Instrumen Tes Instrumen Penelitian.

43 menggunakan media audio visual dimana proses pembelajaran itu memerlukan sebuah persiapan matang. Pembelajaran menulis cerpen ini didahului dengan pemutaran film pada VCD. Sebelumnya siswa diarahkan oleh guru untuk memperhatikan pemutaran film itu dengan tenang dan siswa dapat mencatat hal- hal yang dianggap perlu, kemudian pembelajaran menulis siswa dapat dilakukan setelah siswa menyaksikan pemutaran film tersebut. Guru memberikan sebuah penjelasan tentang tugas yang akan diberikan pada siswa untuk menulis sebuah cerita pendek dengan teknik meneruskan cerita film yang telah disaksikan dengan berbagai ide serta imajinasi siswa yang dapat memudahkan siswa dalam menulis sebuah cerita cerpen yang baru.

3.4 Instrumen Penelitian.

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa tes dan nontes. Dalam instrument tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu: pada siklus I dan II. Yang pada akhirnya dapat diketahui hasil analisis tersebut setelah siklus II dapat diketahui penigkatan keterampilan menulis cerpen melalui teknik meneruskan cerita dengan menggunakan media audio visual.

3.4.1 Instrumen Tes

Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tes yang dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II dngan tujuan mengukur tingkat keterampilan menulis cerpen melalui teknik meneruskan cerita dengan menggunakan media audio visual. Hasil siklus I dianalisis, dari hasil analisis akan diketahui kelemahan siswa dalam kegiatan menulis cerpen, hasil analisis ini selanjutnya sebagai dasar untuk mengahadapi tes pada siklus II, 44 sebagai hasil akhir maka hasil analisis pada siklus II dapat diketahui peningkatan keterampilan menulis cerpen melalui teknik meneruskan cerita dengan menggunakan media audio visual yang berupa film. Tes yang berupa soal esai terbuka yaitu menulis cerpen dapat dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis cerpen. Aspek yang dinilai dalam menulis cerpen antara lain : 1 team, 2 alur, 3atar, 4sudut pandang, 5 gaya bahasa, 6penokohan, 7 kepaduan unsur-unsur dalam cerpen. Tabel 2 : Skor Penilaian Tes Menulis Cerpen NO ASPEK PENILAIAN SKOR 1 Tema 10 2 Alur 20 3 Latar 10 4 Sudut Pandang 10 5 Gaya bahasa 10 6 Penokohan 20 7 Kepaduan unsur-unsur cerpen 20 JUMLAH 100 Pada tabel berikut dapat dilihat aspek-aspek yang dinilai dengan skala nilai dan patokan 45 Tabel 3: kriteria penilaian keterampilan menulis cerpen No Aspek penilaian Skala nilai Patokan 1 Tema Sangat baik Sangat baik dalam menuangkan tema dalam cerita, dan sangat baik dalam mengemas tema dari keseluruhan cerita Baik Baik dalam menuangkan tema dalam cerita, dan baik dalam mengemas tema dari keseluruhan cerita Cukup baik Cukup baik dalam menuangkan tema yang terkandung dalam cerita, dan cukup baik dalm mengemas tema dalm keseluruhan cerita. Kurang baik Kurang baik dalam menuangkan tema dalam cerita, dan kurang baik dalm mengemastema dalam keseluruhan cerita 2 Alur Sangat Baik Sangat baik dalam permainan alur sehingga menarik untuk dibaca Baik Baik dalam permainan alur sehingga menarik untuk dibaca Cukup baik Cukup baik dalm permainan alur sehingga cukup menarik untuk dibaca Kurang baik Kurang baik dalam permainan alur sehingga tidak menarik 3 Latar Sangat baik Sangat baik dalam pemilihan latar peristiwa, sehingga dapat menggambarkan suasana yang 46 mendukung Baik Baik dalam pemilihan latar peristiwa, sehinng dapat menggambarkan suasana yang mendukung Cukup baik Cukup baik dalam pemilihan latar peristiwa, sehingga kurang menggambarkan suasana yang mendukung. Kurang baik Kurang baik dalam pemilihan latar peristiwa, sehinnga tidak bisa menggambarkan suasan yang mendukung 4 Sudut pandang Sangat Baik Sangat baik dalam menggambarkan perasaan tokoh Baik Baik dalam menggambarkan perasaan tokoh Cukup baik Cukup baik dalam menggambarkan perasaan tokoh Kurang baik Kurang baik dalam menggambarkan perasaan tokoh 5 Gaya bahasa Sangat Baik Sangat baik dan tepat dalam memilih bahasa, sehingga dapat mewakili sesuatu yamg diungkapkan Baik Baik dan tepat dalam memilih bahasa, sehingga dapat mewakili sesuatu yamg diungkapkan Cukup Cukup tepat dalam memilih bahasa, sehingga 47 baik cukup dapat mewakili sesuatu yang diungkapkan Kurang baik Kurang tepat dalm memilih bahasa, sehingga kurang mewakili sesuatu yang diungkapkan. 6 penokohan Sangat Baik Pelukisan watak tokoh sangat baik, mampu membawa pembaca mengalami peristiwa cerita Baik Pelukisan watak tokoh baik, mampu membawa pembaca mengalami peristiwa cerita Cukup baik Pelukisan watak tokoh cukup baik, cukup mampu membawa pembaca mengalami peristiwa cerita. Kurang baik Kurang baik dalam pelukisan watak tokoh, sehinng kurang membawa pembaca mengalami cerita 7 Kepaduan unsure- unsur dalam cerpen Sangat Baik Kepaduan keenam unsur dikemas sangat baik menjadi sebuah cerita baru yang menarik Baik Kepaduan keenam unsur dikemas baik menjadi sebuah cerita baru yang menarik Cukup baik Kepaduan keenam unsure dikemas cukup baik menjadi sebuah cerita baru yang cukup menarik Kurang baik Kepaduan keenam unsure kurang baik dalam dikemas menjadi sebuah cerita yang baru sehingga tidak menarik 48 Berdasarkan kriteria pada tabel di atas, dapat diketahui siswa berhasil mencapai skala nilai sangat baik, cukup baik, dan kurang baik, sehingga dapat diperoleh kategori penilaian keterampilan menulis cerpen. Penelitian ini dikatakan berhasil jika belajar siswa mencapai ketuntasan belajar 70 pada proses pembelajaran Tabel penilaian terhadap keterampilan menulis cerpen adalah sebagai berikut. Tabel 4. Penilaian Keterampilan Menulis Cerpen. No. Kategori Rentang Skor 1. Sangat Baik 85-100 2. Baik 70-84 3. Cukup 55-69 4. Kurang 0-55 Dengan adanya kategori penilaian di atas, maka dapat menghasilkan skala skor keterampilan menulis cerpen. Berikut ini skala nilai menulis cerita pendek. Tabel 5 : Daftar skala skor keterampilan menulis cerpen NO Aspek penilaian Skala skor SB B C K 1 Tema 8-10 6-7 4-5 0-3 2 Alur 16-20 11-15 6-10 0-5 3 Latar 8-10 6-7 4-5 0-3 49 4 Sudut pandang 8-10 6-7 4-5 0-3 5 Gaya bahasa 8-10 6-7 4-5 0-3 6 Penokohan 16-20 11-15 6-10 0-5 7 Kepaduan unsure-unsur cerpen 16-20 11-15 6-10 0-5 Keterangan : SB = Sangat Baik B = Baik C = Cukup K = Kurang

3.4.2 Instruman nontes

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25