Loyalitas merek dapat terbentuk apabila konsumen memiliki sikap positif suatu merek yang ditandai dengan komitmen terhadap merek
tersebut dan berencana untuk melakukan pembelian ulang dimasa yang akan datang. Karakteristik konsumen yang loyal salah satunya adalah
selalu melakukan pembelian ulang secara terus-menerus. Walaupun demikian, loyalitas konsumen terhadap merek berbeda dengan perilaku
pembelian berulang repeat purchasing behaviour. Perilaku pembelian berulang adalah tindakan pembelian berulang pada suatu produk atau
merek yang lebih dipengaruhi oleh faktor kebiasaan. Dalam loyalitas konsumen, tindakan berulang terhadap merek tersebut dipengaruhi oleh
kesetiaan terhadap merek Kumar, 2002.
D. Kerangka Berfikir
Apabila konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara terus menerus
sehingga dapat membentuk kesetiaan terhadap merek tertentu yang disebut dengan loyalitas merek Freddy, Rangkuti: 2002. Persepsi yang baik dan
kepercayaan konsumen akan suatu merek tertentu akan menciptakan minat beli konsumen dan bahkan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk
tertentu. Ketika pelanggan percaya pada suatu merek, maka pelanggan tersebut mungkin akan lebih menunjukkan sikap dan perilaku positif kepada suatu
merek karena merek tersebut memberikan hasil yang positif Tjahyadi, 2006. Kepercayaan digunakan konsumen untuk mengevaluasi sebuah merek,
kemudian dia akan dapat mengambil keputusan membeli atau tidak, untuk seterusnya konsumen loyal atau tidak terhadap produk dari merek. Produk dari
merek tersebut dapat memberikan kepuasan yang sesuai dengan harapan dan kebutuhannya. Konsumen akan terus menerus mencoba berbagai macam merek
sebelum menemukan merek yang benar-benar cocok. Jika konsumen puas akan performance suatu merek maka akan membeli terus merek tersebut,
menggunakannya bahkan memberitahukan pada orang lain akan kelebihan merek tersebut berdasarkan pengalaman konsumen dalam memakai merek
tersebut.
E. Paradigma Penelitian
Gambar 6. Paradigma Penelitian
Kepercayaan
Merek
Kepuasan Konsumen
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian empiris yang telah dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha1: Citra merek berpengaruh positif terhadap loyalitas merek. Ha2: Kepercayaan merek berpengaruh positif terhadap loyalitas merek.
Ha3: Kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap loyalitas merek. Ha4: Citra merek, kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen secara
simultan berpengaruh positif terhadap loyalitas merek.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei, yaitu dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari responden dengan menggunakan
kuesioner. Menurut Jogianto 2004, penelitian survei digunakan untuk mendapatkan data opini individu. Selain itu, metode pengumpulan data
primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu. Penelitian survei dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari
gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual tanpa menyelidiki mengapa gejala-gejala tersebut ada.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas Independent Variable dan satu variabel terikat Dependent Variabel. Variabel bebas
tersebut adalah Citra Merek X
1
, Kepercayaan Merek X
2
dan Kepuasan Konsumen X3. Variabel terikatnya adalah Loyalitas Merek Y.
C. Definisi Operational Variabel
1. Variabel Bebas Independent Variable
54