Deskripsi Data Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam upaya peningkatan penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik melalui penggunaan media kartu berantai. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XII MIA 4 dan dimulai dari 18 Juli 2016 sampai dengan 8 September 2016. Selain peningkatan penguasaan kosakata bahasa Jerman, diteliti juga aspek keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran bahasa Jerman di dalam kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat kali tindakan. Tema pembelajaran selama pelaksanaan kedua siklus tersebut adalah Freizeitbeschäftigung, Hobby dan Tagesablaufyang disesuaikan dengan silabus kurikulum 2013. Pada siklus pertama diisi dengan materi Freizeitaktivitäten, Hobby, Nomen, Modalverben, und Adjektive. Kemudian pada siklus kedua materinya adalah Tagesablauf, Fragesatz, Zeitangaben, und Trennbare Verben. Kegiatan pembelajaran pada kedua siklus dalam penelitian ini lebih difokuskan pada penguasaan kosakata bahasa Jerman.

1. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, data yang dipergunakan untuk dianalisis lebih lanjut adalah data observasi, data wawancara, data angket, dan nilai tes penguasaan kosakata bahasa Jerman. Observasi terdiri dari observasi guru, observasi peserta didik, serta observasi situasi dan kondisi sekolah. Observasi pertama dilakukan saat peneliti melakukan PPL di kelas di sekolah tersebut dan pada saat sebelum 42 dilakukan tindakan. Observasi berikutnya dilakukan setiap kali pelaksanaan pada siklus pertama dan siklus kedua. Observasi pada guru mengacu pada aspek persiapan sebelum mengajar, media yang digunakan dalam pembelajaran, teknik dan metode guru mengajar di dalam kelas. Observasi yang diakukan pada peserta didik meliputi aspek sikap dan keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran bahasa Jerman. Observasi sekolah meliputi sarana dan prasarana pendukung pembelajaran bahasa Jerman di dalam kelas. Data wawancara diperoleh dari guru. Wawancara terhadap guru dilakukan sebanyak tiga kali yaitu wawancara pertama dilaksanakan sebelum dilakukan tindakan yaitu dengan tujuan untuk mengetahui gambaran secara umum pembelajaran bahasa Jerman di dalam kelas, kemudian hambatan yang ditemui guru saat mengajar di dalam kelas, penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik, serta pemahaman guru terhadap media kartu berantai. Wawancara kedua dan ketiga dilakukan setelah berakhirnya siklus 1 dan siklus 2. Wawancara ini dilaksanakan dengan tujuan mendapat gambaran secara umum perubahan- perubahan sikap peserta didik dan penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didk setelah digunakan media kartu berantai selama proses pembelajaran. Data angket didapatkan dari peserta didik. Angket yang digunakan peneliti adalah angket terbuka dengan tujian agar peserta didik dapat dengan bebas mengungkapkan pendapatnya. Angket diberikan sebanyak tiga kali. Angket pertama diberikan sebelum diadakan tindakan, tujuan dari angket ini yaitu untuk mengetahui pendapat peserta didik tentang pembelajaran bahasa Jerman dikelas dan sejauh mana penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik. Angket kedua diberikan setelah berakhirnya siklus 1, tujuan dari angket kedua adalah untuk mengetahui bagaimana pendapat peserta didik mengenai pembelajaran bahasa Jerman dengan kartu berantai dan sejauh mana peningkatan kosakata peserta didik setelah diterapkan media kartu berantai. Angket ketiga diberikan setelah berakhirnya siklus 2, tujuan dari angket ini yaitu untuk lebih menekankan efektif atau tidaknya penggunaan kartu berantai untuk membantu penguasaan kosakata bahasa Jerman dan peningkatan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa Jerman. Data terakhir yaitu diperoleh dari nilai tes penguasaan kosakata bahasa Jerman. Tes yang diberikan adalah post test 1 dan post test 2. Tes diberikan untuk mengetahui peningkatan penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik sebelum dan sesudah digunakannya media kartu berantai. a Deskripsi Data Observasi Observasi dilaksanakan dua kali yaitu pada 21 Juli 2016 dan 28 Juli 2016. Peneliti mengamati proses pembelajaran bahasa Jerman dikelas secara langsung dari awal hingga akhir. Berikut penjabaran hasil observasi. 1 Observasi Guru Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, sebelum memulai mengajar di dalam kelas, guru telah mempersiapkan materi yang tersusun didalam RPP. Materi yang diberikan kepada peserta didik sesuai dengan silabus. Guru juga terkadang memberikan materi diluar silabus, ini dimaksudkan agar pengetahuan bahasa Jerman peserta didik lebih luas. Guru selalu tepat waktu masuk ke dalam kelas sesuai dengan jadwal untuk pembelajaran bahasa Jerman. Guru selalu membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam “Assalamualaikum” dan “Guten Morgen” atau “Guten Tag” disesuaikan dengan waktu mengajar. Kemudian guru menanyakan kabar peserta didik dalam bahasa Jerman. Setelah itu guru mempresensi peserta didik untuk mengetahui siapa saja yang tidak hadir pada pembelajaran saat itu. Guru memulai pembelajaran bahasa Jerman dengan memberikan apersepsi. Kemudian guru meminta peserta didik untuk membuka buku panduan dan menjelaskan materi yang akan diajarkan hari itu. Guru juga membacakan tujuan pembelajaran pada materi yang akan diajarkan hari itu. Buku panduan yang digunakan guru adalah Deutsch ist einfach. Guru terkadang mengambil materi dari buku lain yaitu Ich liebe Deutsch dan Studio d. Metode yang digunakan guru dalam mengajar yaitu metode ceramah. Guru menjelaskan materi yang dipelajari hari itu, kemudian peserta didik memperhatikan dan sesekali mencatat materi. Cara mengajar guru belum sesuai dengan kurikulum yang dipergunakan. Kurikulum yang digunakan sekolah yaitu kurikulum 2013, dimana peserta didik dituntut lebih aktif dan mandiri di dalam kelas. Porsi peserta didik diharuskan lebih banyak dibanding porsi guru. Dalam hal ini guru masih bisa belum sepenuhnya menerapkan kurikulum 2013. Peran guru di dalam kelas tidak hanya sebagai guru bahasa Jerman, di kelas tersebut, guru bahasa Jerman juga merupakan wali kelas. Hal ini membuat interaksi antara peserta didik dan guru terlihat dekat. Guru selalu mempresensi ketika mau mulai mengajar, guru juga terkadang mengajak para peserta didik berbagi cerita untuk mengetahui kesulitan dan keluhan yang dimiliki peserta didik mengenai pembelajaran di sekolah. Guru juga seringkali memberikan nasihat dan motivasi kepada peserta didik. Dalam proses pembelajaran bahasa Jerman sendiri, guru juga tidak segan untuk memberikan penghargaan kepada peserta didik yang aktif di kelas maupun peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat. Penghargaan yang diberikan oleh guru berupa benda kecil seperti makanan, pulpen dan pujian seperti “Sehr gut” “Prima” “Super” “Wunderbar” dan juga meminta tepuk tangan peserta didik lain. Hal ini tentunya ditujukan untuk menambah rasa semangat, motivasi, dan kepercayaan diri peserta didik. Guru selalu meminta peserta didik mengajukan pertanyaan apabila ada hal- hal yang belum dipahami oleh peserta didik pada setiap akhir pembelajaran yang dilanjutkan dengan memberikan tugas evaluasi pembelajaran. Setelah peserta didik selesai mengerjakan tugas evaluasi, guru selalu mengajak peserta didik untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan salam penutup “Auf Wiedersehen” atau “Tschüß”. Hasil observasi guru dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4: Hasil Observasi Guru No. Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Observasi

1. Persiapan sebelum kegiatan belajar mengajar