Manfaat Belajar IPS di Sekolah Dasar Ruang Lingkup Materi IPS di Sekolah Dasar
                                                                                24 Susanto, 2013: 146  ada 4 aspek yang diperoleh siswa setelah belajar IPS,
yaitu knowledge,  skill,  attitude,  dan  value,  sedangkan  Said  Hamid  Hasan Ahmad  Susanto,  2014:  11,  ada  tiga kategori  dalam  pembelajaran  ilmu-
ilmu  sosial  terutama  IPS,  yaitu  pengembangan  kemampuan  intelektual siswa,  pengembangan  kemampuan  dan  rasa  tanggung  jawab  sebagai
anggota  masyarakat  dan  bangsa,  dan  pengembangan  diri  siswa  sebagai pribadi.
Menurut Sapriya 2009: 48-56, terdapat 4 dimensi dalam pembelajaran IPS antara lain sebagai berikut.
1 Dimensi Pengetahuan Knowledge Secara  konseptual,  pengetahuan  mencakup:  fakta,  konsep,  dan
generalisasi.  Adanya  pembelajaran  IPS,  diharapkan  siswa  dapat mengenal berbagai  jenis  fakta  khususnya  yang  berkaitan  dengan
kehidupannya.  Fakta,  konsep,  dan  generalisasi  disajikan  sesuai  dengan usia dan tingkat berfikir siswa. Dalam penelitian ini dimensi pengetahuan
berupa  pengetahuan  siswa  mengenai  materi  persiapan  kemerdekaan  dan perumusan dasar negara Indonesia.
2 Dimensi Keterampilan Skill Keterampilan dalam pembelajaran  IPS sangat penting dalam rangka
mempersiapkan  siswa  untuk  menjadi  warga  negara  yang  cerdas  dan demokratis. Keterampilan dalam pendidikan IPS antara lain keterampilan
meneliti, keterampilan
berpikir, keterampilan
partisipasi, dan
keterampilan berkomunikasi. Dalam penelitian ini, dimensi keterampilan
25 berupa  aktivitas  siswa  selama  pembelajaran  IPS  menggunakan  metode
tebak  kata,  yaitu  keterampilan  siswa  untuk berpikir  mengenai  materi persiapan  kemerdekaan  dan  perumusan  dasar  negara  Indonesia,
keterampilan siswa
dalam berdiskusi
dalam kelompok
dan berkomunikasi  dengan  guru  maupun  teman  dalam  proses  pembelajaran
IPS. 3 Dimensi Nilai dan Sikap Value and Attitudes
Nilai  dipelajari  sebagai  hasil  dari  pergaulan  atau  komunikasi  antar individu dalam kelompok. Nilai dalam pembelajaran IPS ada 2 yaitu nilai
substantif  dan  nilai  prosedural.  Pembelajaran  IPS  sesuai  nilai  substantif yaitu  memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  mengungkapkan,
merefleksikan,  dan  mengartikan  nilai-nilai  yang  dianutnya.  Nilai  ini merupakan nilai yang dipegang atau diyakini oleh setiap individu sebagai
hasil  dari  belajar.  sedangkan  nilai  prosedural  dalam  pembelajaran  IPS bertujuan  untuk  mengembangkan  partisipasi  siswa  secara  efektif  dan
memahami kondisi masyarakat  Indonesia. Dalam penelitian ini, dimensi nilai dan sikap dikategorikan dalam ranah afektif sikap berupa aktivitas
partisipasi  dan  sikap  siswa  selama  pembelajaran  IPS  menggunakan metode  tebak  kata,  seperti  antusias  siswa  dalam  mengikuti  kegiatan
belajar mengajar. 4 Tindakan Action
Tindakan  sosial  dalam  pembelajaran  IPS  memungkinkan  siswa menjadi  aktif dan  efektif  di  masyarakat.  Siswa  dapat  belajar  hal  yang
26 konkret  dan  praktis.  Siswa belajar  mengenai  apa  yang  diketahui  dan
berusaha  memecahkan  isu-isu  sosial  sehingga  siswa  mengetahui  apa yang akan dilakukan dan bagaimana caranya. Dalam penelitian ini tidak
sampai  dimensi  tindakan.  Dimensi  ini  berkaitan  dengan  penerapan  atau tindakan  siswa  dalam  menghadapi  masalah-masalah  di  lingkungan
sekitarnya. Berdasarkan  pendapat  para  ahli mengenai  hasil  belajar,  maka  hasil
belajar  IPS  yang    akan  digunakan  dalam  penelitian  di  SD  N  Golo Yogyakarta mengacu dari beberapa pendapat diatas, meliputi 3 ranah  yaitu
ranah  kognitif pengetahuan,  afektif
nilai,  sikap,  tindakan,  dan psikomotorik keterampilan. Dalam  penelitian  ini,  hasil  belajar  IPS  ranah
kognitif dapat diketahui dengan cara melakukan tes dengan materi persiapan kemerdekaan  dan  perumusan dasar  negara  Indonesia,  sedangkan  hasil
belajar  afektif  dan  psikomotorik  dapat  diketahui  melalui  hasil  observasi terhadap  siswa
berupa  aktivitas  siswa  selama  pembelajaran  IPS menggunakan metode tebak kata dengan materi tersebut.
                