatas teguran saja, yang mungkin oleh pegawai akan diacuhkan dan tidak ditakuti
sehingga mereka akan terus mengulanginya lagi karena tidak menimbulkan efek jera bagi mereka.
Selanjutnya mengenai pemakaian seragam dinas pada saat bekerja, sebanyak 20 responden 62,5 menyatakan bahwa hanya sesekali memakainya
lihat tabel 29. Dari hasil wawancara didapat bahwa di Kementerian PU tersebut tidak diberlakukan seragam dinas. Hanya saja pada hari jumat diharuskan
memakai pakaian batik sebagai tanda penghormatan atas budaya Indonesia dan menghargai hari batik se-Indonesia.
Mengenai kepatuhan terhadap peraturan-peraturandisiplin kerja yang diberikan oleh pemerintah, sebanyak 23 responden 71,875 menyatakan bahwa
sering patuh terhadap peraturan lihat tabel 30. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai kadang-kadang kurang disiplin dalam mematuhi peraturan dan kurang
menghargai waktu yaitu kurang mendisiplinkan diri untuk selalu tepat waktu datang kekantor.
Kemudian mengenai sikap dalam mengatasi pimpinan.atasan pada saat bekerja, sebanyak 17 responden 53,125 menyatakan bahwa mereka
menghormati pimpinan mereka lihat tabel 31. Hal ini berarti bahwa pimpinan merupakan sosok yang berwibawa dan selalu membantu mereka dalam proses
Universitas Sumatera Utara
pengerjaan tugaspekerjaan, sehingga pegawai menghormati pimpinan sebagai orang yang mudah diajak berdiskusi bersama karena setiap instruksi yang
diberikan pimpinan akan sangat berguna bagi mereka. Selnjutnya dalam hal penyelesaian proyek apakah selalu memakai
konsultan atau tidak, sebanyak 16 responden 50 menyatakan bahwa para pegawai sering memakai konsultan dalam menyelesaikan proyek lihat tabel 32.
dari hasil wawancara menunjukkan bahwa pegawai sering memakai konsultan karena konsultan itu berguna memberi arahan untuk solusi dari masalah, misalnya
saja yang berkaitan dengan kendala dilapangan, masalah prosedur pelaksanaan, masalah lahan, proyek terkendala dan lain-lain yang berhubungan dengan proyek,
yang membantu adalah konsultan, juga konsultan membantu dalam hal blue print pembuatan rencana kerja. Jadi konsultan sangat diperlukan untuk memperlancar
jalannya proyek yang sedang ditangani.
5.1.2.4 Efektivitas