Tempat Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian
72
latihan secara berulang-ulang, sehingga ada perubahan kemampuan ke arah yang lebih terampil.
2. Melawat dengan tongkat merupakan salah satu cara seorang tunanetra
untuk bergerak atau berpindah tempat di lingkungan yang telah dikenal ataupun yang belum dikenal secara aman, efektif, efisien dan mandiri
menggunakan alat bantu tongkat. Teknik dalam menggunakan tongkat dibagi menjadi dua yaitu teknik di dalam ruangan dan teknik di luar
ruangan. Pada penelitian ini, teknik melawat tongkat yang dimaksud adalah teknik di luar ruangan yang terdiri dari teknik sentuhan, teknik
dua sentuhan, teknik geseran, serta teknik naik dan turun tangga. Teknik melawat dengan tongkat di luar ruangan digunakan karena teknik ini
yang biasanya digunakan seorang tunanetra ketika bepergian, sehingga seorang tunanetra harus menguasai teknik ini untuk dapat bepergian di
luar secara aman dan efisien. 3.
Siswa tunanetra adalah seseorang siswa yang mengalami hambatan pada indera pengelihatan, sehingga mereka sulit atau tidak dapat memperoleh
informasi secara visual. Seorang tunanetra memiliki beberapa keterbatasan, salah satunya pada kemampuan orientasi dan mobilitas
terutama keterampilan melawat dengan tongkat. Klasifikasi siswa tunanetra yang dimaksud dalam penelitian adalah tipe buta total. Seorang
tunanetra tipe buta total tidak memiliki persepsi visual, sehingga sangat membutuhkan kemampuan orientasi dan mobilitas untuk memenuhi
kebutuhannya dalam bergerak dari tempat satu ke tempat yang lain.
73
Subjek penelitian yang akan diteliti yakni seluruh siswa tunanetra tipe buta total di MTs Yaketunis Yogyakarta yang tinggal di rumah dan yang
tinggal di asrama.