Kajian Mengenai Media Pembelajaran 1. Pengertian Media

15 yang konkret karena guru menggunakan media dalam pembelajarannya. Media dapat menggantikan objek yang sebenarnya dan dapat memungkinkan guru memvariasikan metode pembelajaran.

3. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran sebagai salah satu alat penunjang dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran digunakan oleh guru untuk mempermudah guru dalam menyampaikan informasi pada siswa. Karena sangat membantu dalam proses belajar mengajar, media pembelajaran tampil dalam berbagai jenis sesuai dengan kemampuan masing-masing. Dari sinilah timbul klasifikasi dan pengelompokan media pembelajaran. Wina Sanjaya 2011: 211-212 mengklasifikasikan media menjadi beberapa kelompok, yaitu: a. Dilihat dari sifatnya, media dibagi ke dalam: 1 Media auditif, media yang dapat didengar saja, misalnya radio dan rekaman suara. 2 Media visual, media yang hanya dapat dilihat saja, misalnya film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis. 3 Media audiovisual, yakni jenis media yang mengandung unsur suara dan juga dapat dilihat, contohnya rekaman video, film slide suara. b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya. 1 Media berdaya input luas dan serentak, misalnya televisi dan radio. 16 2 Media berdaya input terbatas ruang dan waktu, misalnya film, film slide, video, dan lainnya. c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya. 1 Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, film strip, transparansi, dan sebagainya. 2 Media yang tidak diproyeksikan, seperti gambar, foto, lukisan, radio, dan lainnya. Menurut Arief S. Sadiman, dkk. 2006: 28-81 media dikelompokkan menjadi 3 kelompok besar yaitu: a. Media grafis, terdiri dari foto, gambar, sketsa, bagan, diagram, grafik, peta atau globe, kartun, poster, papan bulletin, dan papan flannel. b. Media audio, terdiri dari radio, tape recorder, dan laboratorium bahasa. c. Media proyeksi diam, film bingkai, film rangkai, media transparansi, opaque projector, mikrofis, film, film gelang, televise, video dan simulasi atau permainan. Menurut Hastuti Dadan Djuanda, 2006: 103, media pembelajaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu media visual yang tidak diproyeksikan dan media visual yang diproyeksikan. Contoh media visual yang tidak diproyeksikan yaitu: a. Gambar diam seperti foto, gambar dari majalah, lukisan. b. Gambar seri. c. Wall chart seperti gambar, denah atau bagan yang biasa digantungkan di dinding. 17 d. Flash chard berisi kata-kata dan gambar untuk mengembangkan kosa kata. Sedangkan yang termasuk media visual yang diproyeksikan yaitu media menggunakan alat pryeksi sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar. Berdasarkan paparan klasifikasi media di atas, dapat diketahui bahwa media memiliki bergam jenis. Mulai dari yang sederhana hingga media yang rumit. Namun demikian, penggunaan media hendaknya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, kondisi lapangan dan strategi yang digunakan. Sebab pemilihan media pembelajaran akan mempengaruhi jalannya proses kegiatan pembelajaran di kelas. Pada penelitian ini, media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang akan dikembangkan merupakan media visual grafis yang termasuk flashcard. Media visual grafis merupakan media sederhana. Dikatakan demikian karena pembuatan dan penggunaannya yang sederhanaa, sehingga sesuai dengan kebutuhan siswa di SD.

4. Media Grafis

Menurut Sudjana dan Rivai 2010: 27 media grafis didefinisikan sebagai media yang mengkomunikasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu, melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar. Jenis media terdiri atas: bagan, diagram, grafik, poster, kartun, dan komik. Sedangkan menurut Arief S. Sadiman 2006: 28, media grafis termasuk media visual, saluran yang dipakai dengan indera pengelihatan. Yang termasuk kedalam jenis media grafis: gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan chart, grafik, kartun, poster, peta dan globe, 18 papan flannel flannel board, dan papan buletin bulletin board. Media grafis termasuk dalam media visual karena pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual, antara lain: kata-kata, angka-angka, dan gambar. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media grafis adalah media yang mengkombinasikan kata, angka, dan gambar dalam menyampaikan suatu pesan, yang hanya dapat memperlihatkan rupa dan bentuk melalui indera pengelihatan.

5. Kriteria Pemilihan Media pembelajaran

Penggunaan media perlu memperhatikan beberapa hal agar dalam pemilihan media tepat dan dapat mencapai tujuan yang telah direncanakan. Menurut Wina Sanjaya 2011: 224, terdapat beberapa prinsip dalam pemilihan media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, sebagai berikut: a. Media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. b. Media harus sesuai dengan konsep yang jelas sesuai pembelajaran. c. Media harus disesuaikan dengan karakter siswa. d. Media harus disesuaikan dengan gaya belajar siswa, gaya mengajar guru, dan kemampuan guru dalam mengoperasikan. e. Media harus sesuai dengan kondisi lingkungan, fasilitas dan waktu yang tersedia. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2010: 4-5 menyebutkan 6 kriteria pemilihan media sebagai berikut: a. Ketetapan atau kesesuaian media dengan tujuan pembelajaran. b. Kesesuaian terhadap isi bahan ajar. 19 c. Kemudahan memperoleh media. d. Keterampilan dan kemampuan guru dalam menggunakan media. e. Ketersediaan waktu. f. Kesesuaian dengan perkembangan taraf berpikir siswa. Azhar Arsyad 2006: 75-76, mengemukakan beberapa kriteria dalam pemilihan media sebagai berikut: a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. b. Sesuai dengan isi pelalajaran. c. Praktis, luwes, dan bertahan. d. Sesuai dengan kemampuan dan keterampilan guru. e. Sesuai dengan pengelompokkan sasaran. f. Mutu teknis. Rayandra Asyhar 2012: 85-86, juga mengemukakan 11 prinsip dalam pemilihan media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: a. Kesesuaian, media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Kejelasan sajian, media yang dipilih harus dapat menyajikan materi sesuai konteks dengan memperhatikan tingkat kesulitan penyajian. c. Kemudahan akses, media yang dipilih harus dipertimbangkan ketersediaan fasilitas pembantu dalam penggunaannya. d. Keterjangkauan, media yang dipilih harus memperhatikan keterjangkauan pembiayaan, baik pembuatan, pengadaan, maupun perawatannya. e. Ketersediaan, media yang dipilih harus dipertimbangkan ketersediannya di lingkungan. 20 f. Kualitas, media yang dipilih untuk digunakan sebagai perantara atau sumber informasi, harus terjamin kualitasnya. g. Ada alternatif, media yang dipilih haruslah dapat digantikan dengan media alternatif, jika media utama sulit diadakan, diakses atau dijangkau. h. Interaktivitas, media yang dipilih dapat menciptakan sebuah interaksi dua arah antara guru dan siswa. i. Organisasi, dalam pengadaan media dukungan organisasi harus dipertimbangkan, karena dukungan organisasi dapat membantu pengadaaan ataupun perawatan media. j. Kebaruan, media yang dipilih untuk digunakan sebaiknya harus mengalami pembaruan, karena media yang baru lebih menarik perhatian siswa. k. Berorientasi siswa, media haruslah sesuai dengan karakteristik siswa, kemampuan siswa, dan tingkat perkembangan siswa. Kesimpulan dari berbagai pendapat kriteria pemilihan media adalah media harus sesuai dengan tujuan pembelajaran, isi bahan pelajaran, karakter dan perkembangan siswa, kemampuan guru dalam menggunakannya, menarik, sesuai dengan ketersediaan dana, dan ketersediaan waktu.

B. Kajian Mengenai Media Kartu Kuartet Pembelajaran 1. Pengertian Media Kartu Kuartet Pembelajaran

Pengamatan adalah hal yang sangat penting dan menjadi dasar dalam menuntun proses berpikir anak sehingga beberapa siswa sekolah dasar dapat dikatakan sebagai visual learner. Hal ini sesuai dengan pendapat Edgar Dale Azhar 21 Arsyad, 2006: 10 yang mengemukakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 75, melalui indera dengar sekitar 13, dan melalui indera lainnya sekitar 12. Hal ini menunjukkan bahwa belajar menggunakan penglihatan lebih efektif dan lebih tahan lama. Salah satu media visual yang sederhana dan dapat digunakan dalam pembelajaran di SD adalah kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001: 510, kartu adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang untuk berbagai macam keperluan. Sedangkan kuartet adalah kelompok, kumpulan, dan sebagainya yang terdiri atas empat Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001: 604. Kartu kuartet adalah sejenis permainan yang terdiri atas beberapa jumlah kartu bergambar yang dari kartu tersebut tertera keterangan berupa tulisan yang menerangkan gambar tersebut. Menurut Azhar Arsyad 2006: 119 kartu flash card adalah kartu kecil yang berisis gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Menurut Basuki Wibawa 2001: 30 media kartu Flash Card biasanya berisis kata-kata, gambar atau kombinasinya dan dapat digunakan untuk mengembangkan perbendaharaan kata dalam mata pelajaran bahasa pada umumnya dan bahasa asing pada khususnya. Surana 2003: 3 juga mengemukakan bahwa permainan flash card adalah salah satu bentuk permainan edukatif berupa pias-pias kartu yang memuat gambar dan kata sengaja dirancang oleh Glenn Doman, untuk meningkatkan berbagai aspek diantaranya belajar membaca dini, mengembangkan daya ingat, melatih kemandirian, dan meningkatkan jumlah kosakata. 22 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kartu kuartet pembelajaran adalah kartu sejenis permainan yang terdiri atas empat kelompok yang berisi gambar, teks dan kombinasinya yang digunakan untuk menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu sehingga dapat meningkatkan berbagai aspek diantaranya belajar membaca dini, mengembangkan daya ingat, melatih kemandirian, dan meningkatkan perbendaharaan kosakata.

2. Kelebihan Media Kartu Kuartet Pembelajaran

Secara umum, media kartu kuartet pembelajaran mempunyai beberapa kelabihan, antara lain: a. Mudah dibawa karena ukuran kartu kecil dan tidak memerlukan ruang yang luas sehingga dapat digunakan dimana saja, di kelas maupun di luar kelas. b. Media kartu kuartet pembelajaran sangat praktis karena dalam penggunaan media ini guru dan siswa tidak perlu memiliki keahlian khusus. c. Media kartu kuartet pembelajaran menyajikan pesan-pesan pendek pada setiap kartu. Sajian pesan-pesan pendek ini akan memudahkan siswa untuk mengingat pesan tersebut. Kombinasi antara gambar dan teks cukup memudahkan siswa mengenali konsep pada kartu kuartet pembelajaran. d. Media kartu kuartet pembelajaran dalam penggunaanya melalui permainan sehingga akan menyenangkan bagi siswa. Selain itu media kartu kuartet pembelajaran dapat mengasah kemampuan kognitif siswa. 23 Menurut Surana 2003: 34 terdapat beberapa keuntungan penggunaan media kartu, yaitu: a. Belajar sedini mungkin Metode Glenn Doman. b. Mengembangkan daya ingat otak kanan Metode Shichida. c. Melatih kemampuan konsentrasi. d. Meningkatkan perbendaharaan kata dengan cepat. Kelebihan media kartu kuartet pembelajaran menurut Basuki Wibawa dan Farida mukti 2001: 42 adalah sebagai berikut. a. Mengembangkan kemampuan visual. b. Mengembangkan imajinasi anak. c. Membantu meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas. d. Mengembangkan kreativitas siswa. Informasi atau materi yang ditemukan sendiri oleh siswa biasanya akan lebih tahan lama dalam ingatan dibandingkan dengan informasi yang diberikan oleh orang lain guru. Hal ini beralasan karena mereka mengalami secara langsung proses terjadinya informasi itu. Media kartu kuartet pembelajaran ini menuntun siswa untuk mengolah informasi sendiri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran kartu dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari, sehingga tahan lama dalam ingatan siswa. 24

3. Fungsi Media Kartu Kuartet Pembelajaran

Media kartu kuartet pembelajaran merupakan media visual dua dimensi media grafis. Levie lenzt Azhar Arsyad, 2006: 16-17, mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu sebagai berikut. a. Fungsi Atensi yaitu mengarahkan perhatian siswa agar fokus pada pembelajaran. b. Fungsi Afektif yaitu menggugah emosi dan sikap siswa terhadap media yang ditampilkan. c. Fungsi Kognitif yaitu untuk memperlancar tujuan pembelajaran. Siswa lebih mudah memahami dan mengingat informasi yang disampaikan melalui media yang ditampilkan. d. Fungsi Kompensatori yaitu untuk membantu siswa yang lemah dan lambat menerima informasi yang disajikan secara verbal. Arief S. Sadiman 2006: 28 juga mengungkapkan fungsi media grafis antara lain: a. Menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan, sama seperti pada media lain media grafis digunakan untuk menyampaikan pesan dari sumber kepada penerima pesan. b. Menarik perhatian: dalam media grafis pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual, disajikan dengan variasi gambar, angka, dan huruf sehingga membuat pesan lebih menarik.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Pengembangan Media Pembelajaran Komik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Lingkungan Alam SISWA SMP KELAS VII.

0 2 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Pengembangan Media Pembelajaran Komik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Lingkungan Alam SISWA SMP KELAS VII.

0 4 15

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

0 0 16

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

0 0 13

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH INKLUSI KELAS IV SD NEGERI JOLOSUTRO, PIYUNGAN, BANTUL.

0 1 298

Peningkatan pemahaman materi kenampakan alam pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui media poster di kelas IV SDN Balongdowo Candi Sidoarjo.

0 1 112

PENGEMBANGAN MEDIA PETA BUDAYA INDONESIA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI REJOSARI GUNUNGKIDUL.

0 2 183

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS IV A SD BANTUL TIMUR BANTUL TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 136

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK BERBASIS KONTEKS BUDAYA BANTEN PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

0 2 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH ROWOREJO NEGERIKATON PESAWARAN - Raden Intan Repository

0 2 114