Sekilas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Besar Wilayah SungaiBalai Wilayah Sungai

3.3 Sekilas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Penyelenggaraan pembangunan disektor pengairansumber daya air dihadapkan pada berbagai tantangan yang makin kompleks, sejalan dengan perkembangan jumlah penduduk serta peningkatan aktivitas masyarakat. Sedemikian pentingnya arti air dalam kehidupan, sehingga UUD 1945 dalam pasal 33 ayat 3 mengamanatkan bahwa air dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Agar amanah tersebut dapat dicapai dengan sebaik-baiknya, perlu dilakukan upaya pengelolaan yang tepat dan terpadu sehingga dapat diwujudkan kemanfaatan sumber daya air secara optimal dan berkelanjutan. Pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Ditjen SDA melaksanakan pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi, lintas berwenang negara, dan wilayah sungai strategis nasional. Ditjen SDA juga memiliki kewenangan dalam menetapkan pola pengelolaan dan rencana pengelolaan atas ketiga wilayah sungai tersebut. Ditjen SDA mendasari pengelolaan pada sifat alami sumber daya air yang tidak mengenal batas wilayah administrasi serta adanya hubungan sebab akibat antara bagian satu dengan yang lain pada suatu siklus hidrologi. Oleh karena itu, pengelolaan SDA haruslah dilakukan secara menyeluruh pada suatu kesatuan sistem hidrologinya dengan memadukan seluruh pihak terkait, baik yang menjaga kelestariannya konservasi, yang memanfaatkannya pendayagunaan, maupun yang mungkin dapat terkena bencananya pengendalian daya rusak. Universitas Sumatera Utara

3.4 Visi dan Misi Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

3.4.1 Visi Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Tidak hanya melakukan pembangunan prasarana fisik, pengelolaan sumber daya air yang dilakukan oleh Ditjen SDA juga memperhatikan penanganan nonfisik, seperti gerakan kemitraan dan pemberdayaan para petani pengguna air, dan juga didukung oleh basis data informasi. Dalam mengelola sumber daya air Ditjen SDA mempunyai visi : “Mewujudkan kemanfaatan sumber daya air secara berkelanjutan bagi kesejahteraan seluruh rakyat di Indonesia”.

3.4.2 Misi Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air

Untuk mewjudkan visi tersebut telah ditetapkan lima misi yang sejalan dengan UU No. 72004, yakni : 1. Konservasi sumber daya air yang berkelanjutan. 2. Pendayagunaan sumber daya air secara adil untuk berbagai kebutuhan masyarakat yang memenuhi kualitas dan kuantitas. 3. Pengendalian daya rusak air. 4. Pemberdayaan dan peningkatan peran masyarakat, swasta, dan pemerintah dalam pengelolahan sumber daya air. 5. Peningkatan keterbukaan dan ketersediaan data serta informasi dalam pengelolahan sumber daya air. Universitas Sumatera Utara

3.5 Balai Besar Wilayah SungaiBalai Wilayah Sungai

Secara konsep, sumber daya air haruslah dikelola secara komprehensif berdasarkan wilayah sungai, tidak berdasarkan wilayah administrasi. Untuk mewujudkan konsep tersebut serta untuk melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang menyeluruh dan berkelanjutan, dibentik Balai Besar dan Balai Wilayah Sungai BBWS BWS yang bertugas melaksanakan pengelolaan sumber daya air yang meliputi perencanaan, pelaksanaan kontruksi, serta operasi dan pemeliharaan dalam rangka konservasi sumber daya air, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air. Pembentukan BBWS BWS merupakan konsekuensi logis dari adanya kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan sumber daya air sebagaimana diatur dalam UU no.72004 tentang Sumber Daya Air pasal 14, 15, dan 16. Pemerintah Pusat melalui Departemen Kementerian Pekerjaan Umum mempunyai kewenangan melaksanakan pengelolaan sumber daya air di wilayah yang bersifat lintas negara, lintas provinsi dan strategi nasional. Penentuan wilayah sungai di Indonesia mengacu pada keputusan Menteri Pekerjaan Umum No.11APRTM2006, sementara belum ditetapkan oleh Presiden sebagaimana tercantum dalam UU No.72004, yang membagi wilayah sungai di Indonesia menjadi 133 wilayah sungai, terdiri dari 4 buah wilayah sungai Lintas Negara, 26 buah wilayah sungai Lintas Provinsi, 38 buah wilayah sungai Strategis Nasional, dan 49 buah wilayah sungai Lintas KabupatenKota dalam Provinsi, dan 16 buah wilayah sungai dalam KabupatenKota. Dari 133 wilayah sungai, 69 buah wilayah sungai merupakan wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Pusat. Universitas Sumatera Utara Sampai saat ini telah dibentuk 12 BBWS dan 19 BWS yang tersebar diberbagai provinsi. Dengan berbagai pertimbangan, dari 69 wilayah sungai kewenangan pusat hanya 31 BBWS BWS, sehingga satu BBWS BWS umumnya mempunyai wilayah kerja lebih dari satu wilayah sungai. Bahkan terdapat satu wilayah sungai Ciujung, Cidanau, Cidurian, Ciliwung, Cisadane, dan Citarum yang dikelola oleh tiga BBWS. Sebaran Lokasi BBWS Beserta Wilayah Kerja Masing-masing 1 1 BBWS Brantas Surabaya WS Brantas 2 BBWS Bengawan Solo Surakarta WS Bengawan Solo 3 BBWS Permali Juana Semarang WS Permali-Comal dan WS Jratun Seluna 4 BBWS Serayu Opak Yogyakarta WS Serayu-Bogowonto dan WS Progo-Opak-Serang 5 BBWS Cimanuk-Cisanggarung Cirebon WS Cimanuk-Cisanggarung 6 BBWS Pompengan-Jeneberang Makassar WS Pampengan-Larona WS Sadang, WS Walanae-Centranae WS Jeneberang, dan WS Lasolo Sampara 7 BBWS Citarum Bandung WS Citarum 8 BBWS Mesuji-Sekampung Bandar Lampung WS Mesuji-Tulang Bawang dan WS Way Seputih-Way Sekampung 9 BBWS Citanduy Banjar WS Citanduy 10 BBWS Ciliwung-Cisadane Jakarta WS Ciliwung-Cisadane dan WS Kepulauan Seribu 11 BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian Serang WS Cidanau-Ciujung-Cidurian 12 BBWS Sumatera VIII Palembang WS Sugihan, WS Musi, WS Banyu Asin Universitas Sumatera Utara Sebaran Lokasi BBWS Beserta Wilayah Kerja Masing-masing 2 1 BWS Sumatera I Banda aceh WS Meureudu-Baro, WS Jambo-Aye, WS Wolya- Seunagan, WS Tripa-Bateu, dan WS Alas-Singil 2 BWS Sumatera II Medan WS Belawan-Ular Padang, WS Toba-Asahan, WS Batang Angkola-Batang-Gadis, dan WS Batang Natal-Batang Batahan 3 BWS Sumatera III Pekan Baru WS Rokan, WS Siak, WS Kampar, WS Indragiri, dan WS Reteh 4 BWS Sumatera IV Batam WS Pulau Batam dan Pulau Bintan 5 BWS Sumatera V Padang WS Anai-Kuranji-Arau-Mangau-Antokan 6 BWS Sumatera VI Jambi WS Batanghari 7 BWS Sumatera VII Bengkulu WS Air Majunto-Sebelat 8 BWS Bali-Penida Denpasar WS Bali-Penida 9 BWS Nusa Tenggara I Mataram WS Pulau Lombok 10 BWS Nusa Tenggara II Kupang WS Aesesa, WS Benanain, dan WS Neo Mina 11 BWS Kalimantan I Pontianak WS Kapuas, WS Pawan, dan WS Jelai- kendawangan 12 BWS Kalimantan II Kuala Kapuas WS Seruyan, WS Kahayan, dan WS Barito Kapuas 13 BWS Kalimantan III Samarinda WS Sesayap dan WS Mahakam 14 BWS Sulawesi I Manado WS Sangihe-Talaud, WS Tondano-Likupang, dan WS Dumoga-Sangkup 15 BWS Sulawesi II Gorontalo WS Limboto-Bulango-Bone, WS Paguyaman, dan WS Randangan 16 BWS Sulawesi III Palu WS Palu-Lariang, WS Parigi-Paso, WS Laa- Tambalako, dan WS Kaluku-Karama 17 BWS Sulawesi IV Kendari WS Lasolo-Sampara, WS Towari-Lasusua, WS Paleang-Roraya, WS Muna, dan WS Pulau Buton 18 BWS Maluku Ambon WS P. Buru, WS P. Ambon-Seram, WS Kep. Kei- Aru, dan WS Kep. Yamdena-Wetar 19 BWS Papua Jayapura WS Memberamo dan WS Einlanden-Digul-Bikum Universitas Sumatera Utara 3.6 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Direktorat Jenderal Sumber Daya Air bagian Bidang Ketatalaksanaan Balai Wilayah Sungai BWS Sumatera II Kementerian Pekerjaan Umum, Medan Johor 1. Pejabat Pembuat Komitmen PPK : • Pelaksananaan norma, standart, prosedur, dan kriteria pengendalian sumber daya air. • Pembuat dan Pemberi Keputusan serta Wewenang tugas dalam struktural ketatalaksanaan. • Penyusunan usulan perencanaan, pengembangan dan evaluasi kinerja pegawai. • Pengelolaan organisasi dan tatalaksana.

2. Bendahara :

• Penyusunan usulan rencana pengelolaan anggaran dan pengelolaan pembiayaan operasional ketatalaksanaan. • Pengelola administrasi keuangan.

3. Bagian Pembinaan dan Tatalaksana Binlak :

• Penyusunan rencana persiapan operasi dan pemeliharaan sarana dan prasana sumber daya air. • Pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan dan pengendalian pemanfaatan sumber daya air.

4. Bagian Program :

• Pemberdayaan stakeholdermasyarakat dalam perencanaan umum kegiatan pengelolaan sumber daya air. • Pengendalian pemanfaatan sumber daya air. Universitas Sumatera Utara

5. Operator Komputer :

• Pengelolaan data dan informasi serta komunikasi publik. • Mengelola website balai yang berkoordinasi dengan pengelolaan website kementerian pekerjaan umum.

6. Bagian Administrasi :

• Administrasi tata usaha, arsip, perpustakaan, dan tata persuratan. • Pengadaan pembelian barang jasa habis pakai dan pergudangan. • Pembinaan dan pengelolaan kerumahtanggaan Keamanan, kebersihan, kendaraan dinas, listrik, air, dll Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian pada Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Bagian Bidang Ketatalaksanaan Balai Wilayah Sungai Sumatera II Kementerian Pekerjaan Umum Medan Johor, sesuai dengan metode yang digunakan yaitu melalui kuesioner yang disebarkan kepada beberapa pegawai. Kuesioner yang disebarkan sebanyak 32 eksampler sesuai dengan jumlah sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, telah dikumpulkan sejumlah data yang diperlukan, yang pada dasarmya meliputi mengenai identitas responden, data mengenai pemberian kompensasi sebagai variabel bebas x dan data mengenai produktivitas kerja pegawai sebagai variabel terikat y. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut :

4.1 Data Umum Responden

Dalam penelitian ini, setiap responden diberi identitas berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, pangkatgolongan, dan lama bekerja. Untuk mengetahui distribusi identitas responden berdasarkan kategori identitas yang telah disebutkan, maka dibuat tabel distribusi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara