26 to expectations.” Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa
pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning merupakan metode yang tepat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan berpikir matematika siswa karena telah mampu mengkondisikan abstraksi reflektif terkait tindakan mental, proses
mental, obyek mental dan skema pada siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut
dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan operasi
hitung penjumlahan dan pengurangan
F. Kerangka Berpikir
Anak tunarungu memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan anak normal pada umumnya. Anak tunarungu mengalami
gangguan organ pendengaran yang berdampak pada keterbatasan komunikasi terutama dalam menerima dan mengolah informasi. Sehingga
dalam pemahaman soal pada pembelajaran operasi hitung anak masih mengalami kesulitan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di SLB Wiyata Dharma 1 Sleman kondisi awal kemampuan siswa dalam memahami soal cerita
mengenai pembelajaran operasi hitung penjumlahan dan pengurangan masih sangat kurang. Siswa belum mampu menyelesaikan soal dengan
baik dan benar terlihat ketika siswa diberi soal dan guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal, siswa masih sering terbolak balik memahami
27 lambang “-“, “+”. Siswa masih mengalami kesulitan ketika menghitung
dengan jumlah banyak, contohnya pada materi penjumlahan dan pengurangan yang didalamnya harus menggunakan tekhnik menyimpan
dan meminjam. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa tunarungu kelas III dasar dalam operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan rendah. Meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan pada anak tunarungu kelas III SLB Wiyata Dharma 1 Sleman diperlukan suatu metode yang melibatkan siswa secara aktif sehingga
proses masuknya informasi terjadi secara optimal. Metode pembelajaran Problem Based Learning PBL dipilih karena metode ini melibatkan
siswa secara aktif, mampu meningkatkan motivasi belajar dan mendorong siswa lebih fokus dalam menggali dan menemukan informasi untuk
meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan. Pelaksanaan metode PBL siswa akan dibentuk menjadi kelompok
kecil yang terdiri dari siswa yang bekerja sama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan sebuah tugas, atau mencapai
tujuan bersama. Sehingga dalam pembelajaran ini siswa tidak hanya belajar akademik saja melainkan juga belajar kerjasama, keaktifan siswa
dikelas, sosialisasi, dan bertanggung jawab. Ketika siswa dapat memecahkan masalah maka siswa akan
mendapatkan ilmu pengetahuan baru yang bermakna. Pengetahuan itu akan bermakna jika ditemukan dan dibangun sendiri oleh siswa yaitu
28 dengan pemecahan masalah. Apalagi bagi anak tunarungu yang memiliki
memori jangka pendek. Karena metode ini mendorong siswa untuk menemukan pengetahuan yang diperoleh dengan sendirinya. Sehingga
diharapkan pengetahuan yang diperoleh akan lebih bermakna dan mudah dimengerti oleh siswa.
G. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah : Kemampuan operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan dapat ditingkatkan menggunakan metode Problem Based Learning PBL pada anak tunarungu kelas III SDLB
Wiyata Dharma 1 Sleman.