Hasil Perhitungan Inefisien Perbankan Syariah

commit to user 80 89,265. Terdapat selisih sebesar 5,633. Apabila selisih tersebut diuji diperoleh nilai uji statistik t sebesar 0,654 dengan p sebesar 0,525. Pengujian dilakukan dengan derajat bebas df sebesar 13 dan pada taraf signifikansi sebesar 5. Dengan demikian selisih efisiensi dinyatakan signifikan apabila nilai t 2,160 atau t –2,160 atau apabila nilai p 0,05. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai t dan p tidak memenuhi kriteria tersebut yang berarti bahwa selisih efisiensi tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat perbedaan efisiensi antara Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah namun perbedaan tersebut tidak signifikan. Dengan kata lain efisiensi kedua kelompok dapat dikatakan sama.

4. Hasil Perhitungan Inefisien Perbankan Syariah

a. Bank Syariah Mandiri Bank Umum Syariah Tabel 4.15 Hasil perhitungan efisiensi variabel input dan output BANK SYARIAH MANDIRI VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIE VED -SW X1 4.174.663.897.100 3.325.296.607.800 20,3 79,7 -ASET X2 6.161.825.512.500 4.956.895.059.000 19,6 80,4 -BO X3 1.593.254.907.000 1.281.697.665.800 19,6 80,4 +PEMBIAYAAN Y1 8.394.986.953.200 8.394.986.953.100 0,0 100,0 +PO Y3 2.768.071.921.300 2.768.071.921.300 0,0 100,0 sumber : hasil olah DEA commit to user 81 Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa ketidak efisienan pada BSM bersumber dari alokasi input simpanan, aset dan biaya tenaga kerja. Tingkat efisiensinya baru mencapai 79,7 simpanan, 80,4 aset, dan 80,4 biaya tenaga kerja, sehingga peningkatannya dibutuhkan sebesar 20,3 simpanan, 19,6 aset, dan 19,6 biaya tenaga kerja. Target input yang dibutuhkan seharusnya hanya berjumlah 3.325 Triliyun rupiah simpanan, 4.956 Triliyun rupiah aset, dan 1.281 Triliyun rupiah biaya tenaga kerja. Namun input dialokasikan sebesar 4.174 Triliyun rupiah simpanan, 6.161 Triliyun rupiah aset dan 1.593 Triliyun rupiah biaya tenaga kerja. Adapun output yang dihasilkan BSM sudah tergolong efisien. Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Efisiensi dengan menggunakan Benchmark BANK SYARIAH MANDIRI dalam Juataan rupiah VARIABEL BANK SYARIAH BUKOPIN BNI SYARIAH BANK MUAMALAT INDONESIA TOTAL Simpanan Wadiah 445.919.694 13.854.359 2.865.522.553 3.325.296.606 Asset 2.033.339.376 33.715.949 2.889.839.733 4.956.895.058 Biaya Operasional 379.279.219 3.644.188 898.774.257 1.281.697.664 Pembiayaan 11.444.658 14.566.674 8.368.975.620 8.394.986.952 Pendapatan Operasional 926.406.573 8.976.435 1.832.688.912 2.768.071.920 sumber : hasil olah data Tabel 4.16 menunjukan bahwa Bank Syariah Mandiri akan mencapai teknis dengan menggunakan banktuan dari Benchmarknya. commit to user 82 Acuan input – output Bank Syariah Bukopin sebesar 4.669, BNI Syariah sebesar 0.021, dan Bank Muamalat Indonesia sebesar 1.140. b. Bank Jabar Banten Syariah Bank Umum Syariah Tabel 4.17 Hasil perhitungan efisiensi variabel input dan output BANK JABAR BANTEN SYARIAH VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIE VED .-SW X1 171.250.704.000 142.620.030.740 16,7 83,3 .-ASET X2 309.999.286.000 258.171.830.350 16,7 83,3 .-BO X3 77.960.993.000 64.927.027.795 16,7 83,3 +PEMBIAYAAN Y1 466.051.846.000 466.051.846.000 0,0 100,0 .+PO Y3 118.747.138.000 118.747.138.000 0,0 100,0 sumber : hasil olah DEA Tabel 4.17 memperlihatkan bahwa ketidak efisienan pada Bank Jabar Banten Syariah bersumber dari alokasi input simpanan, aset dan biaya tenaga kerja. Tingkat efisiensinya baru mencapai 83,3 simpanan, 83,3 aset, dan 83,3 biaya tenaga kerja, sehingga peningkatannya dibutuhkan sebesar 16,7 simpanan, 16,7 aset, dan 16,7 biaya tenaga kerja. Target input yang dibutuhkan seharusnya hanya berjumlah 142.620 Miliyar rupiah simpanan, 258.171 Miliyar rupiah aset, dan 64.927 Miliyar rupiah biaya tenaga kerja. Namun input dialokasikan sebesar 171.250 Miliyar rupiah simpanan, 309.999 Miliyar rupiah aset dan 77.960 Miliyar rupiah biaya tenaga kerja. Adapun output yang dihasilkan Bank Jabar Banten sudah tergolong efisien. commit to user 83 Tabel 4.18 Hasil Perhitungan Efisiensi dengan menggunakan Benchmark BANK JABAR BANTEN SYARIAH dalam Juataan rupiah VARIABEL BANK SYARIAH BUKOPIN BANK VICTORIA SYARIAH BANK MUAMALAT INDONESIA BANK PANIN SYARIAH TOTAL Simpanan Wadiah 10.386.390 926.198 122.160.589 9.146.852 142.620.029 Asset 47.360.674 4.012.080 123.197.258 83.601.817 258.171.829 Biaya Operasional 8.834.196 4.701.057 38.315.801 13.075.973 64.927.027 Pembiayaan 266.569 547.177 356.779.251 108.458.847 466.051.844 Pendapatan Operasional 21.577.922 6.293.877 78.129.678 12.745.658 118.747.135 sumber : hasil olah data Tabel 4.18 menunjukan bahwa Bank Jabar Banten Syariah akan mencapai teknis dengan menggunakan banktuan dari Benchmarknya. Acuan input – output Bank Syariah Bukopin sebesar 0.109, Bank Victoria Syariah sebesar 0.334, Bank Muamalat Indonesia sebesar 0.049. dan Bank Panin Syariah sebesar 0.596. c. BCA Syariah Bank Umum Syariah Tabel 4.19 Hasil perhitungan efisiensi variabel input dan output BCA SYARIAH VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEV ED .-SW X1 96.610.518.088 44.947.530.763 53,50 46,50 .-ASET X2 186.494.416.670 52.175.146.551 72,00 28,00 .-BO X3 32.321.415.096 15.037.366.822 53,50 46,50 +PEMBIAYA AN Y1 138.797.000.000 138.797.000.000 0,00 100,00 .+PO Y3 22.969.445.315 29.381.604.260 27,90 78,20 commit to user 84 sumber : hasil olah DEA Tabel 4.19 memperlihatkan bahwa ketidak efisienan pada BCA Syariah bersumber dari alokasi input simpanan, aset dan biaya tenaga kerja. Tingkat efisiensinya baru mencapai 46.50 simpanan, 28.00 aset, dan 46.50 biaya tenaga kerja, sehingga peningkatannya dibutuhkan sebesar 53.50 simpanan, 72.00 aset, dan 53.50 biaya tenaga kerja. Target input yang dibutuhkan seharusnya hanya berjumlah 44,947 Miliyar rupiah simpanan, 52,175 Miliyar rupiah aset, dan 15,037 Miliyar rupiah biaya tenaga kerja. Namun input dialokasikan sebesar 96,610 Miliyar rupiah simpanan, 186,494 Miliyar rupiah aset dan 32,321 Miliyar rupiah biaya tenaga kerja. Ketidak efisienan BCA Syariah juga bersumber dari output, yaitu pendapatan operasional mencapai tingkat efisiensi sebesar 78.20, efisiensi dapat tercapai apabila pendapatan operasional diperbaiki sebesar 27.90. jumlah output pendapatan operasional yang telah tercapai adalah sebesar 22,969 Miliyar rupiah, sedangkan targetnya sebesar 29,381 Miliyar rupiah. Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Efisiensi dengan menggunakan Benchmark BCA SYARIAH dalam Juataan rupiah VARIABEL BANK MUAMALAT INDONESIA BANK PANIN SYARIAH TOTAL Simpanan Wadiah 44.105.593 841.937 44.947.530 Asset 44.479.879 7.695.267 52.175.146 Biaya Operasional 13.833.767 1.203.599 15.037.366 commit to user 85 Pembiayaan 128.813.726 9.983.273 138.796.999 Pendapatan Operasional 28.208.409 1.173.195 29.381.604 sumber : hasil olah data Tabel 4.20 menunjukan bahwa BCA Syariah akan mencapai teknis dengan menggunakan banktuan dari Benchmarknya. Acuan input – output Bank Muamalat Indonesia sebesar 0.018, dan Bank PaninSyariah sebesar 0.055. d. BRI Syariah Bank Umum Syariah Tabel 4.21 memperlihatkan bahwa ketidak efisienan pada BRI Syariah bersumber dari alokasi input simpanan, aset dan biaya tenaga kerja. Ketiga input tersebut telah mencapai tingkat efisiensinya sebesar 78,4, sehingga peningkatannya dibutuhkan sebesar 21,6. Tabel 4.21 Hasil perhitungan efisiensi variabel input dan output BRI SYARIAH VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIE VED .-SW X1 1.054.006.000.000 826.309.984.920 21,6 78,4 .-ASET X2 945.204.000.000 741.012.387.960 21,6 78,4 .-BO X3 455.838.000.000 357.363.706.570 21,6 78,4 +PEMBIAYAAN Y1 1.309.790.000.000 1.309.790.000.000 0,0 100,0 .+PO Y3 643.736.000.000 643.736.000.000 0,0 100,0 sumber : hasil olah DEA Target input yang dibutuhkan seharusnya hanya berjumlah 826.309 Miliyar rupiah simpanan, 741.012 Miliyar rupiah aset, dan 357.363 commit to user 86 Miliyar rupiah biaya tenaga kerja. Namun input dialokasikan sebesar 1.504 Triliyun rupiah simpanan, 945,204 Miliyar rupiah aset dan 455,838 Miliyar rupiah biaya tenaga kerja. Tabel 4.22 Hasil Perhitungan Efisiensi dengan menggunakan Benchmark BRI SYARIAH dalam Juataan rupiah VARIABEL BANK SYARIAH BUKOPIN BANK VICTORIA SYARIAH BANK MEGA SYARIAH BANK MUAMALAT INDONESIA TOTAL Simpanan Wadiah 687.954 7.129.852 387.172.079 431.320.098 826.309.983 Asset 3.136.988 30.884.897 272.010.168 434.980.334 741.012.387 Biaya Operasional 585.143 36.188.624 185.305.922 135.284.016 357.363.705 Pembiayaan 17.656 4.212.160 45.857.172 1.259.703.010 1.309.789.998 Pendapatan Operasional 1.429.238 48.450.121 317.999.254 275.857.386 643.735.999 sumber : hasil olah data Tabel 4.22 menunjukan bahwa BRI Syariah akan mencapai teknis dengan menggunakan banktuan dari Benchmarknya. Acuan input – output Bank Syariah Bukopin sebesar 0.007, Bank Victoria Syariah sebesar 2.568, Bank Mega Syariah sebesar 0.327, dan Bank Muamalat Indonesia sebesar 0.172. e. Bank Danamon Unit Usaha Syariah Tabel 4.23 Hasil perhitungan efisiensi variabel input dan output BANK DANAMON UUS VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIE VED .-SW X1 275.663.000.000. 205.344.314.840 25,5 74,5 .-ASET X2 157.540.000.000 117.353.229.710 25,5 74,5 .-BO X3 71.365.000.000 27.784.966.392 61,1 38,9 commit to user 87 +PEMBIAYA AN Y1 561.978.000.000 568.335.614.050 1,1 98,9 .+PO Y3 138.738.000.000 138.738.000.000 0,0 100,0 sumber : hasil olah DEA Tabel 4.23 memperlihatkan bahwa ketidak efisienan pada Bank Danamon UUS bersumber dari alokasi input simpanan, aset dan biaya tenaga kerja. Tingkat efisiensinya baru mencapai 74,5 simpanan, 74,5 aset, dan 38,9 biaya tenaga kerja, sehingga peningkatannya dibutuhkan sebesar 25,5 simpanan, 25,5 aset, dan 61,1 biaya tenaga kerja. Target input yang dibutuhkan seharusnya hanya berjumlah 205.344 Miliyar rupiah simpanan, 117.353 Miliyar rupiah aset, dan 27.784 Miliyar rupiah biaya tenaga kerja. Namun input dialokasikan sebesar 275.663 Miliyar rupiah simpanan, 157.540 Miliyar rupiah aset dan 71.365 Miliyar rupiah biaya tenaga kerja. Ketidakefisienan Bank Danamon juga bersumber dari output, yaitu pembiayaan mencapai tingkat efisiensi sebesar 98,9, efisiensi dapat tercapai apabila pendapatan operasional diperbaiki sebesar 1,1. Jumlah output pembiayaan yang telah tercapai adalah sebesar 561.978 Miliyar rupiah, sedangkan targetnya sebesar 568.335 Miliyar rupiah. Tabel 4.24 Hasil Perhitungan Efisiensi dengan menggunakan Benchmark BANK DANAMON UUS dalam Juataan rupiah VARIABEL BANK PERMATA UUS BANK JATENG UUS TOTAL Simpanan Wadiah 9.155.801 196.188.513 205.344.314 Asset commit to user 88 31.058.974 86.294.255 117.353.229 Biaya Operasional 4.090.130 23.694.836 27.784.966 Pembiayaan 53.145 568.282.468 568.335.613 Pendapatan Operasional 9.812.847 128.925.152 138.737.999 sumber : hasil olah data Tabel 4.24 menunjukan bahwa Unit Usaha Syariah Bank Danamon akan mencapai teknis dengan menggunakan banktuan dari Benchmarknya. Acuan input – output Unit Usaha Syariah Bank Permata sebesar 0.038, dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng sebesar 5.852.

D. Interpretasi Hasil