68
4.1.5 Proses Produksi
Pada perusahaan yang memproduksi tenun karung plastik, proses produksi yang diterapkan akan selalu tetap. Perbedaannya, hanya terdapat pada volume dan
konstruksi karung yang akan dibuat. Adapun proses produksi pada PT Midas Multi Industry adalah sebagai berikut:
1. Proses Pembuatan BenangTape
Pada proses ini ada rangkaian proses yang dimulai dari gudang material bahan baku, kemudian proses pembuatan benang pada mesin extruder. Berikut
uraian penjelasan penulis: a. Gudang Material
Gudang bahan baku menerima barang dari luar, kemudian distafel berdasarkan jenis bahan. Tujuannya adalah untuk mempermudah dan
mempercepat proses selanjutnya ketika ada permintaan bahan baku dari bagian produksi. Setelah itu bahan-bahan baku disuplai ke bagian produksi
sesuai permintaan dari bagian produksi. Setiap permintaan bahan dan pengeluaran disertai surat permintaan yang sudah ditanda tangani oleh
Kepala Produksi atau orang yang mewakili. Jenis-jenis bahan baku yang digunakan adalah :
Polypropylene PP berupa biji plastik Yarn Grade pelet recycle dari affal plastik
Calvet kalsium Pigmen pewarna
Universitas Sumatera Utara
69
b. Extruder Mesin Pemintalan Benang Extruder adalah mesin pembuat benangtape dengan komposisi bahan
sebagai berikut: Polypropylene 55
Yarn Grade 35 Calvet 10
Komposisi bisa berubah sesuai pembuatan benang yang dikehendaki, contoh: pembuatan benang untuk karung transparan tidak menggunakan
yarn grade. Komposisinya sebagai berikut: Polypropylene 90
Calvet 10 Urutan proses pembuatan benang pada mesin extruder sebagai berikut:
1. Setelah semua bahan disiapkan, PP, yarn grade, dan calvet dimasukkan ke dalam mixer.
2 Material tadi dicampur dan diaduk sampai betul-betul merata, kemudian masuk ke mesin extruder dengan putaran rpm screw antara 60-90menit.
3 Dalam mesin tersebut, bahan tadi dipanaskan dengan suhu 225-275°C. Ketika bahan tesebut leburmeleleh, bahan tadi didorong oleh screw keluar
dari mulut dei berbentuk film. 4 Kemudian masuk ke bak air, roll take up dan pisau pencacah.
5 Setelah dicacah, benang tersebut dikeringkan dengan oven mesin.
Universitas Sumatera Utara
70
6 Benang digulung menggunakan mesin pirn winder menuju ke bobin, dan siap digunakan untuk proses selanjutnya tenun di mesin CL circular
loom. Dalam proses pembuatan benang, faktor resepmaterial yang digunakan
sangat mempengaruhi kualitas benang, dan efisiensi biaya produksi. 2.
Proses Weaving Pertenunan Proses pertenunan adalah proses penyilangan antara benang lusi arah
panjang karung dengan pakan arah lebar karung. Silangan-silangan antara benang lusi dengan pakan ini disebut anyaman. Benang yang sudah jadi dipasang
pada creel mesin dan kemudian dilakukan pencucukan sesuai konstruksi karung yang dibuat. Dalam proses pertenunan ini nantinya akan dihasilkan karung plastik
berbentuk roll lembaran panjang. Pada mesin CL circulair loom, terdapat 5 lima gerakan inti yang menjadi syarat sebuah mesin tenun CL bekerja dengan baik
dalam menghasilkan karung. Kelima gerakan tersebut adalah: a. Penguluran lusi let off motion, merupakan pengukuran benang lusi dalam
creel lusi. b. Pembentukan mulut lusi shedding motion, merupakan ronggasudut yang
dihasilkan atau dibentuk antara dua bagian benang lusi naik dan turun. c. Peluncuran benang pakan picking motion, merupakan proses memasukkan
benang pakan ke dalam mulut lusi dengan menggunakan shuttleteropong. d. Pengetekanpenyisipan pakan weft inserting, merupakan proses perapatan
benang pakan pada mulut lusi. e. Penggulungan kain taking-up motion.
Universitas Sumatera Utara
71
Benang lusi yang terdapat pada pada bobin tenun diletakkan pada penyangga creel, sedangkan benang pakan diletakkan pada sebuah alat
yang disebut teropong, yaitu alat pada proses pertenunan yang bergerak memutar membentuk lebar karung. Roll untuk hasil tenun dipasang di
depan mesin tenun. Prinsip kerja dari mesin tenun CL adalah benang lusi ditarik ke atas dan benang pakan bergerak memutar secara horizontal untuk
mengisi persilangan benang lusi dengan sisirnya. Adakalanya benang lusi yang terdapat pada bobin hampir habis harus segera diganti dengan yang
baru, sedangkan roll karungnya belum penuh. Setelah melalui proses pertenunan ini selesai, maka karung plastik berbentuk roll telah dihasilkan
dan siap untuk masuk proses selanjutnya. 3. Proses Finishing
Dalam proses finishing ini terdapat beberapa tahap, yaitu cutting pemotongan, sewing penjahitan, quality qontrol, dan pengebalan.
a. Mesin Cutting Sewing Mesin cutting sewing adalah mesin potong otomastis langsung jahit
menggunakan sensor, pemotongan menggunakan elemen nikelin yang suhutemperatur panasnya antara 300 - 400°C. Panjang dan pendek karung
dapat disetting melalui counter meter. Kapasitas produksi mesin ini antara 20 – 24 lembar menit.
Universitas Sumatera Utara
72
b. Sewing Mesin jahit manual digunakan untuk memperbaiki jahitan karung yang
miringrusak dari mesin cutting. Jahitan dibuka dan dijahit kembali dengan mesin ini. Mesin ini juga di gunakan untuk menjahit bagian atasmulut
karung apabila ada permintaan dari konsumen. Operator mesin sewing juga melakukan penyortiran karung apabila terdapat
karung cacat. Jahitan melenceng, panjang tidak sama dan lebar kurang. Kategori untuk karung cacat seperti itu disebut karung BS below standard.
Karung tersebut dipisahkan dari karung kualitas baik. Setiap 100 lembar karung BS diikat, kemudian ditimbang untuk mengetahui beratnya
berdasarkan konstruksi. c. Quality Control
Tugas utama dari bagian QC adalah inspecting pengecekan. Tujuan dari inspecting adalah untuk mengetahui sejauh mana kualitas karung
tersebutuntuk mengklasifikasikan jenis karung sesuai standard. Hal ini dimaksudkan agar apabila karung tersebut terdapat banyak cacat yang
mengakibatkan karung itu tergolong grade yang rendahkurang baik, dapat ditindaklanjuti dengan melakukan pencegahan dan pengecekan sebab-sebab
timbulnya cacat tersebut, misalnya dengan melakukan pengecekan terhadap mesin maupun operatornya.
d. Pengebalan Setelah karung ditimbang, ditumpuk berdasarkan konstruksi karung untuk
kemudian dilakukan proses pengebalan. Pengebalan dilakukan
Universitas Sumatera Utara
73
menggunakan mesin ballpress dengan kapasitas tekanan 450 psi, motor 22 KWAC. Semua data ditulis pada masing-masing ball. Setelah melalui
proses finishing, maka proses produksi tenun karung plastik selesai. Proses selanjutnya adalah pengiriman barang ke gudang jadi disertai data lengkap.
Secara umum aliran bahan dari material biji plastik sampai karung plastik dapat digambarkan sebagai berikut
Sumber: PT Midas Multi Industry
Gambar 4.2 Proses Produksi
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum
objek penelitian, khususnya mengenai karakteristik responden dan deskripsi jawaban responden terhadap sejumlah penyataan yang disebarkan melalui
kuesioner. Analisis deskriptif yang dilakukan adalah analisis deskriptif frekuensi.
Gudang
Extruder
Circular QC
Ball Press
Cutting Sewing
Gudang Karung
Universitas Sumatera Utara
74
4.2.1.1 Karakteristik Responden Dari hasil penyebaran kuesioner, diperoleh karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja, dan tingkat pendidikan. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah
Persentase Laki-Laki
53 71,6
Perempuan 21
28,4 Jumlah
74 100
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin terlihat bahwa responden laki-laki lebih berjumlah 53 orang atau 71,6 dan
responden perempuan berjumlah 21 orang atau 28,4. Dengan demikian terlihat responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih dominan dibanding responden
perempuan, hal ini karena sebagai perusahaan manufaktur yang kegiatan utamanya adalah produksi maka perusahaan lebih banyak mempekerjakan karyawan laki-laki
karena dinilai lebih kuat secara fisik serta memiliki daya tahan tubuh yang lebih prima dibanding perempuan terlebih jika pekerjaan banyak berhubungan atau
berada dilingkungan pabrik yang rutin beroperasi. Alasan lainnya adalah karyawan laki-laki memiliki halangan kerja yang lebih rendah dibanding perempuan, karena
karyawan perempuan umumnya akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk istirahat atau cuti untuk berbagai keperluan terlebih jika sudah berkeluarga seperti
melahirkan, mengurus rumah tangga dan merawat anak
Universitas Sumatera Utara
75
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Orang
Persentase 30 Tahun
10 13,5
30-45 Tahun 53
71,6 45 Tahun
11 14,9
Jumlah 74
100
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa responden dengan usia 30 tahun berjumlah 10 orang 13,3, usia 30-45 tahun berjumlah 53 orang 71,6, dan
usia 45 tahun sebanyak 11 orang 14,9. Dari data tersebut terlihat bahwa responden dengan usia 30-45 tahun merupakan kategori usia yang paling dominan.
Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usaia karyawan PT Midas Multy Industri berada pada usia produktif dan cukup matang untuk melakukan berbagai pekerjaan.
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah Orang
Persentase SD
5 6,8
SMP 29
39,2 SMA
40 54,1
Total 74
100
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD Sekolah Dasar berjumlah 5 orang 6,8,
Universitas Sumatera Utara
76
pendidikan SMP Sekolah Menengah Pertama berjumlah 29 orang 39,2, dan tingkat pendidikan SMA Sekolah Menengah Atas berjumlah 40 orang 54,1.
Dengan demikian terlihat bahwa tingkat pendidikan yang paling dominan adalah pendidikan SMA. Hal ini karena perusahaan menilai bahwa pekerjaan yang
diberikan kepada karyawan tidak menuntut tingkat pendidikan dan keterampilan yang khusus, tingkat pendidikan SMA atau SMP dinilai relevan dengan bidang
pekerjaan.
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Masa Kerja Jumlah Orang
Persentase 5 Tahun
23 31,1
5-10 Tahun 40
54,1 10 Tahun
11 14,9
Jumlah 74
100
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Dari tabel tersebut terlihat bahwa responden dengan masa kerja 5 tahun berjumlah 23 orang 31,1, masa kerja 5-10 tahun 40 orang 54,1, dan masa
kerja 10 tahun berjumlah 11 orang 14,9. Dengan demikian, terlihat bahwa masa kerja yang paling dominan adalah masa kerja 5-10 tahun hal ini karena
perekrutan karyawan disesuaikan dengan perkembangan perusahaan sehingga sebagian besar karyawan telah bekerja selama 5-10 tahun.
Universitas Sumatera Utara
77
4.2.1.2 Deskripsi Jawaban Responden Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana frekuensi
jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini dapat dilihat frekuensi jawaban responde tentang variabel disiplin kerja X
1
dan variabel pengawasan X
2
, serta variabel produktivitas kerja Y.
Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Disiplin Kerja X
1
Butir Penilaian
SS S
KS TS
STS Total
f f
f f
f f
1 1
1,4 54
73,0 14
18,9 5
6,8 0,0
74 100
2 8
10,8 49
66,2 9
12,2 8
10,8 0,0
74 100
3 6
8,1 58
78,4 6
8,1 4
5,4 0,0
74 100
4 12
16,2 58
78,4 2
2,7 2
2,7 0,0
74 100
5 14
18,9 55
74,3 1
1,4 4
5,4 0,0
74 100
6 8
10,8 57
77,0 9
12,2 0,0
0,0 74
100
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa: 1.
Untuk Q
1
Saya selalu datang dan pulang kerja tepat waktu terdapat 1 responden 1,4 menjawab Sangat Setuju SS, 54 responden 73,0
Setuju S, 14 responden 18,9 Kurang Setuju KS, dan 5 responden 6,8 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang
menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden datang dan pulang tepat waktu pada jam kerja, meskipun
Universitas Sumatera Utara
78
masih terdapat sebagian kecil responden yang datang terlambat maupun pulang lebih awal karena berbagai alasan.
2. Untuk Q
2
Saya tidak pernah absen tanpa alasan yang jelas terdapat 8 responden 10,8 menjawab Sangat Setuju SS, 49 responden 66,2
Setuju S, 9 responden 12,2 Kurang Setuju KS, dan 8 responden 10,8 menjawab Tidak Setuju TS, serta tidak ada responden yang
menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden selalu hadir pada jam kerja, namun masih ditemukan
responden yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang dapat diterima. 3.
Untuk Q
3
Saya selalu berpedoman pada aturan tata tertib yang berlaku dalam melakukan suatu pekerjaan. terdapat 6 responden 8,1 menjawab
Sangat Setuju SS, 58 responden 78,4 Setuju S, 6 responden 8,1 Kurang Setuju KS, dan 4 responden 5,4 menjawab Tidak Setuju TS
serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden taat terhadap peraturan yang
ditetapkan peusahaan, meskipun demikian masih ada karyawan yang tidak setuju sebesar 5,4 karena karyawan tersebut masih sering melanggar
peraturan. 4.
Untuk Q
4
S
aya selalu mengenakan tanda pengenal di perusahaan terdapat 12 responden 16,2 menjawab Sangat Setuju SS, dan 58 responden 78,4
Setuju S, 2 responden 2,7 menjawab Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,7 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden
Universitas Sumatera Utara
79
yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa hampir keseluruh responden selalu menggunakan tanda pengenal selama dalam
perusahaan, meskipun demikian masih ada beberapa karyawan yang tidak menggunakan tanda pengenal disebabkan sering lupa memakainya dan hilang
ketika bekerja. 5.
Untuk Q
5
Saya melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. terdapat 14 responden 18,9 menjawab Sangat Setuju SS, 55
responden 74,3 Setuju S, 1 responden 1,4 Kurang Setuju KS dan 4 responden 5,4 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden
yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan perusahaan. 6.
Untuk Q
6
Saya memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan terdapat 8 responden 10,8 menjawab Sangat Setuju SS, 50 responden
67,6 Setuju S, dan 10 responden 13,5 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak
Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan, sedangkan 13,5 karyawan
memnyatakan tidak setuju karena karyawan merasa hanya melakukan pekerjaannya saja tanpa perlu tanggung jawab, hal ini disebabkan karyawan
tidak pernah diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
80
Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Pengawasan X
2
Butir Penilaian
SS S
KS TS
STS Total
f f
f f
f f
1 6
8,1 58
78,4 10
13,5 0,0
0,0 74
100 2
4 5,4
62 83,8
8 10,8
0,0 0,0
74 100
3 1
1,4 38
51,4 23
31,1 12
16,2 0,0
74 100
4 1
1,4 34
45,9 32
43,2 7
9,5 0,0
74 100
5 0,0
57 77,0
8 10,8
9 12,2
0,0 74
100 6
1 1,4
29 39,2
36 48,6
8 10,8
0,0 74
100 7
3 4,1
57 77,0
11 14,9
3 4,1
0,0 74
100 8
6 8,1
66 89,2
2 2,7
0,0 0,0
74 100
9 6
8,1 62
83,8 3
4,1 3
4,1 0,0
74 100
10 3
4,1 49
66,2 19
25,7 3
4,1 0,0
74 100
11 2
2,7 39
52,7 31
41,9 2
2,7 0,0
74 100
12 5
4,1 58
78,4 11
14,9 0,0
0,0 74
100
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa: 1.
Untuk Q
1
Setiap tahapan pekerjaan memiliki standar kerja atau prosedur kerja yang jelas terdapat 6 responden 8,1 menjawab Sangat Setuju SS,
58 responden 78,4 Setuju S, dan 10 responden 13,5 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun
Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum setiap pekerjaan memiliki standar kerja atau prosedur yang jelas.
Universitas Sumatera Utara
81
2. Untuk Q
2
Setiap pekerjaan memiliki batas waktu pengerjaan yang disusun secara rinci terdapat 4 responden 5,4 menjawab Sangat Setuju SS, 62
responden 83,8 Setuju S, dan 8 responden 10,8 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat
Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan memiliki batas waktu pengerjaan yang disusun secara rinci, namun sebagian
kecil pekerjaan pendukung tidak memiliki aturan atau batasan waktu yang jelas.
3. Untuk Q
3
Pengawasan selalu berorientasi pada peraturan-peraturan yang berlaku terdapat 1 responden 1,4 menjawab Sangat Setuju SS, 38
responden 51,4 Setuju S, 23 responden 31,1 Kurang Setuju KS, dan 12 responden 16,2 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada
responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa pengawasan telah dilakukan
sesuai dengan peraturan yang berlaku, namun masih terdapat sebagian responden yang menilai bahwa pengawasan yang dilakukan masih kurang
sesuai dengan peraturan yang berlaku. 4.
Untuk Q
4
Manajer sering melakukan pengawasan secara rutin maupun mendadak ke setiap bagian produksi terdapat 1 responden 1,4 menjawab
Sangat Setuju SS, 34 responden 45,9 Setuju S, 32 responden 43,2 Kurang Setuju KS, dan 7 responden 9,5 menjawab Tidak Setuju TS
serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa secara umum
Universitas Sumatera Utara
82
Manajer melakukan pemantauan secara regular maupun mendadak ke setiap bagian produksi namun masih terdapat sebagian responden yang menilai
bahwa pemantauan tersebut belum optimal. 5.
Untuk Q
5
Supervisor melakukan pengecekan secara rutin terhadap hasil kerja karyawan untuk dilaporkan pada Manager. terdapat 57 responden 77,0
menjawab Setuju S, 8 responden 10,8 dan 9 responden 12,2 menjawab Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab
Sangat Setuju SS, Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum supervisor melakukan pengecekan
terhadap hasil kerja karyawan untuk dilaporkan kepada pimpinan, namun pengecekan tersebut terkadang tidak dilakukan secara rutin sesuai dengan
jadwal yang seharusnya. 6.
Untuk Q
6
Setiap karyawan mendapat penilaian yang objektif sesuai dengan kinerjanya terdapat 1 responden 1,4 menjawab Sangat Setuju SS, 29
responden 39,2 Setuju S, 36 responden 48,6 Kurang Setuju KS, dan 8 responden 10,8 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada
responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum penilaian kinerja dilakukan dengan objektif.
7. Untuk Q
7
Manajer mengevaluasi kesesuaian waktu yang dibutuhkan karyawan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan batas waktu yang
telah ditentukan. terdapat 3 responden 4,1 menjawab Sangat Setuju SS, 57 responden 77,0 Setuju S, 11 responden 14,9 Kurang Setuju KS,
dan 3 responden 4,1 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada
Universitas Sumatera Utara
83
responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum Manajer melakukan evaluasi terhadap kesesuaian waktu
yang dibutuhkan karyawan dengan target penyelesaian yang telah ditetapkan. 8.
Untuk Q
8
Dalam melakukan evaluasi, Manajer akan selalu membandingkan hasil yang dicapai karyawan dengan target yang telah ditentukan setiap
bulannya. terdapat 6 responden 8,1 menjawab Sangat Setuju SS, 66 responden 89,2 Setuju S, dan 2 responden 2,7 Kurang Setuju KS,
serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa Manajer dalam melakukan
evaluasi selalu membandingkan pencapaian kerja karyawan dengan target yang seharusnya.
9. Untuk Q
9
Evaluasi yang diberikan manajer dapat memotivasi Anda untuk dapat bekerja lebih baik lagi. terdapat 6 responden 8,1 menjawab Sangat
Setuju SS, dan 62 responden 83,8, menjawab Setuju S, 3 responden 4,1 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,1 Tidak Setuju TS serta
tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa termotivasi dengan
evaluasi yang dilakukan pimpinan, meskipun demikian masih ada beberapa karyawan yang merasa biasa-biasa saja.
10. Untuk Q
10
Manajer memberikan teguran terhadap karyawan yang tidak patuh terhadap aturan dan cara kerja perusahaan terdapat 3 responden 4,1
menjawab Sangat Setuju SS, 49 responden 66,2 menjawab Setuju S, 19 responden 25,7 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,1 Tidak Setuju
Universitas Sumatera Utara
84
TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa Manajer akan meberikan teguran terhadap karyawan
yang tidak patuh terhadap aturan dan cara kerja perusahaan, namun teguran tersebut terkadang tidak dilakukan karena Manajer tidak melakukan
pengecekan secara rutin. 11. Untuk Q
11
Manajer memberikan sanksi terhadap karyawan yang tidak patuh terhadap aturan dan cara kerja perusahaan terdapat 2 responden 2,7
menjawab Sangat Setuju SS, 39 responden 52,7 menjawab Setuju S, 31 responden 41,9 Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,7 Tidak Setuju
TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa Manajer akan memberikan sanksi terhadap karyawan
yang tidak patuh terhadap aturan dan cara kerja perusahaan, namun terkadang berbagai pelanggaran yang dilakukan luput dari perhatian atau pengawasan
Manajer. 12. Untuk Q
12
Manajer memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi terdapat 5 responden 6,8 menjawab Sangat Setuju SS, 58
responden 78,4 menjawab Setuju S, dan 11 responden 14,9 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS
maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum Manajer akan memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang
terjadi dalam pelaksanaan kerja.
Universitas Sumatera Utara
85
Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Produktivitas Kerja Y
Butir Penilaian
SS S
KS TS
STS Total
f f
f f
f f
1 9
12,2 55
74,3 9
12,2 1
1,4 0,0
74 100
2 9
12,2 44
59,5 18
24,3 3
4,1 0,0
74 100
3 22
29,7 52
70,0 0,0
0,0 0,0
74 100
4 17
23,0 55
74,3 2
2,7 0,0
0,0 74
100 5
43 58,1
28 37,8
3 4,1
0,0 0,0
74 100
6 12
16,2 40
54,1 22
29,7 0,0
0,0 74
100
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa: 1.
Untuk Q
1
Saya mampu menyelesaikan jumlah pekerjaan yang ditetapkan perusahaan terdapat 9 responden 12,2 menjawab Sangat Setuju SS, 55
responden 74,3 menjawab Setuju S, 9 responden 12,2 Kurang Setuju KS, dan 1 responden 1,4 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada
responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan
yang ditetapkan perusahaan. 2.
Untuk Q
2
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan volume kerja yang ditentukan terdapat 9 responden 12,2 menjawab Sangat Setuju
SS, 44 responden 59,5 menjawab Setuju S, 18 responden 24,3 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,1 menjawab Tidak Setuju TS
serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini
Universitas Sumatera Utara
86
menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target jumlah yang ditentukan meskipun masih
terdapat sebagian kecil yang tidak mampu mencapai target pekerjaan. 3.
Untuk Q
3
Saya mempunyai target kinerja yang harus dicapai dalam satu periode terdapat 22 responden 29,7 menjawab Sangat Setuju SS, dan
52 responden 70,3 menjawab Setuju S, serta tidak ada responden yang menjawab Kurang Setuju KS, Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak
Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan mempunyai target kerja yang harus dicapai dalam suatu periode.
4. Untuk Q
4
Saya dipercaya oleh atasan untuk melakukan tugas karena kualitas kerja yang memuaskan terdapat 17 responden 23,0 menjawab Sangat
Setuju SS, 55 responden 74,3 menjawab Setuju S, dan 2 responden 2,7 menjawab Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang
menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum karyawan mendapat kepercayaan dari
atasan dalam melakukan suatu tugas. 5.
Untuk Q
5
Saya melakukan pekerjaan dengan hati-hati terdapat 43 responden 58,1 menjawab Sangat Setuju SS, 28 responden 37,8
menjawab Setuju S, dan 3 responden 4,1 menjawab Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat
Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum karyawan
melakukan pekerjaan dengan hati-hati, meskipun demikian masih ada 4,1
Universitas Sumatera Utara
87
menyatakan kurang setuju karena beberapa karyawan hanya melakukan pekerjaan dengan sangat hati-hati apabila ada yang mengawasinya.
6. Untuk Q
6
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan dengan hasil yang diharapkan terdapat 12 responden 16,2 menjawab Sangat Setuju
SS, 40 responden 54,1 menjawab Setuju S, dan 22 responden 29,7 menjawab Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab
Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum karyawan mampu melakukan pekerjaan dengan cepat dan
sesuai dengan hasil yang diharapkan, meskipun demikian 29,7 karyawan menyatakan kurang setuju karena beberapa karyawan tidak mampu bekerja
secara efektif dan efisien. 4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas Data, Uji
Heterokedastisitas, dan Uji Multikolonearitas.
1. Uji Normalitas Data
a. Pendekatan Histogram
Sumber: Pengolahan SPSS 2014
Universitas Sumatera Utara