Instrumen Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

58 Xi = ∑� � Keterangan : Xi : Skor rata-rata ∑x : Jumlah skor n : Jumlah responden 3. Menjumlah rata-rata skor tiap aspek 4. Mengubah skor rata-rata yang diperoleh ke dalam bentuk kualitatif pada tabel 5. Kelayakan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia ditentukan dengan menghitung rata-rata nilai setiap aspek. Nilai rata-rata kemudian dicocokkan dengan tabel kriteria kelayakan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia menurut Eko Putro Widyoko 2012: 108 pada tabel 5 berikut: Tabel 5. Kriteria Kelayakan Media Kartu Kuartet Pembelajaran Budaya Indonesia Skor Interval Kategori Konversi 4 3,25 ≤ Xi ≤ 4,00 Sangat Baik Layak 3 2,5 ≤ Xi 3,25 Baik 2 1,75 ≤ Xi 2,5 Kurang Baik Tidak Layak 1 1 ≤ Xi 1,75 Sangat Kurang Baik Produk yang dikembangkan yaitu berupa media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dapat dikatakan layak jika analisis data yang dihasilkan memenuhi konversi kategori “layak” atau mendapat skor rentang 2,5 ≤ X 3,25 atau 3,25 ≤ X ≤ 4,00 dari ahli materi maupun ahli media maka media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dapat digunakan dan layak untuk dilakukan uji coba lapangan. Apabila nilai yang dihasilkan jika dikonversikan mendapat kategori 59 “tidak layak” atau mendapat skor 1,75 ≤ X 2,5 atau 1 ≤ X 1,75 dari ahli materi maupun ahli media maka media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia harus dilakukan revisi. Sedangkan angket untuk siswa pada penelitian ini dianalisis ke dalam bentuk kualitatif menggunakan skala Guttman, dengan kriteria penilaian pada tabel 6 menurut Eko Putro Widyoko 2012: 109 yaitu: Tabel 6. Kriteria Penilaian Produk Uji Coba Skor Interval Kategori Konversi 1 0,5 X ≤ 1 Ya Layak 0 X ≤ 0,5 Tidak Tidak Layak Jika analisis data angket dari siswa yang dihasilkan menunjukkan konversi kategori “layak” atau memperoleh skor dengan rentang nilai 0,5 X ≤ 1 maka media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dapat digunakan dan layak untuk digunakan. Apabila analisis data angket dari siswa yang dihasilkan menunjukkan konversi kategori “tidak layak” atau memperoleh skor dengan rentang nila i 0 X ≤ 0,5 maka media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia belum layak untuk digunakan dan harus dilakukan revisi. 60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV ini dikembangkan berdasarkan model Borg and Gall. Penjelasan hasil penelitian berdasarkan langkah-langkah pengembangan adalah sebagai berikut.

1. Penelitian dan pengumpulan informasi

Kegiatan penelitian dan pengumpulan informasi meliputi observasi dan wawancara. Observasi dilakukan di kelas IV SDN Jolosutro Bantul pada tanggal 15 April 2016. Observasi dilakukan untuk melakukan analisis kebutuhan terhadap pembelajaran IPS di kelas IV. Selain observasi, data juga diperoleh melalui wawancara dengan siswa kelas IV dan wali kelas. Dari hasil observasi dan wawancara diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut. a. Penggunaan metode pembelajaran kurang bervariasi dan lebih banyak menggunakan ceramah. b. Siswa cenderung pasif dan kurang menyukai mata pelajaran IPS yang dianggap sebagai mata pelajaran yang bersifat abstrak yang sulit untuk dihafalan. c. Media yang digunakan untuk pokok bahasan keanekaragaman budaya Indonesia masih terbatas hanya berupa gambar. d. Belum tersedianya media kartu kuartet pembelajaran sebagai pengembangan media pada pokok bahasan keragaman budaya Indonesia mata pelajaran IPS. Setelah melakukan observasi dan wawancara, langkah selanjutnya ialah studi pustaka guna mencari informasi mengenai media pembelajaran, media kartu

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Pengembangan Media Pembelajaran Komik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Lingkungan Alam SISWA SMP KELAS VII.

0 2 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Pengembangan Media Pembelajaran Komik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Lingkungan Alam SISWA SMP KELAS VII.

0 4 15

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

0 0 16

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

0 0 13

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH INKLUSI KELAS IV SD NEGERI JOLOSUTRO, PIYUNGAN, BANTUL.

0 1 298

Peningkatan pemahaman materi kenampakan alam pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui media poster di kelas IV SDN Balongdowo Candi Sidoarjo.

0 1 112

PENGEMBANGAN MEDIA PETA BUDAYA INDONESIA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI REJOSARI GUNUNGKIDUL.

0 2 183

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS IV A SD BANTUL TIMUR BANTUL TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 136

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK BERBASIS KONTEKS BUDAYA BANTEN PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

0 2 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH ROWOREJO NEGERIKATON PESAWARAN - Raden Intan Repository

0 2 114