Kajian Komparasi tentang Keterampilan Melawat dengan Tongkat
66
mandiri. Oleh karena itu, siswa yang tinggal di asrama mampu mengelola kehidupannya dan mampu berpergian secara mandiri dengan tongkat maupun
tanpa tongkat. Kebiasaan hidup mandiri dan sikap lingkungan yang memberikan kesempatan siswa melakukan berbagai aktivitas secara mandiri
menjadikan siswa terampil dalam orientasi dan mobilitas terutama keterampilan melawat dengan tongkat.
Siswa yang tinggal di rumah dan siswa yang tinggal di asrama memiliki tempat tinggal yang berbeda, aktivitas keseharian yang berbeda dan sikap
orang di sekitar lingkungan berbeda. Adanya kondisi ini menyebabkan adanya perbedaan keterampilan melawat dengan tongkat antara siswa tunanetra yang
tinggal di rumah dengan yang tinggal di asrama. Adapun bagan kerangka pikir sebagai berikut:
Penyandang tunanetra memiliki tiga keterbatasan yaitu dalam lingkup keanekaragaman pengalaman, keterbatasan dalam
berinteraksi dengan lingkungan serta keterbatasan berpindah tempat
Keterampilan orientasi dan mobilitas terutama keterampilan melawat dengan tongkat yang dimiliki siswa tunanetra
Siswa yang tinggal di rumah Siswa yang tinggal di asrama
day school residential school
Ada perbedaan keterampilan melawat dengan tongkat antara siswa tunanetra yang tinggal di rumah dengan yang tinggal di asrama
Gambar 1. Bagan kerangka pikir
67