Pembelajaran Menulis Naskah Drama Menggunakan Strategi Sinektik Dengan Media Gambar Komik

36

2.2.5 Pembelajaran Menulis Naskah Drama Menggunakan Strategi Sinektik Dengan Media Gambar Komik

Waluyo 2003:201 mengatakan bahwa penulisan naskah drama sendiri oleh siswa sangat penting untuk memperdalam pengertian mereka tentang drama. Membaca, menilai, mendiskusikan lakon, akan memberikan bantuan kepada siswa untuk menulis drama sendiri. Aktivitas ini akan melahirkan gagasan-gagasan yang murni dari siswa untuk menghasilkan naskah drama yang baru. Biasanya siswa sulit menemukan topik konflik dan plot yang menarik. Untuk keadaan serupa ini guru dapat membantunya. Demikian juga kita menghadapi ketiadaan bahan cerita. Beralih ke cerita-cerita klasik daerah setempat, akan menolong siswa. Jika struktur lakon sudah ditemukan, sebenarnya tugas siswa hanya mengisi dialog pada struktur yang sudah ada itu. Gagasan siswa biasanya masih segar dan murni. Banyak dialog-dialog spontan yang dapat mereka susun, dan seringkali dapat menarik. Sebuah lakon mempresentasikan kehidupan, isi, dan gagasan natural dari pengarang yang ingin dipresentasikan juga lewat naskah tersebut. Moddy dalam Waluyo, 2003:202 mengungkapkan bahwa proses rekreasi sangat penting. Hal ini juga disampaikan oleh Laslie Strata. Bahasa harus diekspresikan lewat pembacaan nyaring, penjiwaan, mimik, gesture, juga acting. Naskah drama harus dipresentasikan dengan rekreasi tersebut. Drama adalah tiruan realitas kehidupan manusia, tetapi harus menyembunyikan aspek ‘tiruan’ itu, sehingga tampak seperti realitas. Siswa perlu banyak latihan dalam menulis naskah drama. 37 Penggunaan media dan strategi yang tepat akan menimbulkan minat dan semangat siswa dalam proses pembelajaran, sehingga memacu siswa untuk lebih bersikap kreatif khususnya menulis naskah drama. Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis memilih gambar komik sebagai media. Gambar komik yang dimaksud adalah gambar komik yang merupakan rangkaian gambar yang merupakan satu kesatuan cerita. Beberapa gambar komik dapat dijadikan bahan penyusunan paragraf. Gambar komik pada hakikatnya mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat. Di dalamnya terdapat berbagai bentuk ekspresi yang terungkap dalam fakta gambar. Pesan yang tersirat dalam gambar-gambar tersebut dinyatakan kembali kedalam bentuk kata-kata dialog. Dengan strategi sinektik siswa dituntut untuk dapat menggali kreatifitas sedalam-dalamnya. Proses sinektik menunjukan bahwa 1 Pemunculan proses kreatif menuju kesadaran; 2 Komponen emosional lebih penting daripada komponen intelektual; 3 Elemen-elemen emosional dan irasional harus di pahami untuk meningkatkan kemungkinan sukses dalam bidang solving the problem. Penerjemahan pesan atau pelukisan kembali pesan dari bentuk gambar komik kedalam bentuk kalimat dan dialog sangatlah bergantung pada kemampuan imajinasi siswa. Siswa yang mempunyai daya imajinasi tinggi akan lebih mudah dalam menterjemahkan gambar komik dalam bentuk dialog-dialog yang lengkap dan sesuai gambar komik tersebut, sedangkan anak yang kurang daya imajinasinya akan kesulitan dalam menterjemahkan kedalam bentuk naskah 38 drama. Guru harus selektif dalam memilih gambar komik sebagai media pembelajaran menulis naskah drama. Dengan digunakannya suatu media, yaitu gambar komik, maka siswa akan dituntut untuk mengungkapkan cerita dengan lebih baik, runtut serta penggambaran latar yang lebih jelas.

2.2.6 Latihan Penulisan Naskah Drama

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK MELALUI MEDIA KARTU GAMBAR DENGAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 KEDUNGWUNI

2 11 244

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGANDAIAN DIRI PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KRAMAT KAB. TEGAL

16 189 158

PENINGKATAN KEAKFTIFAN DAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO OPERA VAN JAVA Peningkatan Keakftifan dan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Media Video Opera Van Java pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Pracimant

0 2 13

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO OPERA VAN JAVA Peningkatan Keakftifan dan Kemampuan Menulis Naskah Drama dengan Menggunakan Media Video Opera Van Java pada Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 2 Pracimanto

0 2 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAHDRAMA DENGAN MEDIA GAMBAR KOMIK PADA SISWA KELAS XI IPS 3 Peningkatan Keterampilan Menulis Naskahdrama Dengan Media Gambar Komik Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA N 2 Sragen.

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMAMELALUI KOLABORASI MEDIA GAMBAR SERI DAN KERJA KELOMPOK PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI KOLABORASI MEDIA GAMBAR SERI DAN KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 KALINYAMATAN JE

0 2 17

PENDAHULUAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI KOLABORASI MEDIA GAMBAR SERI DAN KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 KALINYAMATAN JEPARA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 7

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIII F SMP 2 PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SATU BABAK DENGAN MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIII F SMP 2 PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG.

3 22 122

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH (ABSTRAK) DRAMA MENGGUNAKAN STRATEGI SINEKTIK (MODEL GORDON) DENGAN MEDIA GAMBAR KOMIK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 NALUMSARI KABUPATEN JEPARA.

0 1 3