64 1 Wadah atau Tempat Kartu
Gambar 3. Tampilan Tempat Kartu Media Kartu Kuartet Pembelajaran Budaya Indonesia
Desain tempat kartu media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia menggunakan background yang didominasi warna merah dan putih yang
melambangkan bendera Indonesia dan juga terdapat warna biru sebagai lambang dari warna laut Indonesia. Pada bagian depan tempat kartu terdapat
contoh gambar kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang dikelilingi bintang yang melambangkan keceriaan karena kartu kuartet pembelajaran
budaya Indonesia merupakan kartu permainan. Selain itu terdapat gambar gunungan yang melambangkan unsur budaya. Pada bagian belakang tempat
kartu terdapat gambar sekumpulan orang yang diibaratkan sedang bermain.
65 2 Tampilan Kartu
Gambar 4. Tampilan Media kartu Kuartet Pembelajaran Budaya Indonesia Tampak Depan dan Belakang
Tampilan bagian depan kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia terdiri dari bagian judul yaitu nama povinsi, isi berupa gambar yang
menunjukkan budaya sesuai dengan provinsinya dan keterangan nama. Setiap kartu memiliki gambar budaya yang berbeda, yaitu gambar rumah adat,
pakaian adat, alat musik tradisional dan senjata tradisional. Teks dengan format bold dan berwarna merah merupakan keterangan nama gambar. Pada bagian
belakang kartu terdapat gambar garuda yang merupakan lambang negara Indonesia. Warna yang digunakan pada kartu didominasi dengan warna merah
putih dan biru.
66 3 Panduan penggunaan
Gambar 5. Tampilan Panduan Penggunaan Sampul Depan dan Belakang Tampilan buku panduan didominasi dengan warna merah, putih dan biru.
Pada tampilan buku panduan terdapat gambar gunungan di tengah yang melambangkan unsur budaya. Selain itu terdapat gambar bagian kartu kuartet
pembelajaran budaya Indonesia untuk menunjukkan bahwa buku tersebut adalah panduan penggunaan kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia.
Gambar 6. Tampilan Kompetensi dan Sasaran Penggunaan
67 Bagian dalam buku panduan didominasi warna kuning. Isi panduan
penggunaan terdiri dari kompetensi, sasaran penggunaan dan cara penggunaan kartu kuartet.
b. Validasi Ahli Materi dan Ahli Media
Media yang sudah selesai dibuat kemudian divalidasi untuk mendapatkan data mengenai tanggapan dari ahli materi maupun ahli media tentang produk
media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV Sekolah Dasar. Validasi dilakukan agar
mendapatkan kelayakan awal media untuk digunakan dalam kegiatan uji coba. Selain melakukan penilaian media, ahli materi dan ahli media juga memberikan
masukan dan saran guna perbaikan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Hasil penilaian serta saran ahli digunakan sebagai dasar dalam
merevisi produk awal sebelum diujicobakan di lapangan. Ahli materi memberikan evaluasi yang berakaitan dengan subtansi materi
diantaranya pada aspek kompetensi, kejelasan materi, cakupan materi, dan penggunaan media. Sementara itu, ahli media memberikan evaluasi yang
berkaitan dengan aspek yang terdapat pada media, seperti aspek teks, gambar, warna, bentuk, tekstur dan penggunaan media.
Deskripsi masing-masing data tersebut dijelaskan dalam uraian sebagai berikut.
1 Deskripsi Data Validasi Ahli Materi
Ahli materi yang menjadi validator dalam produk pengembangan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia ini ialah Ibu Sekar
Purbarini Kawuryan, S.IP., M.Pd. yang merupakan dosen dari program
68 studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta. Adapun hasil validasi ahli materi sebagai berikut.
a Validasi Pertama Validasi materi yang pertama dilaksanakan pada tanggal 15
Agustus 2016, dengan hasil penilaian sebagai berikut. Tabel 7. Hasil Validasi Ahli Materi Tahap I
No. Aspek
∑ Butir
∑ Nilai
Rata- rata
Kategori
1. Kompetensi
3 9
3 Sangat
baik 2.
Kejelasan Materi 2
7 3,5
Sangat baik
3. Cakupan Materi
4 14
3,5 Sangat
baik 4.
Penggunaan Media
6 22
3,6 Sangat
baik
Jumlah 15
52 13,6
Sangat baik
Rata-rata keseluruhan 3,4
Dari hasil data pada tabel di atas, maka hasil validasi tahap pertama termasuk
dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata penilaian terhadap media yaitu 3,4. Meskipun mendapat kategori
sangat baik, namun ahli materi memberikan masukan dan saran terhadap media. Adapun masukan dan saran yang diberikan oleh ahli
materi adalah sebagai berikut. 1 Mengurangi jumlah provinsi pada media kartu kuartet
pembelajaran budaya Indonesia dengan menyesuaikan jumlah provinsi yang dipelajari siswa kelas IV. Jumlah awal kartu kuartet
69 pembelajaran adalah 136 buah yang terdiri dari 34 provinsi.
Setelah diberi masukan dan saran kemudian jumlah kartu disesuaikan dengan melihat pada buku pelajaran yang digunakan
oleh siswa kelas IV menjadi 80 buah yang terdiri dari 20 provinsi. 2 Menambah jumlah indikator pada panduan penggunaan. Hanya
terdapat satu indikator pada buku panduan. Setelah diberi saran kemudian indikator ditambah menjadi 3 indikator.
b Validasi Kedua Setelah media selesai direvisi berdasarkan masukan yang
diberikan ahli materi kemudian dilakukan validasi tahap kedua. Validasi kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2016. Hasil
validasi tahap kedua ini mendapat penilaian sebagai berikut Tabel 8. Hasil Validasi Ahli Materi Tahap II
No. Aspek
∑ Butir
∑ Nilai
Rata- rata
Kategori
1. Kompetensi
3 10
3,3 Sangat
baik 2.
Kejelasan Materi 2
8 4
Sangat baik
3. Cakupan Materi
4 14
3,5 Sangat
baik 4.
Penggunaan Media
6 23
3,8 Sangat
baik
Jumlah 15
55 14,6
Sangat baik
Rata-rata keseluruhan 3,6
Dari hasil data pada tabel di atas, maka hasil validasi tahap kedua
masuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata penilaian terhadap media yaitu 3,6. Pada validasi tahap kedua, media sudah
70 layak diujicobakan namun dengan revisi sesuai saran. Saran yang
diberikan oleh ahli materi adalah sebagai berikut. 1 Pada buku panduan terdapat cara penggunaan kartu kuartet pada
panduan penggunaan. Kalimat cara penggunaan kartu kuartet diganti dengan kalimat cara bermain.
2 Memperjelas lagi cara bermain kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia pada panduan penggunaan.
3 Menambahkan manfaat kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia pada panduan penggunaan.
4 Melengkapi judul pada panduan penggunaan sesuai dengan judul skripsi.
Berdasarkan masukan dan saran revisi dari ahli media, maka peneliti melakukan perbaikan pada media pembelajaran. Berikut ini
merupakan media sebelum dan setelah dilakukan revisi. Sebelum diberi masukan dan saran, buku panduan berjudul
panduan penggunaan kartu kuartet. Namun ahli materi menyarankan untuk menambahkan kata pembelajaran sehingga sesuai dengan judul
skripsi.
71 Gambar 7. Tampilan Judul Panduan Penggunaan Sebelum Direvisi
Setelah dilakukan revisi, judul buku panduan dirubah menjadi panduan penggunaan kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia.
Warna pada judul pun berubah karena disesuaikan dengan warna background.
Gambar 8. Tampilan Judul Panduan Penggunaan Sesudah Direvisi c Validasi Ketiga
Setelah media selesai direvisi berdasarkan masukan yang diberikan ahli materi kemudian dilakukan validasi tahap ketiga.
72 Validasi ketiga dilaksanakan pada tanggal 16 September 2016. Hasil
validasi tahap ketiga ini mendapat penilaian sebagai berikut Tabel 9. Hasil Validasi Ahli Materi Tahap III
No. Aspek
∑ Butir
∑ Nilai
Rata- rata
Kategori 1.
Kompetensi 3
12 4
Sangat baik
2. Kejelasan Materi
2 8
4 Sangat
baik 3.
Cakupan Materi 4
14 3,5
Sangat baik
4. Penggunaan
Media 6
23 3,8
Sangat baik
Jumlah 15
57 15,3
Sangat baik
Rata-rata keseluruhan 3,8
Dari hasil data tabel di atas, maka hasil validasi tahap ketiga
masuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata penelitian terhadap media yaitu 3,8. Setelah dilakukan revisi tahap pertama,
kedua, dan mendapatkan penilaian tahap ketiga maka media dinyatakan layak uji coba tanpa revisi oleh ahli materi.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil penilaian dari ahli materi dari tahap pertama dan kedua dapat dilihat pada diagram
batang berikut.
73 Gambar 9. Diagram Hasil Validasi Ahli Materi
Berdasarkan gambar diagram di atas, dapat dilihat bahwa ada peningkatan penilaian validasi ahli materi. Keseluruhan penilaian validasi
ahli materi mendapat kategori “sangat baik” sehingga media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia layak diujicobakan di lapangan.
2 Deskripsi Data Validasi Ahli Media
Ahli media yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah Bapak Sungkono, M.Pd. yang merupakan dosen dari program studi
Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta. Adapun hasil validasi ahli media adalah sebagai berikut.
a Validasi Pertama Validasi yang pertama dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2016
dengan hasil penilaian sebagai berikut. Tabel 10. Hasil Validasi Ahli Media Tahap I
No. Aspek
∑ Butir
∑ Nilai
Rata- rata
Kategori
1. Teks
3 6
2 Kurang
baik
3.4 3.6
3.8
1 1.5
2 2.5
3 3.5
4
Tahap I Tahap II
Tahap III S
KO R
RA T
A -RA
TA
TAHAPAN VALIDASI
Hasil Validasi Ahli Materi
74 2.
Gambar 4
9 2,25
Kurang baik
3. Warna
4 10
2,5 Baik
4. Bentuk
2 4
2 Kurang
baik 5.
Tekstur 3
9 3
Baik 6.
Penggunaan Media
4 9
2,25 Kurang
baik
Jumlah 20
47 14
Kurang baik
Rata-rata keseluruhan 2.3
Dari hasil data pada tabel di atas, maka hasil validasi media tahap
pertama masuk dalam kategori “Kurang baik” dengan rata-rata penilaian terhadap media yaitu 2,3. Pada validasi tahap pertama media
masih belum layak. Disamping memberikan penilaian terhadap media, ahli media juga memberikan masukan dan saran terhadap
produk media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang dikembangkan untuk dilakukan revisi. Adapun masukan yang
diberikan ahli media adalah sebagai berikut. 1 Mengganti warna background pada tempat kartu dengan warna
yang cerah. 2 Pada tempat kartu dan panduan penggunaan lebih ditonjolkan
unsur tentang budaya. 3 Memperbesar ukuran kartu.
4 Mempertimbangkan jenis huruf. 5 Panduan penggunaan dibuat lebih baik dan jelas.
75 Berdasarkan masukan dan saran revisi dari ahli media, maka
peneliti melakukan perbaikan pada media pembelajaran. Berikut ini merupakan media sebelum dan setelah dilakukan revisi.
1 Revisi Tampilan Tempat Kartu Sebelum direvisi, tampilan background tempat kartu merupakan
dominan warna putih yang dipadukan dengan warna merah dan biru. Namun ahli media merevisi untuk merubah dengan warna yang lebih
cerah dan menarik. Selain itu juga perlu ditampilkan gambar budaya Indonesia. Tampilan tempat kartu dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 10. Tampilan Tempat Kartu Media Kartu Kuartet Pembelajaran Budaya Indonesia sebelum direvisi.
Setelah dilakukan revisi, warna pada tampilan tempat kartu yang semula warna background adalah putih dirubah menjadi warna
dominan biru yang dikombinasikan dengan hijau. Dipilih warna biru sebagai background karena melambangkan warna laut Indonesia.
Pada tempat kartu juga diberikan gambar budaya Indonesia yang terdapat pada kartu sesuai dengan saran ahli media.
76 Gambar 11. Tampilan Tempat Kartu Media Kartu Kuartet
Pembelajaran Budaya Indonesia sesudah direvisi. 2 Revisi Tampilan Panduaan Penggunaan
Tampilan panduan penggunaan sebelum direvisi warna yang digunakan dominan merah dan dikombinasikan dengan warna putih
dan biru disesuaikan dengan tampilan tempat kartu awal sebelum direvisi.
Gambar 12. Tampilan Panduan Penggunaan Sampul Depan dan Belakang Sebelum Direvisi
Setelah dilakukan revisi, warna dan komponen pada tampilan panduan penggunaan disesuaikan dengan tampilan tempat kartu.
Buku panduan penggunaan yang semula berwarna merah dirubah
77 menjadi warna biru yang dikombinasikan dengan warna hijau, merah,
dan kuning. Warna kombinasi disesuaikan kecocokan warnanya dengan warna background. Selain itu pada tampilan panduan
penggunaan juga diberi gambar-gambar budaya Indonesia.
Gambar 13. Tampilan Panduan Penggunaan Sampul Depan dan Belakang sesudah direvisi
b Validasi Kedua Validasi yang kedua dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2016
dengan hasil penilaian sebagai berikut. Tabel 11. Hasil Validasi Ahli Media Tahap II
No. Aspek
∑ Butir
∑ Nilai
Rata- rata
Kategori
1. Teks
3 12
4 Sangat
baik 2.
Gambar 4
16 4
Sangat baik
3. Warna
4 15
3,75 Sangat
baik 4.
Bentuk 2
7 3,5
Sangat baik
5. Tekstur
3 12
4 Sangat
baik
78 6.
Penggunaan Media
4 14
3,5 Sangat
baik
Jumlah 20
76 22,75
Sangat baik
Rata-rata keseluruhan 3,8
Dari hasil data pada tabel di atas, maka hasil validasi media tahap
pertama masuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata penilaian terhadap media yaitu 3,8. Pada validasi tahap kedua, media
sudah layak diujicobakan dengan revisi sesuai saran. Masukan yang diberikan setelah media direvisi tahap kedua adalah judul media pada
tempat media disesuaikan dengan judul skripsi dan penggantian gambar pada sampul belakang panduan penggunaan.
1 Revisi Judul Tempat Kartu Judul tempat kartu sebelum direvisi adalah media kartu kuartet
budaya Indonesia
Gambar 14. Judul Tempat Kartu Media Kartu Kuartet sebelum direvisi
79 Setelah dilakukan revisi, maka judul tempat kartu ditambahkan
kata pembelajaran sehingga menjadi media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia sesuai dengan judul skripsi.
Gambar 15. Judul Tempat Kartu Media Kartu Kuartet setelah direvisi
2 Revisi Panduan Penggunaan Pada bagian belakang panduan penggunaan terdapat gambar
unsur budaya. Namun menurut ahli media gambar tersebuut kurang sesuai. Maka perlu direvisi dengan gambar sesuai dengan gambar
yang terdapat pada kartu.
80 Gambar 16. Tampilan Panduan Penggunaan Sampul
Belakang Sebelum Direvisi Setelah dilakukan revisi, tampilan pada bagian belakang panduan
penggunaan dirubah menjadi seperti mencari jejak budaya sama halnya dengan permainan kartunyanya yaitu mencari kartu budaya.
Selain itu diberi gambar-gambar budaya yang terdapat pada kartu.
Gambar 17. Tampilan Panduan Penggunaan Sampul Belakang Sesudah Direvisi
81 c Validasi Ketiga
Validasi yang ketiga dilaksanakan pada tanggal 15 September 2016 dengan hasil penilaian sebagai berikut.
Tabel 12. Hasil Validasi Ahli Media Tahap III
No. Aspek
∑ Butir
∑ Nilai
Rata- rata
Kategori
1. Teks
3 12
4 Sangat
baik 2.
Gambar 4
16 4
Sangat baik
3. Warna
4 15
3,75 Sangat
baik 4.
Bentuk 2
8 4
Sangat baik
5. Tekstur
3 12
4 Sangat
baik 6.
Penggunaan Media
4 16
4 Sangat
baik
Jumlah 20
79 24,75
Sangat baik
Rata-rata keseluruhan 3,9
Dari hasil data pada tabel di atas, maka hasil validasi media tahap
pertama masuk dalam kategori “sangat baik” dengan rata-rata penilaian terhadap media yaitu 3,9. Setelah dilakukan penilaian tahap
pertama, kedua, dan ketiga, media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia
memperoleh rekomendasi
bahwa media
yang dikembangkan layak untuk diujicobakan tanpa revisi.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil penilaian dari ahli media dari tahap pertama, kedua, dan ketiga dapat
dilihat pada diagram berikut.
82 Gambar 18. Diagram Hasil Validasi Ahli Media
Berdasarkan gambar diagram di atas, dapat dilihat bahwa ada peningkatan penilaian validasi ahli media. Keseluruhan penilaian
validasi ahli materi mendapat kategori “sangat baik” sehingga media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia layak diujicobakan di
lapangan.
4. Uji Coba Lapangan Awal
Media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang telah direvisi oleh ahli materi serta ahli media dan dinyatakan layak untuk diujicobakan kemudian
dilakukan uji coba lapangan awal. Uji coba lapangan awal dilaksanakan pada tanggal 16 September 2016 dan melibatkan 4 siswa kelas IV SDN Jolosutro Bantul.
Siswa yang dipilih sebagai subyek adalah siswa yang secara acak dipilih oleh guru kelas. Dipilih 4 siswa karena uji coba lapangan awal merupakan tahap dimana
produk diujicobakan secara perseorangan. Kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dimainkan berkelompok dengan pemain terdiri dari 2-4 siswa. Maka
2.3 3.8
3.9
1 1.5
2 2.5
3 3.5
4 4.5
Tahap I Tahap II
Tahap III
S K
O R
RA TA
-RA TA
TAHAPAN VALIDASI
Hasil Validasi Ahli Media
83 peneliti menguji cobakan pada satu kelompok dengan jumlah pemain terbanyak
yaitu 4 siswa. Kegiatan uji coba lapangan awal diawali dengan penjelasan cara penggunaan
media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Pada uji coba lapangan awal ini siswa bermain media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dengan cara
berkelompok. Setelah melakukan permainan, kemudian siswa diberi lembar angket untuk menilai kelayakan media dari aspek isi materi, pembelajaran dan media.
Siswa memilih jawaban ya atau tidak sesuai dengan pengamatannya terhadap kartu. Selain uji coba dan penilaian angket, siswa diminta untuk memberikan tanggapan
mengenai penggunaan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Berdasarkan uji coba lapangan awal didapatkan hasil penilaian sebagai berikut.
Tabel 13. Hasil Uji Coba Lapangan Awal
No Aspek Penilaian
∑ Butir
∑ Nilai
Rata- rata
∑ Nilai Kategori
1 Isi
1 4
1 Layak
2 Pembelajaran
4 16
1 Layak
3 Media
5 19
0,95 Layak
Total 10
39 0,97
Layak
Berdasarkan hasil uji coba lapangan awal, dapat diketahui bahwa media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia masuk dalm kategori
“layak” dengan skor rata-rata 0,97. Selama kegiatan uji coba lapangan awal tidak terdapat kendala dalam
pelaksanaannya dan suasana juga kondusif karena jumlah siswa yang sedikit sehingga siswa mudah dan lebih fokus saat diberikan pengarahan dalam
menggunakan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Setelah menggunakan media, siswa juga memberikan tanggapan terhadap media kartu
84 kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Adapun tanggapan yang diberikan siswa
adalah sebagai berikut. a. Permainannya menarik dan menyenangkan
b. Media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia sangat bagus dan mudah dimainkan
c. Gambar yang terdapat pada kartu jelas
5. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Awal
Berdasarkan hasil uji coba lapangan awal didapatkan data bahwa penilaian siswa terhadap media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia menunjukkan
kategori “layak” serta tidak terdapat masukan dan saran terhadap media sehingga
tidak memerlukan revisi.
6. Uji Coba Lapangan Utama
Uji coba lapangan utama dilaksanakan pada tanggal 17 September 2016. Kegiatan uij coba lapangan utama secara teknis sama dengan kegiatan uji coba
lapangan awal, hanya saja subyek penelitian dalam uji coba lapangan lebih banyak. Uji coba lapangan melibatkan 8 orang siswa kelas IV SDN Jolosutro Bantul. Siswa
yang menjadi subyek uji coba lapangan secara acak dipilih oleh guru. Dipilih 8 siswa karena uji coba lapangan utama merupakan tahap dimana produk
diujicobakan dengan kelompok kecil. Maka peneliti membuat 2 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 siswa.
Kegiatan uji coba dimulai dengan membagi siswa menjadi 2 kelompok, kemudian siswa diberikan penjelasan mengenai langkahperaturan permainan.
Selanjutnya siswa secara mandiri bermain bersama dengan teman satu
85 kelompoknya. Suasana uji coba lapangan utama cukup kondusif, sehingga dalam
kegiatan uji coba lapangan utama tidak ditemui kendala yang berarti. Setelah siswa selesai dengan penggunaan media kartu kuartet pembelajaran
budaya Indonesia, siswa diberi angket untuk menilai kelayakan media dari aspek isi materi, pembelajaran dan media. Selain uji coba dan penilaian angket, siswa
diminta untuk memberikan tanggapan mengenai penggunaan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Adapun hasil penilaian yang diberikan siswa
terhadap media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia adalah sebagai berikut.
Tabel 14. Hasil Uji Coba Lapangan Utama
No Aspek Penilaian
∑ Butir
∑ Nilai
Rata- rata
∑ Nilai Kategori
1 Isi
1 8
1 Layak
2 Pembelajaran
4 32
1 Layak
3 Media
5 35
0,87 Layak
Total 10
75 0,93
Layak
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil penilaian siswa terhadap media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia
masuk dalam kategori “layak” dalam segala aspek dengan total nilai rata-rata 0,93. Setelah menggunakan media,
siswa juga memberikan tanggapan terhadap media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia. Adapun tanggapan yang diberikan siswa adalah sebagai berikut.
a. Belajar menggunakan kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia sangat menarik, menyenangkan dan tidak membosankan.
b. Memotivasi dalam belajar. c. Tulisan pada kartu dapat dibaca.
86 d. Media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia membuat lebih
bersemangat untuk belajar.
7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Coba Lapangan Utama
Berdasarkan uji coba lapangan terhadap media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia
sudah menunjukkan kategori “layak” dari aspek isi materi, aspek
pembelajaran, dan aspek media. Adapun tangggapan yang diberikan mayoritas menyatakan bahwa pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan saat
menggunakan kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia sehingga dapat memotivasi dan lebih bersemangat dalam belajar. Ada beberapa siswa yang
memberi saran bahwa ukuran kartu kurang kecil. Namun peneliti tidak melakukan revisi karena apabila ukuran kartu diperkecil maka gambar akan terlihat kurang
jelas.
8. Uji Coba Lapangan Operasional
Uji coba pada tahap selanjutnya adalah uji pelasanaan lapangan. Uji coba lapangan operasional merupakan tahap akhir uji coba dari prosedur pengembangan
media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 19 September 2016. Uji coba lapangan operasional ini melibatkan 20 orang
siswa kelas IV di SDN Jolosutro Bantul sebagai subyeknya. Pada kegiatan uji coba lapangan operasional siswa dibagi menjadi 5 kelompok terdiri dari empat orang
siswa. Peneliti membentuk 5 kelompok karena uji coba lapangan opreasional dilakukan terhadap kelompok besar yang melibatkan subjek coba bersifat masal.
Kegiatan uji coba lapangan operasional sama dengan uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan.
87 Suasana pada uji coba lapangan operasional tidak terlalu kondusif
dibandingkan dengan uji coba sebelumnya, hal ini dikarenakan jumlah siswa yang banyak sehingga membutuhkan perhatian lebih. Sebelum bermain siswa juga
kurang memperhatikan dengan baik penjelasan mengenai aturan permainan serta tidak membaca aturan permainan dengan baik sehingga masih terdapat siswa yang
kebingungan dengan cara bermain. Pada uji coba lapangan operasional ini siswa juga diberi angket untuk menilai
media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dari aspek isi materi, aspek pembelajaran dan aspek media. Adapun hasil penilaian yang diberikan siswa
terhadap media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia adalah sebagai berikut.
Tabel 15. Hasil Uji Coba Lapangan Operasional
No Aspek Penilaian
∑ Butir
∑ Nilai
Rata- rata
∑ Nilai Kategori
1 Isi
1 20
0,97 Layak
2 Pembelajaran
4 78
0,93 Layak
3 Media
5 93
0,95 Layak
Total 10
191 0,95
Layak
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hasil penilaian siswa terhadap media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia masuk dalam kategori
“layak” dengan nilai rata-rata 0,95. Meskipun media mendapatkan kategori layak dalam uji
coba lapangan operasional namun terdapat satu siswa yang menyatakan bahwa ukuran kartu besar sehingga sulit dipegang. Namun demikian, mayoritas siswa
menyatakan bahwa ukuran kartu pada media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia mudah dipegang dan permainannya sangat menyenangkan.
88
9. Revisi Produk akhir
Pada tahap ini, media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia tidak direvisi karena mayoritas siswa sudah menyatakan bahwa media kartu kuartet
pembelajaran budaya Indonesia sudah bagus dan menarik untuk pembelajaran materi keragaman budaya. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji coba lapangan
operasional, media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia mendapat kategori
“layak” dengan perolehan nilai rata-rata 0,95. Dari keseluruhan uji coba yang
dilakukan hasil penilaian dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 16. Hasil uji Coba Keseluruhan
No Uji Coba
∑ Skor Rata-rata Kategori
1 Lapangan Awal
39 0,97
Layak 2
Lapangan Utama 75
0,93 Layak
3 Coba Lapangan Operasional
191 0,95
Layak
Total 305
0,95 Layak
Berdasarkan perolehan nilai rata-rata pada tabel di atas, skor rata-rata uji coba
yang dilakukan adalah 0,95 dengan kategori “layak”. Maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang
dikembangkan “layak” digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
kelas IV SDN Jolosutro Bantul. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil uji coba yang
dilakukan, dapat dilihat pada diagram berikut.
89 Gambar 19. Diagram Hasil uji Coba
Hasil penelitian pengembangan ini menunjukkan bahwa media kartu kuartet pebelajaran budaya Indonesia yang dikembangkan, divalidasi serta diujicobakan
telah memenuhi syarat-syarat sebagai media pembelajaran yang layak untuk digunakan bagi siswa kelas IV SDN Jolosutro Bantul. Media kartu kuartet
pembelajaran budaya Indonesia yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Media ini berisikan materi keragaman budaya Indonesia untuk pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar.
2. Sasaran penggunaan media adalah siswa kelas IV SDN Jolosutro Bantul. 3. Media ini bertujuan untuk mengenalkan siswa pada keragaman budaya
Indonesia yang meliputi rumah adat, pakaian adat, alat musik tradisional, dan senjata tradisional, menghormati keragaman budaya yang ada di Indonesia, dan
melestarikan keragamana budaya yang ada di Indonesia.
0.97
0.93 0.95
0.88 0.9
0.92 0.94
0.96 0.98
1
Uji Coba Lapangan Awal
Uji Coba Lapangan Utama
Uji Coba Lapangan
Operasional
S K
O R
RA TA
-RA TA
Hasil Uji Coba
90 4. Media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia digunakan sebagai
pengayaan untuk siswa setelah mendapat materi tentang keragaman budaya Indonesia.
5. Media ini dapat digunakan secara mandiri atau berkelompok yang terdiri dari 2-4 orang.
6. Satu tempat kartuwadah media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia terdiri dari 80 kartu dengan jumlah provinsi sebanyak 20 dan satu panduan
penggunaan media.
B. Pembahasan
Penelitian dan pengembangan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dilakukan dengan menggunakan model pengembangan Borg Gall.
Model pengembangan menurut Borg Gall ini menggunakan sepuluh rangkaian tahapan, namun karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu dan biaya maka
peneliti hanya menggunakan Sembilan rangkaian tahapan. Tahapan pertama dalam pengembangan media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia ialah
pengumpulan data mengenai kelemahan-kelemahan yang dihadapi siswa di SDN Jolosutro bantul yang dilakukan melalui studi pendahuluan.
Tahapan kedua adalah melakukan perencanaan produk dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam penggunaan media kartu kuartet
pembelajaran budaya Indonesia. Sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya 2011: 224 bahwa media yang akan digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Setelah itu dilakukan tinjauan materi budaya Indonesia serta menentukan komponen dan merancang desain produk media kartu kuartet
pembelajaran budaya Indonesia. Setelah tujuan ditetapkan, komponen media sudah
91 dikumpulkan, dan rancangan media sudah selesai maka tahapan selanjutnya adalah
pengembangan produk awal yang meliputi pembuatan media dan validasi. Media yang sudah selesai dibuat kemudian divalidasi pada ahli materi maupun
media untuk dinilai kelayakannya. Penilaian ahli materi dan media menggunakan angket dengan skala Likert 4 alternatif jawaban. Materi dalam media kartu kuartet
pembelajaran budaya Indonesia divalidasi oleh Ibu Sekar Purbarini Kawuryan, S.IP., M.Pd. selaku dosen Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil validasi tahap pertama mendapat kategori
“sangat baik” dengan skor rata-rata 3,4. Saran yang diberikan pada
validasi tahap pertama dijadikan acuan dalam merevisi produk. Media yang telah direvisi kemudian divalidasi lagi, pada validasi kedua diperoleh kategori
“sangat baik
” dengan skor rata-rata 3,6. Pada validasi kedua, ahli materi memberi saran
sehingga masih dilakukan revisi produk. Media yang telah direvisi kemudian divalidasi lagi, pada validasi ketiga diperoleh
kategori “sangat baik” dengan skor rata-rata 3,8. Setelah validasi ketiga
, media dinyatakan “layak” untuk uji coba
tanpa revisi oleh ahli materi. Namun pada instrumen validasi tahap akhir oleh ahli materi masih terdapat skor 3 yaitu pada indikator keruntutan penyajian materi,
kesesuaian materi dengan media yang digunakan, dan kualitas umpan balik. Pada
indikator keruntutan penyajian materi mendapatkan skor 3 dari ahli materi dikarenakan materi yang terdapat pada kartu kurang runtut seperti yang dipelajari
siswa. Sesuai dengan pendapat Wina Sanjaya 2011: 224 bahwa media harus sesuai dengan konsep yang jelas sesuai pembelajaran. Namun kartu kuartet
pembelajaran budaya Indonesia sudah dibatasi dan berisi materi budaya Indonesia yang meliputi rumah adat, pakaian adat, alat musik tradisional dan senjata
92 tradisional. Pada indikator kesesuaian materi dengan media yang digunakan
mendapat skor 3 dikarenakan materi budaya Indonesia dapat diaplikasikan dalam pengembangan media pembelajaran lain. Media kartu kuartet merupakan salah satu
media yang cocok untuk materi budaya Indonesia. Hal ini sesuai dengan pendapat Basuki Wibawa dan Farida mukti 2001: 42 bahwa media kartu dapat membantu
meningkatkan kemampuan anak terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkun dihadirkan di dalam kelas. Pada indikator kualitas umpan balik
mendapat skor 3 karena umpan balik dari siswa kurang efektif. Namun media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia sudah memberikan umpan balik pada siswa
dengan efektif berupa adanya menang dan kalah dalam permainan. Hal ini akan menggugah siswa untuk bermain sambil belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Levie Lenzt dalam Azhar Arsyad 16-17 bahwa salah satu fungsi media visual adalah dapat menggugah emosi dan sikap siswa terhadap media yang ditampilkan.
Validasi media dilakukan oleh Bapak Sungkono, M.Pd selaku dosen prodi Teknologi pendidikan Fakultasi Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Validasi Media pada tahap pertama mendapatkan kategori
“kurang baik” dengan skor rata-rata 2,3. Setelah dilakukan revisi media yang sesuai dengan saran yang
diberikan oleh ahli media, maka validasi tahap kedua didapatkan kategori
“sangat baik
” dengan skor rata-rata 3,8 dan validasi ketiga mendapat kategori “sangat baik
” dengan skor rata-rata 3,95. Setelah melewati validasi tahap pertama, kedua
dan ketiga media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia
dinyatakan “layak”
untuk uji coba tanpa revisi. Meskipun dinyatakan layak, namun pada validasi tahap III ahli media masih terdapat indikator dengan skor 3 yaitu ketepatan pemilihan
warna pada background. Hal ini dikarenakan pemilihan warna kurang cerah.
93 Pemilihan warna sangat penting karena dapat menentukan respon penggunan
media. Sesuai dengan pendapat Pujiriyanto 2005: 43 bahwa warna meruupakan hal yang pertama kali dilihat oleh seseorang sehingga akan membuat kesan atau
mood untuk keseluruhan gambargrafis. Pada media kartu kuartet pembelajaran digunakan warna-warna yang melambangkan Indonesia sehingga sesuai dengan
materi yang terdapat pada kartu kuartet. Setelah media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dinyatakan layak
dari ahli materi dan ahli media langkah selanjutnya ialah uji coba media kepada siswa. Uji coba media disertai dengan penilaian siswa terhadap media kartu kuartet
pembelajaran budaya Indonesia menggunakan angket dengan skala Guttman. Uji coba lapangan awal melibatkan 4 siswa dan memperoleh
kategori “layak” dengan skor rata-rata 0,97. Tahap uji coba lapangan utama melibatkan 8 siswa mendapat
kategori “layak” dengan perolehan skor rata-rata 0,93. Tahapan uji coba lapangan
operasional melibatkan 20 siswa mendapatkan
kategori “layak” dengan perolehan skor rata-rata 0,95. Secara keseluruhan uji coba diperoleh skor rata-rata 0,95 maka
dapat disimpulkan bahwa media kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia yang
dikembangkan secara keseluruhan dikatakan “layak”. Dari keseluruhan penilaian
dari hasil uji coba terdapat satu indikator dengan skor rata-rata terendah yaitu indikator bentuk dan ukuran media karena terdapat siswa yang menyatakan bahwa
ukuran kartu besar sehingga sulit dipegang. Namun demikian, mayoritas siswa menyatakan bahwa kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia dengan ukuran
6cm x 9 cm sudah cukup dan mudah dipegang. Hal ini sesuai dengan pendapat Azhar Arsyad 2006: 119 bahwa flash card biasanya berukuran 8cm x 12 cm, atau
dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.
94 Selama dilakukan penelitian, peneliti terlalu terfokus pada permainan kartu
kuartet pembelajaran sehingga pesan pembelajaran pada media kartu kuartet pembelajaran
budaya Indonesia
kurang tersampaikan.
Cara peneliti
mengkomunikasikan pesan pembelajaran kurang jelas. Selain itu pada kegiatan uji coba lapangan operasional tidak semua siswa memainkan kartu kuartet
pembelajaran karena peneliti membatasi hanya 20 siswa dan membentuk 5 kelompok. Namun peneliti memberikan penjelasan pada 12 siswa yang tidak
bermain bahwa 12 siswa tersebut sudah menjadi subyek uji coba pada uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama sehingga 12 siswa tersebut tidak merasa
cemburu dan iri melihat temannya bermain. Selama kegiatan uji coba siswa sangat senang dan antusias saat bermain. Dari hasil uji coba lapangan yang dilakukan
menyatakan bahwa kartu kuartet pembelajaran budaya Indonesia sudah memenuhi kebutuhan penggunaan dan prinsip-prinsip pembelajaran sehingga dapat digunakan
untuk mempermudah pembelajaran tentang keragaman budaya Indonesia dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV SDN Jolosutro Bantul.