33
2.2.4 Pengertian Media
Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi
para siswa mancapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran chanel untuk menyampaikan suatu pesan message atau informasi dari suatu sumber resource
kepada penerimanya receiver. Dalam dunia pengajaran, pada umumnya pesan atau informasi tersebut berasal dari sumber informasi, yakni guru, sedangkan
sebagai penerima informasinya adalah para siswa. Pesan atau informasi yang dikomunikasikan tersebut berupa sejumlah kemampuan yang perlu di kuasai oleh
para siswa Soeparno 1988:1. Media pengajaran adalah sesuatu alat yang dipergunakan guru dalam
proses penyampaian pengajaran kepada siswa untuk membantu, mempermudah, memperlancar jalannya pengajaran sehingga materi tersebut dapat di pahami oleh
siswa. Fungsinya adalah sebagai alat yang membantu siswa dalam memahami materi melalui pengalaman yang tidak langsung itu Hidayat, dkk 1988:107.
Media pembelajaran adalah suatu media yang bermuatan pesan-pesan tertentu yang dirancang untuk mencapai tujuan tertentu pula. Oleh karena itu,
media pembelajaran disebut juga sebagai perantara.
2.2.4.1 Media Gambar Komik
Komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat
34
dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Apabila kartun sangat bergantung pada dampak penglihatan tunggal,
maka komik tediri atas berbagai situasi cerita bersambung komik sifatnya humor. Cerita-ceritanya mengenai diri pribadi sehingga pembaca dapat segera
mengidentifikasi dirinya melalui perasaan serta tindakan dari perwatakan- perwatakan tokoh utamanya. Ceritanya ringkas dan menarik serta dilengkapi
dengan aksi, bahkan dalam lembaran surat kabar dan buku-buku, komik dibuat lebih hidup, serta diolah dengan pemakaian warna-warna utama secara bebas
Sujana dan Rivai 2005:64. Walaupun ada hubungan yang dekat antara komik dan kartun, namun
keduanya berbeda. Komik merupakan pendekatan ketika membuat film, sedangkan kartun adalah media yang sering menggunakan pendekatan tersebut
Mc Cloud 2001:21. Dibandingkan dengan karya sastra, komik memiliki beberapa kelebihan
karena kurang menonjolkan kepribadian penulisnya. Penulis berusaha untuk lebih banyak mengungkapkan orisinalitasnya melalui gambar dan bukan cerita. Ciri
khas bentuk kesenian ini adalah membawa kita berimajinasi ke dalam alam yang berbeda dari alam kita, atau ke dalam lingkungan sosial yang tidak pernah kita
masuki Bonneff 1998:9. Menurut Bonneff 1998:131 ciri dan bentuk media, sebenarnya
menentukan penggunaan bahasanya; komik memberikan dua peranan penting, yaitu fungsi bahasa untuk memberikan komentar action; dan fungsi bahasa dalam
dialog yang replikanya ditempatkan dalam balon atau disamping, yang
35
mengungkap sekaligus menolong batin. Perlu ditambahkan juga fungsi bahasa dalam mengungkapkan perasaan interjeksi, yang juga ditaruh dalam balon yang
terkadang seperti gelembung meledak; dan fungsi bunyi-bunyian, terkadang gambar pun mengungkapkan bunyi.
Walaupun komik telah mencapai popularitas secara luas terutama sebagai media medium hiburan, namun penggunaannya dalam pengajaran komik memiliki
nilai edukatif yang tidak diragukan Sujana dan Rivai 2005:69. Kedudukan komik terus berkembang kearah yang baik karena orang telah
menyadari nilai komersial dan edukatif yang dimiliki komik. Produksi berkembang dan cenderung menyesuaikan diri dengan kategori pembaca yang
beragam. Penerbitan menjadi mantap dan terpusat meskipun dua jenis media utama yang jarang berhubungan satu sama lain masih terlibat Bonnef 1998:67.
Dewasa ini komik masih sangat digemari oleh siswa SMP. Komik dapat memacu minat dan membantu siswa dalam mengembangkan kratifitasnya menulis
naskah drama. Pemakaian komik yang luas dengan ilustrasi berwarna, alur cerita yang ringkas, dengan perwatakan orangnya yang realistis menarik semua siswa
dan guru dalam usaha membangkitkan minat belajar. Dengan media gambar komik siswa akan lebih termotivasi dalam mengembangkan imajinasinya
menciptakan suatu karya.
36
2.2.5 Pembelajaran Menulis Naskah Drama Menggunakan Strategi Sinektik Dengan Media Gambar Komik