42
2.4 Penelitian Terdahulu
Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ike 2006 dengan judul “Pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada
PT Galatta Lestarindo di Desa Pertampilan Kecamatan Pancur Batu”. Dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa variable disiplin kerja x berpengaruh positif dan
signifikan terhadap produktifitas kerja karyawan y pada PT Galatta Lestarindo Kecamatan Pancur Batu. Hal ini dapat diketahui melalui pengujian hipotesis
dengan t
hitung
X = 5,099 dengan nilai signifikan 0,000. Penelitian yang dilakukakn oleh Jamil 2005 dengan judul ”Pengaruh
Disiplin Kerja Terhadap Peningkatan Efektivitas Kerja di Asuransi Jiwa Bersama Bumi Putera 1912 Cabang Binjai”. Dimana hasil perhitungan menunjukkan bahwa
hasil observasi sebesar 0,657 yang bernilai positif, jika disiplin meningkat maka efektivitas yang akan meningkat. Kedisiplinan karyawan di Asuransi Jiwa Bersama
Bumi Putera 1912 cabang Binjai dinilai yang meningkat maka efektivitas yang meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Ani 2005 dengan judul “Pengaruh Pengawasan Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Bagian Produksi Perlintingan di Perusahaan Rokok Kretek Sukun Mc. Wartono Kudus”. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa variabel pengawasan kerja dan
disiplin kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini dapat dilihat melalui pengujian koefisien korelasi R diperoleh
bahwa tingkat korelasi atau hubungan antara pengawasan kerja dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan merupakan hubungan erat. Koefisien
Universitas Sumatera Utara
43
determinasi R
2
= 0,624, artinya bahwa sebesar 62,4 kinerja karyawan bagian produksi pada Perusahaan Rokok Kretek Sukun Mc. Wartono Kudus dapat
dijelaskan oleh variabel pengawasan kerja dan disiplin kerja serta sisanya 37,6 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
2.5 Kerangka Konseptual
Salah satu tantangan terberat yang sering harus dihadapi oleh seorang pimpinan adalah Bagaimana ia dapat mengerakan para karyawan agar senantiasa
mau dan bersedia mengerakan kemampuan yang terbaiknya untuk kepentingan organisasi dan pribadi. Salah satu usaha guna mengarahkan kepada karyawan
tersebut ialah dengan melalui kedisiplinan kerja di perusahaan. Dalam setiap tindakan manusia tanpa disiplin akan saling mengalami
kejanggalan karena disiplin merupakan unsur yang sangat penting, begitu pun dalam perusahaan yang saling ingin mencapai tujuan yang diinginkan dalam setiap
fungsi dan kegiatan, harus memperhatikan fungsi disiplin. Kedisiplinan disiplin kerja sering menjadi suatu syarat untuk tercapainya sesuatu, sehingga dalam setiap
perusahaan peraturan yang ditetapkan oleh suatu intansi atau perusahaan apapun mengenai kedisiplinan pasti selalu ada karena hal ini penting peranannya dalam
mencapai standar-standar organisasi, hal ini ditegaskan oleh beberapa para ahli diantaranya yaitu :
Menurut Rivai 2009:825 disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
Universitas Sumatera Utara
44
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya perlu didukung manajemen yang baik. Dari berbagai fungsi-fungsi manajemen yang diantaranya adalah fungsi
pengawasan. Pengawasan adalah salah satu yang cukup penting, karena pada pokoknya pengawasan merupakan kegiatan membandingkan atau mengukur
pekerjaan yang sedang atau sudah dilaksanakan dengan kriteria, standart dan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan pengawasan ini dilaksanakan
oleh pihak manajer perusahaan terhadap para karyawan yang bertugas memproduksi barang dan jasa. Semua ini dilakukan dengan harapan tidak ada
kesalahan yang terjadi dalam proses produksi, kalaupun ada hendaknya dapat ditekan seminimal mungkin. Adanya pengawasan juga dimaksudkan agar para
karyawan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan. Tingkat kesalahan dan pelanggaran yang terjadi dapat ditekan sekecil mungkin dengan adanya.
Terry dalam Moekijat, 2000:68 menyatakan pengawasan berhubungan dengan aktivitas keorganisasian dalam hal mengatur, menggerakkan bawahan untuk
melaksakan pekerjaan yang telah di tetapkan. Aspek yang dijadikan pegangan dalam melakukan pengawasan adalah: 1 aktivitas menilai hasil kerja pegawai; 2
melakukan tindakan perbaikan; dan 3 mengevaluasi laporan sesuai rencana. Sejalan dengan itu Kadarman 2001: 159 mengartikan pengawasan adalah suatu
upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual
dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu
Universitas Sumatera Utara
45
penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan seefektif
dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan. Itu artinya, jika pengawasan terhadap karyawan kurang maka tidak dapat di pungkiri produktifitas
kerja para buruh juga akan menurun dan apabila produktifitas kerja buruh menurun, maka sasaran yang hendak dicapai organisasi juga akan menurun.
Menurut Mangkunegara 2011:156 produktivitas kerja dapat diartikan sebagai hasil kongkrit produk yang dihasilkan oleh individu maupun kelompok,
selama satuan waktu tertentu dalam suatu proses kerja. Produktivitas dapat diartikan sebagai ratio antara hasil karya nyata output dalam bentuk barang dan jasa,
dengan masukan input yang sebenarnya. Pengawasan kerja dan disiplin kerja berkaitan sekali, karena tanpa ada
pengawasan dari atasan atau manajer dan disiplin kerja yang timbul dari dirinya sendiri maka tingkat produktivitas kerjanya pun rendah. Sebaliknya apabila
pengawasan tinggi, disiplin kerja tinggi maka tinggi pula hasil yang akan diperolehnya.
Berdasarkan teori-teori dan penjelasan yang telah dituliskan sebelumnya, maka model kerangka konseptual yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber: Rivai 2009, Griffin 2004 dan Mangkunegara 2011.
Disiplin Kerja
Pengawasan
Produktivitas Kerja
Universitas Sumatera Utara
46
2.6 Hipotesis