Refleksi Tindakan Siklus 1 Hasil Penelitian
73
20 40
60 80
100
GM RZ
BY
Peningkatan Kemampuan Operasi Hitung Materi Penjumlahan dan Pengurangan
Hasil Pre Test Hasil Post Test 1
Gambar 5. Diagram peningkatan hasil pre test dan post test 1 Mengacu pada gambar diagram diatas dapat dilihat terjadinya
peningkatan pada tes hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Peningkatan terjadi pada seluruh subjek yang
diberikan tindakan pada siklus 1. Skor post test subjek dari tertinggi hingga terendah secara berturut-turut diperoleh oleh GM
dengan skor 80, RZ dengan skor 55, dan BY dengan skor 55. Skor tertinggi diperoleh subjek GM dengan skor 80, dan skor terendah
diperoleh subjek RZ dan BY yaitu dengan skor 55. Peningkatan yang signifikan ini tidak lepas dari peran guru
dalam mengajar. Dari tiga siswa hanya 1 siswa yang sudah mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, 2 siswa belum
mencapai nilai KKM sehingga penelitian ini belum dapat dikatakan berhasil.
Pelaksanaan siklus 1 ini jika dilihat pada hasil observasi masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi siswa dan guru selama
74 proses pembelajaran berlangsung. Kendala yang dihadapi siswa
dan guru adalah sebagai berikut : Tabel 10. Kendala siswa pada Tindakan Siklus 1 dan Perbaikan
Jenis Kendala Perbaikan untuk disiklus 2
• Ketika guru menjelaskan, terdapat subjek yang tidak
memperhatikan.
• Ketika proses pemecahan masalah
menggunakan metode PBL keaktifan siswa
tidak merata, ada siswa yang aktif dan terdapat juga siswa
yang hanya ikut serta.
• Ada siswa yang mencontek siswa lain ketika
mengerjakan soal post test 1. • Setiap kegiatan pembelajaran
berlangsung guru dan peneliti mengacak tempat duduk
siswa, jadi subjek yang sering tidak memperhatikan
duduknya lebih dekat dengan guru.
• Untuk siswa yang pasif guru akan memberi bantuan
dengan cara mendampingi siswa ketika sedang
berdiskusi didalam kelompok.
• Ketika tindakan post test berlangsung, tempat duduk
siswa di bentuk seperti sedang ujian, jadi jarak antara
meja satu dan meja yg lain agak berjauhan supaya subjek
tidak saling mencontek satu sama lain.
Masalah yang terdapat pada siklus satu dapat dijadikan acuan untuk perbaikan pada tindakan siklus 2, akan tetapi guru dan
peneliti harus menemukan dan menentukan solusi untuk kendala yang didapatkan pada siklus 1. Sehingga diharapkan tindakan pada
siklus 2 dapat lebih baik dari siklus sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada siklus 1, dapat
disimpulkan bahwa peningkatan yang terjadi pada tes hasil belajar belum optimal. Terbukti masih ada beberapa siswa yang belum
mencapai nilai KKM. Sehingga guru dan peneliti memutuskan
75 untuk melakukan tindakan siklus 2. Tindakan siklus 2 dilakukan
dengan cara memperhatikan kendala-kendala yang terjadi pada tindakan siklus 1.