39
anak dalam menggunakan tongkat, sehingga dapat melawat dengan tongkat secara aman, efektif, efisien dan mandiri.
4. Teknik Melawat dengan Tongkat
Teknik merupakan suatu cara untuk mempermudah Irham Hosni, 1996: 200. Teknik melawat dengan tongkat merupakan cara menggunakan
tongkat sebagai alat mobilitas untuk mempermudah penyandang tunanetra melawat. Teknik melawat dengan tongkat perlu dipelajari bagi penyandang
tunanetra yang menggunakan tongkat agar dapat melawat secara aman. Juang Susanto 2005: 124-126 menjelaskan mengenai cara memegang
tongkat, cara pertama yaitu kepalan tangan di depan perut, cara ini dilakukan dengan membengkokkan siku dan tangan yang mengepal berada di depan
perut. Tangan memegang tongkat pada bagian grip, jari telunjuk terletak di bagian grip yang datar dengan menunjuk ke ujung tongkat, ibu jari
menumpang di atas tongkat dan jari yang lain hanya menjepit. Pergelangan tangan menjadi titik tumpu gerakan tongkat. Cara kedua kepalan tangan di
samping paha, dapat dilakukan dengan meluruskan siku tangan dan tergantung lepas sehingga kepalan tangan ada di samping paha.
Ada dua teknik digunakan yaitu kepalan di depan perut dan kepalan di samping paha. Kedua teknik tersebut dapat bergerak ke kiri dan ke kanan
selebar bahu pengguna, namun teknik yang biasa digunakan adalah teknik kepalan di depan perut. Teknik ini akan memudahkan anak tunanetra untuk
berjalan lurus karena tongkat terletak di tengah tubuh, sehingga akan
40
meminimalisir kemungkinan anak tunanetra berjalan miring atau tidak sesuai dengan rute.
Muhdar dan Ate 2013: 33 menjelaskan latihan menggunakan tongkat dapat dikembangkan dengan beberapa teknik berurutan seperti: a memegang
tongkat, b mengayunkan tongkat, c melangkah dengan tongkat, d naik turun tangga dengan tongkat, dan e menyeberang jalan dengan tongkat.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa, teknik-teknik tersebut dilakukan secara bertahap. Tahapan akan dilanjutkan jika anak
dinilai terampil dalam melakukan tahap sebelumnya. Secara umum ada dua teknik yang digunakan untuk melawat dengan
tongkat yaitu teknik dalam ruangan indoor technique dan teknik di luar ruangan outdoor technique.
a. Teknik dalam ruangan indoor technique
Teknik ini bertujuan agar penyandang tunanetra mampu berjalan di daerah yang telah dikenal di dalam ruangan. Menurut Asep dan Ate
2013: 113-117 ada beberapa teknik penggunaan tongkat di dalam ruangan, yaitu: 1 teknik menyilang tubuh cross body technique dan 2
teknik menelusuri trailling. Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa, teknik dalam ruangan ada dua yaitu teknik menelusuri
dan teknik menyilang tubuh. Kedua teknik tersebut dapat digunakan saat anak tunanetra melawat di dalam ruangan.
41
b. Teknik di luar ruangan outdoor technique
Teknik ini dapat digunakan di daerah yang telah dikenal maupun yang belum dikenal oleh penyandang tunanetra. Purwanta Hadikasma
1981: 66-67 ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan dan dikuasai oleh penyandang tunanetra, yaitu:
1 Mengenai cara memegang tongkat grip,
2 Lebar busur ke kiri dan ke kanan selalu sama dan stabil arc
concictent 3
Sebelum melangkahkan kaki, penyandang tunanetra harus mengecek tempat yang akan dilalui clearing before walk
4 Posisi tangan lentur di depan pada tengah-tengah badan arm
resting on body 5
Gerak tongkat dan langkah kaki ada koordinasi yang harmonis coordination or keep in step
Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa ada beberapa teknik yang harus dikuasai penyandang tunanetra sebelum
mempelajari teknik di luar ruangan menggunakan tongkat. Teknik-teknik di atas dapat dijadikan dasar sebelum mempelajari teknik-teknik yang
lain seperti teknik di dalam ruangan dan teknik di luar ruangan, sehingga keterampilan teknik dasar ini akan menentukan penguasaan keterampilan
menggunakan teknik selanjutnya seperti teknik di dalam ruangan dan teknik di luar ruangan.
Menurut Purwanta Hadikasma 1981: 67-70 menjelaskan bahwa, ada beberapa teknik di luar ruangan yang harus dikuasai dan terampil
digunakan oleh penyandang tunanetra saat melawat, diantaranya 1 teknik sentuhan, 2 teknik dua sentuhan, 3 teknik menggeser tip, dan 4
teknik naik dan turun tangga. Lebih lanjut dapat ditinjau sebagai berikut:
42
1 Teknik sentuhan touch technique
Menurut Asep dan Ate 2013: 117 menjelaskan tujuan teknik ini untuk mengamankan jalan yang akan dilalui serta melindungi diri
dari benda atau objek yang berbahaya di depan penyandang tunanetra. Teknik ini digunakan di jalan yang rata atau trotoar yang
memiliki garis pengarah. Purwanta Hadikasma 1981: 67-68 menjelaskan prosedur penggunaan teknik sentuhan yaitu: 1 cara
memegang tongkat grip, 2 lebar busur, 3 mengecek sebelum melangkah clearing, 4 posisi tangan, 5 gerak tongkat dan
langkah kaki ada koordinasi yang harmonis, dan 6 cara berjalan dengan teknik sentuhan. Lebih lanjut dapat dikaji sebagai berikut:
1. Cara memegang tongkat grip
Tangan kanan biasanya digunakan untuk memegang tongkat, namun hal ini tergantung pada kenyamanan penyandang
tunanetra. Tangan sebaiknya tidak tegang saat memegang tongkat. Jari telunjuk memegang tongkat dengan posisi lurus
menempel pada bagian pegangan yang datar. Jari telunjuk digunakan untuk menggerakan tongkat ke kanan dan ke kiri.
Jari tengah digunakan untuk menahan tongkat, sedangkan ibu jari menekan pegangan atau grip, dan jari yang lain hanya
membantu. Posisi tongkat rapat dengan telapak tangan.
43
2. Lebar busur
Pergerakan tongkat dari sebelah kiri ke kanan membentuk seperti busur. Lebar busur ke kiri dan ke kanan harus selalu
sama dan stabil, sehingga dapat melindungi penyandang tunanetra. Busur digerakkan selebar bahu penyandang
tunanetra, karena jika terlalu lebar akan mengganggu orang lain di sekitarnya. Selain itu, posisi pergelangan tangan harus selalu
berada di tengah tubuh agar penyandang tunanetra dapat melawat secara aman.
3. Mengecek sebelum melangkah clearing
Sebelum melangkah atau melawat penyandang tunanetra harus mengecek terlebih dahulu jalan yang akan dilaluinya. Jika
tongkat menyentuh sesuatu, penyandang tunanetra harus mengecek jenis dan bentuk benda untuk memastikan benda
yang terdeteksi tersebut aman atau tidak jika dilalui. Cara mengecek atau clearing dapat dilakukan dengan ujung tongkat
tip digeserkan dari samping kiri ke samping kanan atau sebaliknya, kemudian digeserkan ke depan pada tengah-tengah
badan, lalu ditarik digeser menuju tengah kedua telapak kaki. Teknik ini juga biasa digunakan untuk menyeberang jalan.
4. Posisi tangan
Posisi tangan harus selalu ada di tengah-tengah badan.Tangan tidak boleh terlalu ke kiri atau ke kanan, terlalu ke atas atau