Proses Produksi Gambaran Umum .1 Sejarah Singkat Perusahaan

68

4.1.5 Proses Produksi

Pada perusahaan yang memproduksi tenun karung plastik, proses produksi yang diterapkan akan selalu tetap. Perbedaannya, hanya terdapat pada volume dan konstruksi karung yang akan dibuat. Adapun proses produksi pada PT Midas Multi Industry adalah sebagai berikut:

1. Proses Pembuatan BenangTape

Pada proses ini ada rangkaian proses yang dimulai dari gudang material bahan baku, kemudian proses pembuatan benang pada mesin extruder. Berikut uraian penjelasan penulis: a. Gudang Material Gudang bahan baku menerima barang dari luar, kemudian distafel berdasarkan jenis bahan. Tujuannya adalah untuk mempermudah dan mempercepat proses selanjutnya ketika ada permintaan bahan baku dari bagian produksi. Setelah itu bahan-bahan baku disuplai ke bagian produksi sesuai permintaan dari bagian produksi. Setiap permintaan bahan dan pengeluaran disertai surat permintaan yang sudah ditanda tangani oleh Kepala Produksi atau orang yang mewakili. Jenis-jenis bahan baku yang digunakan adalah : Polypropylene PP berupa biji plastik Yarn Grade pelet recycle dari affal plastik Calvet kalsium Pigmen pewarna Universitas Sumatera Utara 69 b. Extruder Mesin Pemintalan Benang Extruder adalah mesin pembuat benangtape dengan komposisi bahan sebagai berikut: Polypropylene 55 Yarn Grade 35 Calvet 10 Komposisi bisa berubah sesuai pembuatan benang yang dikehendaki, contoh: pembuatan benang untuk karung transparan tidak menggunakan yarn grade. Komposisinya sebagai berikut: Polypropylene 90 Calvet 10 Urutan proses pembuatan benang pada mesin extruder sebagai berikut: 1. Setelah semua bahan disiapkan, PP, yarn grade, dan calvet dimasukkan ke dalam mixer. 2 Material tadi dicampur dan diaduk sampai betul-betul merata, kemudian masuk ke mesin extruder dengan putaran rpm screw antara 60-90menit. 3 Dalam mesin tersebut, bahan tadi dipanaskan dengan suhu 225-275°C. Ketika bahan tesebut leburmeleleh, bahan tadi didorong oleh screw keluar dari mulut dei berbentuk film. 4 Kemudian masuk ke bak air, roll take up dan pisau pencacah. 5 Setelah dicacah, benang tersebut dikeringkan dengan oven mesin. Universitas Sumatera Utara 70 6 Benang digulung menggunakan mesin pirn winder menuju ke bobin, dan siap digunakan untuk proses selanjutnya tenun di mesin CL circular loom. Dalam proses pembuatan benang, faktor resepmaterial yang digunakan sangat mempengaruhi kualitas benang, dan efisiensi biaya produksi. 2. Proses Weaving Pertenunan Proses pertenunan adalah proses penyilangan antara benang lusi arah panjang karung dengan pakan arah lebar karung. Silangan-silangan antara benang lusi dengan pakan ini disebut anyaman. Benang yang sudah jadi dipasang pada creel mesin dan kemudian dilakukan pencucukan sesuai konstruksi karung yang dibuat. Dalam proses pertenunan ini nantinya akan dihasilkan karung plastik berbentuk roll lembaran panjang. Pada mesin CL circulair loom, terdapat 5 lima gerakan inti yang menjadi syarat sebuah mesin tenun CL bekerja dengan baik dalam menghasilkan karung. Kelima gerakan tersebut adalah: a. Penguluran lusi let off motion, merupakan pengukuran benang lusi dalam creel lusi. b. Pembentukan mulut lusi shedding motion, merupakan ronggasudut yang dihasilkan atau dibentuk antara dua bagian benang lusi naik dan turun. c. Peluncuran benang pakan picking motion, merupakan proses memasukkan benang pakan ke dalam mulut lusi dengan menggunakan shuttleteropong. d. Pengetekanpenyisipan pakan weft inserting, merupakan proses perapatan benang pakan pada mulut lusi. e. Penggulungan kain taking-up motion. Universitas Sumatera Utara 71 Benang lusi yang terdapat pada pada bobin tenun diletakkan pada penyangga creel, sedangkan benang pakan diletakkan pada sebuah alat yang disebut teropong, yaitu alat pada proses pertenunan yang bergerak memutar membentuk lebar karung. Roll untuk hasil tenun dipasang di depan mesin tenun. Prinsip kerja dari mesin tenun CL adalah benang lusi ditarik ke atas dan benang pakan bergerak memutar secara horizontal untuk mengisi persilangan benang lusi dengan sisirnya. Adakalanya benang lusi yang terdapat pada bobin hampir habis harus segera diganti dengan yang baru, sedangkan roll karungnya belum penuh. Setelah melalui proses pertenunan ini selesai, maka karung plastik berbentuk roll telah dihasilkan dan siap untuk masuk proses selanjutnya. 3. Proses Finishing Dalam proses finishing ini terdapat beberapa tahap, yaitu cutting pemotongan, sewing penjahitan, quality qontrol, dan pengebalan. a. Mesin Cutting Sewing Mesin cutting sewing adalah mesin potong otomastis langsung jahit menggunakan sensor, pemotongan menggunakan elemen nikelin yang suhutemperatur panasnya antara 300 - 400°C. Panjang dan pendek karung dapat disetting melalui counter meter. Kapasitas produksi mesin ini antara 20 – 24 lembar menit. Universitas Sumatera Utara 72 b. Sewing Mesin jahit manual digunakan untuk memperbaiki jahitan karung yang miringrusak dari mesin cutting. Jahitan dibuka dan dijahit kembali dengan mesin ini. Mesin ini juga di gunakan untuk menjahit bagian atasmulut karung apabila ada permintaan dari konsumen. Operator mesin sewing juga melakukan penyortiran karung apabila terdapat karung cacat. Jahitan melenceng, panjang tidak sama dan lebar kurang. Kategori untuk karung cacat seperti itu disebut karung BS below standard. Karung tersebut dipisahkan dari karung kualitas baik. Setiap 100 lembar karung BS diikat, kemudian ditimbang untuk mengetahui beratnya berdasarkan konstruksi. c. Quality Control Tugas utama dari bagian QC adalah inspecting pengecekan. Tujuan dari inspecting adalah untuk mengetahui sejauh mana kualitas karung tersebutuntuk mengklasifikasikan jenis karung sesuai standard. Hal ini dimaksudkan agar apabila karung tersebut terdapat banyak cacat yang mengakibatkan karung itu tergolong grade yang rendahkurang baik, dapat ditindaklanjuti dengan melakukan pencegahan dan pengecekan sebab-sebab timbulnya cacat tersebut, misalnya dengan melakukan pengecekan terhadap mesin maupun operatornya. d. Pengebalan Setelah karung ditimbang, ditumpuk berdasarkan konstruksi karung untuk kemudian dilakukan proses pengebalan. Pengebalan dilakukan Universitas Sumatera Utara 73 menggunakan mesin ballpress dengan kapasitas tekanan 450 psi, motor 22 KWAC. Semua data ditulis pada masing-masing ball. Setelah melalui proses finishing, maka proses produksi tenun karung plastik selesai. Proses selanjutnya adalah pengiriman barang ke gudang jadi disertai data lengkap. Secara umum aliran bahan dari material biji plastik sampai karung plastik dapat digambarkan sebagai berikut Sumber: PT Midas Multi Industry Gambar 4.2 Proses Produksi 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran secara umum objek penelitian, khususnya mengenai karakteristik responden dan deskripsi jawaban responden terhadap sejumlah penyataan yang disebarkan melalui kuesioner. Analisis deskriptif yang dilakukan adalah analisis deskriptif frekuensi. Gudang Extruder Circular QC Ball Press Cutting Sewing Gudang Karung Universitas Sumatera Utara 74 4.2.1.1 Karakteristik Responden Dari hasil penyebaran kuesioner, diperoleh karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja, dan tingkat pendidikan. Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel-tabel berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-Laki 53 71,6 Perempuan 21 28,4 Jumlah 74 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin terlihat bahwa responden laki-laki lebih berjumlah 53 orang atau 71,6 dan responden perempuan berjumlah 21 orang atau 28,4. Dengan demikian terlihat responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih dominan dibanding responden perempuan, hal ini karena sebagai perusahaan manufaktur yang kegiatan utamanya adalah produksi maka perusahaan lebih banyak mempekerjakan karyawan laki-laki karena dinilai lebih kuat secara fisik serta memiliki daya tahan tubuh yang lebih prima dibanding perempuan terlebih jika pekerjaan banyak berhubungan atau berada dilingkungan pabrik yang rutin beroperasi. Alasan lainnya adalah karyawan laki-laki memiliki halangan kerja yang lebih rendah dibanding perempuan, karena karyawan perempuan umumnya akan lebih banyak membutuhkan waktu untuk istirahat atau cuti untuk berbagai keperluan terlebih jika sudah berkeluarga seperti melahirkan, mengurus rumah tangga dan merawat anak Universitas Sumatera Utara 75 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Orang Persentase 30 Tahun 10 13,5 30-45 Tahun 53 71,6 45 Tahun 11 14,9 Jumlah 74 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan tabel tersebut terlihat bahwa responden dengan usia 30 tahun berjumlah 10 orang 13,3, usia 30-45 tahun berjumlah 53 orang 71,6, dan usia 45 tahun sebanyak 11 orang 14,9. Dari data tersebut terlihat bahwa responden dengan usia 30-45 tahun merupakan kategori usia yang paling dominan. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usaia karyawan PT Midas Multy Industri berada pada usia produktif dan cukup matang untuk melakukan berbagai pekerjaan. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Orang Persentase SD 5 6,8 SMP 29 39,2 SMA 40 54,1 Total 74 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terlihat bahwa responden dengan tingkat pendidikan SD Sekolah Dasar berjumlah 5 orang 6,8, Universitas Sumatera Utara 76 pendidikan SMP Sekolah Menengah Pertama berjumlah 29 orang 39,2, dan tingkat pendidikan SMA Sekolah Menengah Atas berjumlah 40 orang 54,1. Dengan demikian terlihat bahwa tingkat pendidikan yang paling dominan adalah pendidikan SMA. Hal ini karena perusahaan menilai bahwa pekerjaan yang diberikan kepada karyawan tidak menuntut tingkat pendidikan dan keterampilan yang khusus, tingkat pendidikan SMA atau SMP dinilai relevan dengan bidang pekerjaan. Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Jumlah Orang Persentase 5 Tahun 23 31,1 5-10 Tahun 40 54,1 10 Tahun 11 14,9 Jumlah 74 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Dari tabel tersebut terlihat bahwa responden dengan masa kerja 5 tahun berjumlah 23 orang 31,1, masa kerja 5-10 tahun 40 orang 54,1, dan masa kerja 10 tahun berjumlah 11 orang 14,9. Dengan demikian, terlihat bahwa masa kerja yang paling dominan adalah masa kerja 5-10 tahun hal ini karena perekrutan karyawan disesuaikan dengan perkembangan perusahaan sehingga sebagian besar karyawan telah bekerja selama 5-10 tahun. Universitas Sumatera Utara 77 4.2.1.2 Deskripsi Jawaban Responden Deskripsi jawaban responden menggambarkan bagaimana frekuensi jawaban responden atas pernyataan yang diajukan dalam kuesioner. Berikut ini dapat dilihat frekuensi jawaban responde tentang variabel disiplin kerja X 1 dan variabel pengawasan X 2 , serta variabel produktivitas kerja Y. Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Disiplin Kerja X 1 Butir Penilaian SS S KS TS STS Total f f f f f f 1 1 1,4 54 73,0 14 18,9 5 6,8 0,0 74 100 2 8 10,8 49 66,2 9 12,2 8 10,8 0,0 74 100 3 6 8,1 58 78,4 6 8,1 4 5,4 0,0 74 100 4 12 16,2 58 78,4 2 2,7 2 2,7 0,0 74 100 5 14 18,9 55 74,3 1 1,4 4 5,4 0,0 74 100 6 8 10,8 57 77,0 9 12,2 0,0 0,0 74 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa: 1. Untuk Q 1 Saya selalu datang dan pulang kerja tepat waktu terdapat 1 responden 1,4 menjawab Sangat Setuju SS, 54 responden 73,0 Setuju S, 14 responden 18,9 Kurang Setuju KS, dan 5 responden 6,8 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden datang dan pulang tepat waktu pada jam kerja, meskipun Universitas Sumatera Utara 78 masih terdapat sebagian kecil responden yang datang terlambat maupun pulang lebih awal karena berbagai alasan. 2. Untuk Q 2 Saya tidak pernah absen tanpa alasan yang jelas terdapat 8 responden 10,8 menjawab Sangat Setuju SS, 49 responden 66,2 Setuju S, 9 responden 12,2 Kurang Setuju KS, dan 8 responden 10,8 menjawab Tidak Setuju TS, serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden selalu hadir pada jam kerja, namun masih ditemukan responden yang tidak masuk kerja tanpa alasan yang dapat diterima. 3. Untuk Q 3 Saya selalu berpedoman pada aturan tata tertib yang berlaku dalam melakukan suatu pekerjaan. terdapat 6 responden 8,1 menjawab Sangat Setuju SS, 58 responden 78,4 Setuju S, 6 responden 8,1 Kurang Setuju KS, dan 4 responden 5,4 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden taat terhadap peraturan yang ditetapkan peusahaan, meskipun demikian masih ada karyawan yang tidak setuju sebesar 5,4 karena karyawan tersebut masih sering melanggar peraturan. 4. Untuk Q 4 S aya selalu mengenakan tanda pengenal di perusahaan terdapat 12 responden 16,2 menjawab Sangat Setuju SS, dan 58 responden 78,4 Setuju S, 2 responden 2,7 menjawab Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,7 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden Universitas Sumatera Utara 79 yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa hampir keseluruh responden selalu menggunakan tanda pengenal selama dalam perusahaan, meskipun demikian masih ada beberapa karyawan yang tidak menggunakan tanda pengenal disebabkan sering lupa memakainya dan hilang ketika bekerja. 5. Untuk Q 5 Saya melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. terdapat 14 responden 18,9 menjawab Sangat Setuju SS, 55 responden 74,3 Setuju S, 1 responden 1,4 Kurang Setuju KS dan 4 responden 5,4 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengerjakan tugas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan perusahaan. 6. Untuk Q 6 Saya memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan terdapat 8 responden 10,8 menjawab Sangat Setuju SS, 50 responden 67,6 Setuju S, dan 10 responden 13,5 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan, sedangkan 13,5 karyawan memnyatakan tidak setuju karena karyawan merasa hanya melakukan pekerjaannya saja tanpa perlu tanggung jawab, hal ini disebabkan karyawan tidak pernah diikutsertakan dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan. Universitas Sumatera Utara 80 Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Pengawasan X 2 Butir Penilaian SS S KS TS STS Total f f f f f f 1 6 8,1 58 78,4 10 13,5 0,0 0,0 74 100 2 4 5,4 62 83,8 8 10,8 0,0 0,0 74 100 3 1 1,4 38 51,4 23 31,1 12 16,2 0,0 74 100 4 1 1,4 34 45,9 32 43,2 7 9,5 0,0 74 100 5 0,0 57 77,0 8 10,8 9 12,2 0,0 74 100 6 1 1,4 29 39,2 36 48,6 8 10,8 0,0 74 100 7 3 4,1 57 77,0 11 14,9 3 4,1 0,0 74 100 8 6 8,1 66 89,2 2 2,7 0,0 0,0 74 100 9 6 8,1 62 83,8 3 4,1 3 4,1 0,0 74 100 10 3 4,1 49 66,2 19 25,7 3 4,1 0,0 74 100 11 2 2,7 39 52,7 31 41,9 2 2,7 0,0 74 100 12 5 4,1 58 78,4 11 14,9 0,0 0,0 74 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa: 1. Untuk Q 1 Setiap tahapan pekerjaan memiliki standar kerja atau prosedur kerja yang jelas terdapat 6 responden 8,1 menjawab Sangat Setuju SS, 58 responden 78,4 Setuju S, dan 10 responden 13,5 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum setiap pekerjaan memiliki standar kerja atau prosedur yang jelas. Universitas Sumatera Utara 81 2. Untuk Q 2 Setiap pekerjaan memiliki batas waktu pengerjaan yang disusun secara rinci terdapat 4 responden 5,4 menjawab Sangat Setuju SS, 62 responden 83,8 Setuju S, dan 8 responden 10,8 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar pekerjaan memiliki batas waktu pengerjaan yang disusun secara rinci, namun sebagian kecil pekerjaan pendukung tidak memiliki aturan atau batasan waktu yang jelas. 3. Untuk Q 3 Pengawasan selalu berorientasi pada peraturan-peraturan yang berlaku terdapat 1 responden 1,4 menjawab Sangat Setuju SS, 38 responden 51,4 Setuju S, 23 responden 31,1 Kurang Setuju KS, dan 12 responden 16,2 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa pengawasan telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, namun masih terdapat sebagian responden yang menilai bahwa pengawasan yang dilakukan masih kurang sesuai dengan peraturan yang berlaku. 4. Untuk Q 4 Manajer sering melakukan pengawasan secara rutin maupun mendadak ke setiap bagian produksi terdapat 1 responden 1,4 menjawab Sangat Setuju SS, 34 responden 45,9 Setuju S, 32 responden 43,2 Kurang Setuju KS, dan 7 responden 9,5 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menilai bahwa secara umum Universitas Sumatera Utara 82 Manajer melakukan pemantauan secara regular maupun mendadak ke setiap bagian produksi namun masih terdapat sebagian responden yang menilai bahwa pemantauan tersebut belum optimal. 5. Untuk Q 5 Supervisor melakukan pengecekan secara rutin terhadap hasil kerja karyawan untuk dilaporkan pada Manager. terdapat 57 responden 77,0 menjawab Setuju S, 8 responden 10,8 dan 9 responden 12,2 menjawab Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Setuju SS, Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum supervisor melakukan pengecekan terhadap hasil kerja karyawan untuk dilaporkan kepada pimpinan, namun pengecekan tersebut terkadang tidak dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang seharusnya. 6. Untuk Q 6 Setiap karyawan mendapat penilaian yang objektif sesuai dengan kinerjanya terdapat 1 responden 1,4 menjawab Sangat Setuju SS, 29 responden 39,2 Setuju S, 36 responden 48,6 Kurang Setuju KS, dan 8 responden 10,8 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum penilaian kinerja dilakukan dengan objektif. 7. Untuk Q 7 Manajer mengevaluasi kesesuaian waktu yang dibutuhkan karyawan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan batas waktu yang telah ditentukan. terdapat 3 responden 4,1 menjawab Sangat Setuju SS, 57 responden 77,0 Setuju S, 11 responden 14,9 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,1 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada Universitas Sumatera Utara 83 responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum Manajer melakukan evaluasi terhadap kesesuaian waktu yang dibutuhkan karyawan dengan target penyelesaian yang telah ditetapkan. 8. Untuk Q 8 Dalam melakukan evaluasi, Manajer akan selalu membandingkan hasil yang dicapai karyawan dengan target yang telah ditentukan setiap bulannya. terdapat 6 responden 8,1 menjawab Sangat Setuju SS, 66 responden 89,2 Setuju S, dan 2 responden 2,7 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa Manajer dalam melakukan evaluasi selalu membandingkan pencapaian kerja karyawan dengan target yang seharusnya. 9. Untuk Q 9 Evaluasi yang diberikan manajer dapat memotivasi Anda untuk dapat bekerja lebih baik lagi. terdapat 6 responden 8,1 menjawab Sangat Setuju SS, dan 62 responden 83,8, menjawab Setuju S, 3 responden 4,1 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,1 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden merasa termotivasi dengan evaluasi yang dilakukan pimpinan, meskipun demikian masih ada beberapa karyawan yang merasa biasa-biasa saja. 10. Untuk Q 10 Manajer memberikan teguran terhadap karyawan yang tidak patuh terhadap aturan dan cara kerja perusahaan terdapat 3 responden 4,1 menjawab Sangat Setuju SS, 49 responden 66,2 menjawab Setuju S, 19 responden 25,7 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,1 Tidak Setuju Universitas Sumatera Utara 84 TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa Manajer akan meberikan teguran terhadap karyawan yang tidak patuh terhadap aturan dan cara kerja perusahaan, namun teguran tersebut terkadang tidak dilakukan karena Manajer tidak melakukan pengecekan secara rutin. 11. Untuk Q 11 Manajer memberikan sanksi terhadap karyawan yang tidak patuh terhadap aturan dan cara kerja perusahaan terdapat 2 responden 2,7 menjawab Sangat Setuju SS, 39 responden 52,7 menjawab Setuju S, 31 responden 41,9 Kurang Setuju KS, dan 2 responden 2,7 Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa Manajer akan memberikan sanksi terhadap karyawan yang tidak patuh terhadap aturan dan cara kerja perusahaan, namun terkadang berbagai pelanggaran yang dilakukan luput dari perhatian atau pengawasan Manajer. 12. Untuk Q 12 Manajer memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi terdapat 5 responden 6,8 menjawab Sangat Setuju SS, 58 responden 78,4 menjawab Setuju S, dan 11 responden 14,9 Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum Manajer akan memperbaiki berbagai penyimpangan atau kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja. Universitas Sumatera Utara 85 Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Produktivitas Kerja Y Butir Penilaian SS S KS TS STS Total f f f f f f 1 9 12,2 55 74,3 9 12,2 1 1,4 0,0 74 100 2 9 12,2 44 59,5 18 24,3 3 4,1 0,0 74 100 3 22 29,7 52 70,0 0,0 0,0 0,0 74 100 4 17 23,0 55 74,3 2 2,7 0,0 0,0 74 100 5 43 58,1 28 37,8 3 4,1 0,0 0,0 74 100 6 12 16,2 40 54,1 22 29,7 0,0 0,0 74 100 Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa: 1. Untuk Q 1 Saya mampu menyelesaikan jumlah pekerjaan yang ditetapkan perusahaan terdapat 9 responden 12,2 menjawab Sangat Setuju SS, 55 responden 74,3 menjawab Setuju S, 9 responden 12,2 Kurang Setuju KS, dan 1 responden 1,4 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang ditetapkan perusahaan. 2. Untuk Q 2 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan volume kerja yang ditentukan terdapat 9 responden 12,2 menjawab Sangat Setuju SS, 44 responden 59,5 menjawab Setuju S, 18 responden 24,3 Kurang Setuju KS, dan 3 responden 4,1 menjawab Tidak Setuju TS serta tidak ada responden yang menjawab Sangat Tidak Setuju STS. Ini Universitas Sumatera Utara 86 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target jumlah yang ditentukan meskipun masih terdapat sebagian kecil yang tidak mampu mencapai target pekerjaan. 3. Untuk Q 3 Saya mempunyai target kinerja yang harus dicapai dalam satu periode terdapat 22 responden 29,7 menjawab Sangat Setuju SS, dan 52 responden 70,3 menjawab Setuju S, serta tidak ada responden yang menjawab Kurang Setuju KS, Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa seluruh karyawan mempunyai target kerja yang harus dicapai dalam suatu periode. 4. Untuk Q 4 Saya dipercaya oleh atasan untuk melakukan tugas karena kualitas kerja yang memuaskan terdapat 17 responden 23,0 menjawab Sangat Setuju SS, 55 responden 74,3 menjawab Setuju S, dan 2 responden 2,7 menjawab Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum karyawan mendapat kepercayaan dari atasan dalam melakukan suatu tugas. 5. Untuk Q 5 Saya melakukan pekerjaan dengan hati-hati terdapat 43 responden 58,1 menjawab Sangat Setuju SS, 28 responden 37,8 menjawab Setuju S, dan 3 responden 4,1 menjawab Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum karyawan melakukan pekerjaan dengan hati-hati, meskipun demikian masih ada 4,1 Universitas Sumatera Utara 87 menyatakan kurang setuju karena beberapa karyawan hanya melakukan pekerjaan dengan sangat hati-hati apabila ada yang mengawasinya. 6. Untuk Q 6 Saya mampu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan dengan hasil yang diharapkan terdapat 12 responden 16,2 menjawab Sangat Setuju SS, 40 responden 54,1 menjawab Setuju S, dan 22 responden 29,7 menjawab Kurang Setuju KS, serta tidak ada responden yang menjawab Tidak Setuju TS maupun Sangat Tidak Setuju STS. Ini menunjukkan bahwa secara umum karyawan mampu melakukan pekerjaan dengan cepat dan sesuai dengan hasil yang diharapkan, meskipun demikian 29,7 karyawan menyatakan kurang setuju karena beberapa karyawan tidak mampu bekerja secara efektif dan efisien. 4.2.2 Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik yang digunakan meliputi Uji Normalitas Data, Uji Heterokedastisitas, dan Uji Multikolonearitas.

1. Uji Normalitas Data

a. Pendekatan Histogram

Sumber: Pengolahan SPSS 2014 Universitas Sumatera Utara