commit to user
37 dalam menghasilkan laba untuk setiap unit input yang diinginkan. Kurva
Biaya rata-rata bank merupakan hubungan antara ukuran bank biasanya dihitung dari nilai asset atau nilai simpanan dengan biaya produksi output
per-unit.
3. Konsep Data Envelopment Analysis
DEA Charnes, et.al 1978, Banker, et.al 1984, adalah sebuah metode optimasi program matematika yang mengukur efisiensi teknik suatu unit
kegiatan ekonomi UKE dan membandingkan secara relative terhadap UKE yang lain. DEA mula-mula dikembangkan oleh Farrel 1957 yang mengukur
efisiensi teknik satu input dan satu output, menjadi multi input dan multi output, menggunakan kerangka nilai efisiensi relative sebagai rasio input
single virtual input dengan output single virtual output giuffrida dan Gravelle, 2004;4, Lewis,et.al 1999; 907-912, Post dan Spronk, 1999;3.
Awalnya, DEA dipopulerkan oleh Charmes, Cooper 1994 untuk variable retrun to scale VRS, yang akhirnya terkenal dengan model CCR dan BBC.
DEA merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengukur efisiensi, antara lain untuk penelitian kesehatan health care, pendidikan education,
transportasi, pabrik manufacturing, maupun perbankan. Ada tiga manfaat yang diperoleh dari pengukuran efisiensi dengan DEA insukindro dkk,
2000;8, pertama sebagai tolak ukur untuk memperoleh efisiensi relative yang berguna untuk mempermudah perbandingan antar unit ekonomi yang sama.
Kedua, mengukur berbagai variasi efisiensi antar unit ekonomi untuk
commit to user
38 mengidentifikasi factor-faktor penyebabnya, dan ketiga, menentukan implikasi
kebijakan sehingga dapat meningkatkan tingkat efisiensinya. Awalnya, DEA digunakan untuk mengatasi kekurangan dimiliki oleh
analisis rasio dan regresi berganda. Analisis rasio hanya mampu memberikan informasi bahwa UKE tertentu yang dimiliki kemampuan khusus
mengkonversi satu jenis input ke satu jenis output terntentu, sedangkan analisis regresi berganda menggabungkan banyak output menjadi satu. DEA
dirancang untuk mengukur efisiensi relative suatu unit kegiatan ekonomi UKE yang menggunakan input dan output yang lebih dari satu, dimana
penggabungan tersebut tidak mungkin dilakukan. Efisiensi relative suatu UKE adalah efisiensi suatu UKE disbanding dengan UKE lain dan sampel yang
menggunakan jenis input dan output yang sama. DEA memformulasikan UKE sebagai program linier fraksional untuk mencari solusi jika model tersebut
ditransformasikan kedalam program linier dengan nilai bobot dari input dan output. UKE dipakai sebagai variable keputusan decision variables
menggunakan metode simplek. Pada kasus input dan output yang bervariasi, efisiensi suatu uke dihitung
dengan mentransformasikan menjadi input dan output tunggal. Tranformasi ini dapat dilakukan dengan menentukan pembobot yang tepat. Penentuan
pembobot ini yang selalu menjadi masalah dalam pengukuran efisiensi. DEA digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan member kebebasan pada
setiap UKE untuk menentukan pembobotnya masing-masing. Adapun kelemahan dan kelebihan DEA, di antaranya Purwantoro 2003
dalam Huri M. D. dan Indah Susilowati 2004:
commit to user
39 a. Keunggulan DEA, meliputi:
1 Dapat menangani banyak input dan output. 2 Tidak perlu asumsi hubungan fungsional antara variabel input dan
output. 3 UKE dibandingkan secara langsung dengan sesamanya.
4 Input dan output dapat memiliki satuan pengukuran yang berbeda. b. Kelemahan DEA, yaitu:
1 Bersifat sample specific DEA berasumsi bahwa setiap inpu atau output identik dengan unit lain dalam tipe yang sama.
2 Merupakan extreme point technique. 3 Kesalahan pengukuran dapat berakibat fatal.
4 Hanya untuk mengukur produktivitas relatif dari UKE bukan produktivitas absolut.
5 Uji hipotesis secara statistik atas hasil DEA sulit dilakukan Konstruksi DEA yang didasarkan frontier data aktual pada sampel akan
lebih efisien dibandingkan DEA yang tidak menggunakan frontier. Efisiensi UKE Chilingerian, 1996 diukur dari rasio bobot output dibagi bobot input
total weight outputtotal weighted input. Bobot tersebut memiliki nilai positif dan bersifat universal, artinya setiap UKE dalam sampel harus dapat
menggunakan seperangkat bobot yang sama untuk mengevaluasi rasionya total weighted total weighted input
≤1. Angka rasio 1 atau kurang dari satu berarti UKE tersebut efisien tidak efisien dalam menghasilkan tingkat
output maksimum dari tiap input. DEA berasumsi bahwa setiap UKE menggunakan kombinasi input yang berbeda untuk menghasilkan kombinasi
commit to user
40 output yang berbeda pula. Sehingga setiap UKE akan memilih seperangkat
bobot yang mencerminkan keragaman bobot yang mencerminkan keragaman tersebut. Secara umum UKE akan menetapkan bobot yang tinggi untuk input
yang penggunaannya sedikit untuk memaksimalkan output, dan sebaliknya.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang efisiensi perbankan sudah banyak dilakukan dalam penelitian ekonomi. Penelitian tentang efisiensi perbankan ini dilakukan dengan
metodologi yang berbeda -beda, baik secara parametrik maupun nonparametrik.
Priyoggo Suseno, SE,MSc. 2008 Dalam analisis efisiensi dan skala ekonomi pada industry perbankan syariah di Indonesia. Menggunakan input biaya bagi hasil,
biaya lainnya, aset. Dan ,menggunakan output pendapatan bunga, pendapatan lainnya, volume kredit. Dengan sample 10 Bank syariah tahun 1999-2004. Dengan
hasil : jika dilihat kondisi efisiensi rata – rata selama enam tahun 1999-2004, tingkat efisiensi perbankan syariah di Indonesia masih perlu ditingkatkan. Rata –rata
efisiensi perbankan tahun 1999-2004 mencapai 93,19. Meskipun demikian, terdapat proses peningkatan efisiensi dari tahun ke tahun, dari 88,60 pada tahun
1999 menjadi 98,85, pada tahun 2004. Tingkat efisiensi mengalami peningkatan rata-rata 2,35 pertahun. Jika kinerja efisiensi ini diperbandingkan antara BUS dan
UUS, BUS memiliki tingkat efisiensi yang sedikit lebih tinggi 1,60 dari pada UUS. Dimana BUS memiliki efisiensi rata-rata 94,47 dan UUS 92,87. Intinya perbankan
syariah di Indonesia tahun 1999-2004 cukup efisien. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat efisiensi perbankan umum syariah dan UUS.