commit to user
40 output yang berbeda pula. Sehingga setiap UKE akan memilih seperangkat
bobot yang mencerminkan keragaman bobot yang mencerminkan keragaman tersebut. Secara umum UKE akan menetapkan bobot yang tinggi untuk input
yang penggunaannya sedikit untuk memaksimalkan output, dan sebaliknya.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang efisiensi perbankan sudah banyak dilakukan dalam penelitian ekonomi. Penelitian tentang efisiensi perbankan ini dilakukan dengan
metodologi yang berbeda -beda, baik secara parametrik maupun nonparametrik.
Priyoggo Suseno, SE,MSc. 2008 Dalam analisis efisiensi dan skala ekonomi pada industry perbankan syariah di Indonesia. Menggunakan input biaya bagi hasil,
biaya lainnya, aset. Dan ,menggunakan output pendapatan bunga, pendapatan lainnya, volume kredit. Dengan sample 10 Bank syariah tahun 1999-2004. Dengan
hasil : jika dilihat kondisi efisiensi rata – rata selama enam tahun 1999-2004, tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Rata –rata
efisiensi perbankan tahun 1999-2004 mencapai 93,19. Meskipun demikian, terdapat proses peningkatan efisiensi dari tahun ke tahun, dari 88,60 pada tahun
1999 menjadi 98,85, pada tahun 2004. Tingkat efisiensi mengalami peningkatan rata-rata 2,35 pertahun. Jika kinerja efisiensi ini diperbandingkan antara BUS dan
UUS, BUS memiliki tingkat efisiensi yang sedikit lebih tinggi 1,60 dari pada UUS. Dimana BUS memiliki efisiensi rata-rata 94,47 dan UUS 92,87. Intinya perbankan
syariah di Indonesia tahun 1999-2004 cukup efisien. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat efisiensi perbankan umum syariah dan UUS.
commit to user
41 Akhmad Syakir Kurnia 2004 Penelitian ini mengukur efesiensi
intermediasi 11 bank terbesar di Indonesia dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA. Ada pun variabel yang digunakan antara lain
yaitu simpanan, biaya operasional lain sebagai variabel input dan kredit, aktiva lancar, pendapatan operasional lain sebagai variabel output. Hasil dari
penelitian ini menyatakan bahwa seluruh bank pemerintah mengalami inefisiensi pada periode 2002. Pada periode 2003 hanya Bank Mandiri yang
mencapai efisiensi. Bank asing yang diwakili Citibank menunjukan efisiensi pada batas frontier selama periode 2002 dan 2003. Selain itu dapat
disimpulkan bahwa bank-bank yang besar tidak lebih efisien dibandingkan bank yang lebih kecil. Bank yang lebih besar dilihat dari sisi aset,
penghimpunan dan penyaluran dana tidak berarti efisien dalam menjalankan fungsi intermediasi.
Fadzlan Sufian 2007 Penelitian ini mengukur tingkat efisiensi relatif antara bank Islam asing dan bank Islam domestik di Malaysia dengan
menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu total deposts, labour, fixed assets sebagai
varabel input dan total loans, income sebagai variabel output. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa perbankan Islam Malaysia mengalami
penurunan tingkat efisiensi pada periode 2002 dan kembali menjadi sedilkit lebih baik pada periode 2003 dan 2004. Dan bank Islam domestik memiliki
tingkat efisiensi yang sedik lebih tinggi dibandingkan bank Islam asing.
commit to user
42 Harjum Muharam dan Pusvitasari 2007 Penelitian ini berjudul
“Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah di Indonesia“ dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis DEA. Variabel input
yang digunakan dalam penelitian ini adalah simpanan dan biaya operasional lain, sedangkan variabel output yang digunakan adalah pembiayaan, aktiva
lancar, dan pendapatan operasional lain. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank-bank syariah di Indonesia periode periode 2005.
Hasil dari penelitian menyatakan bahwa tidak ada perbedaan nilai efisiensi antara BUS dan UUS, tidak ada perbedaan efisiensi antara bank syariah
BUMN dan bank syariah Non BUMN, tidak ada perbedaan nilai efisiensi bank syariah swasta non devisa dan bank syariah devisa. Hanya Bank BTN syariah,
Niaga Syariah, dan Permata Syariah selalu mencapai nilai efisien 100 selama periode amatan.
Sari Yuniarti 2008 penelitian ini berjudul “Kinerja Efisiensi Bank Berstratifikasi sesuai dengan visi arsitektur perbankan Indonesia”. Dengan
menggunakan data envelopment analysis, dengan variabel salary expense, interest expense, other non interest expense, interest income, non interest
income. Penelitian ini menggunakan data sampel 30bank. Hasil penelitian ini menunjukan dengan pendekatan intermediasi rata-rata kinerja efisiensi relative
pada bank bank go public dari tahun 2005-2007 mengalami peningkatan efisiensi yang cukup baik. Rata rata bank yang tidak efisien secara input
terjadi pada variabel other non interest expense, interest expense dan salary expense yang berarti bahwa bank - bank tersebut kurang mampu
commit to user
43 meminimisasi penggunaan sumberdaya input. sedangkan yang tidak efisien
secara output hanya terjadi pada variabel non interest income.
C. Kerangka Pemikiran Teoritis