Kajian Mengenai Karakteristik Siswa Kelas IV 1. Perkembangan Berpikir Siswa

43 semangat belajar, sehingga pemahaman materi pun rendah atau tidak optimal. Media yang terdapat di sekolah ini sangat minim, dan guru belum berinovasi untuk membuat media. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan media pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi. Media yang dikembangkan yaitu kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Media ini merupakan sejenis kartu permainan yang digunakan secara mandiri atau berkelompok. Dipilih media kartu kuartet karena media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dapat memvisualisasikan keragaman budaya Indonesia. Hal ini sesuai dengan karakteristik siswa kelas IV yang masuk pada tahapan operasional konkret. Pada tahap ini siswa akan mudah menerima materi apabila terdapat benda nyata atau benda yang divisualisasikan. Media kartu merupakan media sederhana yang memiliki keunggulan, yaitu praktis dan fleksibel. Selain itu media kartu menyajikan pesan-pesan pendek yang memudahkan siswa untuk mengingat. Siswa kelas IV masih sangat menyukai kegiatan yang menyenangkan, penuh keceriaan dan sarat dengan nilai-nilai permainan sehingga kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dikemas dalam bentuk permainan sehingga belajar akan lebih menyenangkan. Bermain kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia secara berkelompok membuat siswa dapat belajar bergaul dengan teman sebaya. Melalui Media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia, siswa akan menyebutkan materi keragaman budaya Indonesia dan mereka tidak menyadari bahwa sudah mengulang-ulang materi. Belajar menggunakan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang dikembangkan diharapkan dapat memotivasi siswa dalam belajar, dan merangsang perhatian dan pikiran siswa untuk belajar secara aktif. 44 Research and Information Collecting Planning Develop Preliminary Form a Product Preliminary Field Testing Main Product Revision Main Field Testing Operasional Product Revision Operational Field Testing Final Product Revision Dissemination and Implementation

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan Research and Development. Borg Gall dalam Sugiyono 2015: 28 mengemukakan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan proses atau metode yang digunakan untuk memvalidasi dan mengembangkan produk. Yang dimaksud produk dalam hal ini tidak hanya berupa benda seperti buku, film untuk pembelajaran, dan software, tetapi juga metode seperti metode mengajar dan program pendidikan Borg Gall Sugiyono, 2015: 35 menyatakan bahwa terdapat 10 langkah yang harus dilalui dalam penelitian RD dan setiap tahap pengembangan harus mencerminkan adanya penelitian, yaitu adanya pengambilan data empiris, analisis data, dan pelaporan. Adapun tahap penelitian RD yang dikemukakan Borg Gall dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg Gall 45

B. Prosedur Penelitian Pengembangan

Metode penelitian pengembangan merupakan suatu tahapan terstruktur yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk sehingga dapat digunakan dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran. Untuk melaksanakan penelitian diperlukan langkah-langkah agar memperoleh produk yang tervalidasi dan layak untuk digunakan. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dan pengumpulan informasi Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan informasi mengenai produk yang akan dikembangkan dan teknik pengembangannya. Pengumpulan informasi dapat dilakukan dengan cara observai kelas, observasi kegiatan pembelajaran, studi literature dan konsultasi ahli. 2. Perencanaan pengembangan Dalam tahap perencanaan, hal utama yang perlu diperhatikan adalah tujuan dari pengembangan produk tersebut, kemudian merancang desain awal produk sesuai dengan unsur-unsur desainnya. 3. Pengembangan produk awal Produk awal dikembangkan sesuai dengan rancangan desain, rencana, dan tujuan pengembangan. Sebelum dilakukan uji coba, produk divalidasi oleh ahli terkait sesuai dengan bidangnya. Setelah melewati uji validitas, saran atau masukan dari ahli digunakan dalam menyempurnakan produk dan uji coba pun siap dilakukan. 46 4. Uji coba lapangan awal Setelah melewati uji validitas dan revisi ahli, produk diujicobakan secara perseorangan. 5. Merevisi hasil uji coba lapangan awal Uji coba produk yang dilakukan dengan sasaran siswa, akan meghasilkan beberapa saran dan kesan, dan dapat digunakan untuk memperbaiki produk. 6. Uji coba lapangan utama Subjek uji coba selanjutnya setelah produk direvisi adalah uji coba kelompok kecil. 7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan utama Uji coba kelompok kecil terhadap produk yang dikembangkan memungkinkan adanya catatan revisi. Apabila revisi dibutuhkan, produk harus direvisi agar lebih sempurna sebelum diujicobakan pada kelompok besar. 8. Uji coba lapangan operasional Uji coba selanjutnya adalah uji coba terhadap kelompok besar yang melibatkan subjek coba bersifat masal. 9. Revisi Produk Akhir Revisi produk terakhir harus dilakukan sebelum dilakukannya tahap diseminasi. 10. Diseminasi dan Implementasi Diseminasi dilakukan dalam rangka mengenalkan produk terhadap masyarakat agar dapat digunakan sesuai tujuan pengembangan produk. Penelitian dan pengembangan media kartu kuartet budaya Indonesia untuk mata pelajaran IPS kelas IV sekolah dasar ini dilakukan dari tahap kesatu

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Pengembangan Media Pembelajaran Komik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Lingkungan Alam SISWA SMP KELAS VII.

0 2 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KOMIK MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Pengembangan Media Pembelajaran Komik Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Materi Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Lingkungan Alam SISWA SMP KELAS VII.

0 4 15

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

0 0 16

MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar.

0 0 13

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEKOLAH INKLUSI KELAS IV SD NEGERI JOLOSUTRO, PIYUNGAN, BANTUL.

0 1 298

Peningkatan pemahaman materi kenampakan alam pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui media poster di kelas IV SDN Balongdowo Candi Sidoarjo.

0 1 112

PENGEMBANGAN MEDIA PETA BUDAYA INDONESIA PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI REJOSARI GUNUNGKIDUL.

0 2 183

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS IV A SD BANTUL TIMUR BANTUL TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 136

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SCRAPBOOK BERBASIS KONTEKS BUDAYA BANTEN PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

0 2 15

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMIK PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH ROWOREJO NEGERIKATON PESAWARAN - Raden Intan Repository

0 2 114