Kriteria Penilaian Kosakata Deskripsi Teoritik

21 memecahkan masalah, 4 peserta didik adalah pusat pembelajaran bukan guru. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif perlu diciptakan di dalam kelas. Guru berperan sebagai fasilitator dan peserta didik merupakan pusat pembelajaran. Peserta didik dapat dikatakan aktif apabila memenuhi beberapa indikator keaktifan seperti tingginya interaksi antara peserta didik dengan guru maupun antar sesama peserta didik, peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran, peserta didik mampu menemukan serta memecahkan permasalahan yang dihadapi.

5. Kriteria Penilaian Kosakata

Penguasaan kosakata peserta didik diuji dengan tes penguasaan kosakata. Tes penguasaan kosakata dilakukan guna mengetahui tingkat penguasaan kosakata bahasa Jerman peserta didik. Djiwandono 2011:126 tes kosakata yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan kosakata peserta didik yang penguasaan kosakata sendiri dibedakan menjadi penguasaan yang bersifat pasif- reseptif dan penguasaan yang bersifat aktif-produktif. Dalam menyusun tes kosakata, bahan-bahan tes kosakata tersebut sebaiknya disesuaikan dengan, 1 tingkat dan jenis sekolah, 2 tingkat kesulitas, 3 bersifat kosakata pasif dan aktif, 4 kosakata tersebut termasuk dalam kosakata umum, khusus, atau ungkapan Nurgiyantoro, 2011: 214. Di sekolah, tes yang sering dipakai adalah tes yang dibuat oleh guru. Untuk pembelajaran kosakata, tes yang dirasa tepat adalah tes objektif. Arikunto 2011: 162 menjabarkan bahwa tes objektif meliputi: 1 tes benar-salah true-false, 2 tes pilihan ganda multiple choice test, 3 menjodohkan matching, dan 4 tes isian completion test. 22 Setiap tes objektif dapat digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran kosakata. Menurut Lado 1961 : 188 “The multiple-choice type of item has probably achieved its almost spectacular in voc abulary tests”. Dapat diartikan bahwa tes yang paling baik untuk mengukur kosakata adalah yang berbentuk pilihan ganda, karena pertanyaan pilihan ganda akan memberikan batasan yang jelas antara jawaban benar dan salah, sehingga penguasaan kosakata dapat diukur lebih obyektif. Dalam tes ini, peserta didik hanya cukup memilih satu jawaban yang benar dari beberapa opsi yang ada. Pemilihan opsi pada tes pilihan ganda bisa dilakukan dengan menyilang atau melingkari jawaban yang benar. Tes pilihan ganda mudah diperiksa, namun dalam penyusunannya cukup rumit dan memakan banyak waktu karena luasnya materi yang akan diuji. Hal ini bisa diatasi dengan menentukan terlebih dulu cakupan materi yang akan diuji, menyiapkan kunci jawaban dan standar penilaian yang ingin dicapai. Berdasarkan jabaran di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tes merupakan proses yang penting dalam pembelajaran kosakata. Tes dapat mengukur pemahaman dan peguasaan kosakata peserta didik. Untuk penilaiannya dapat dievaluasi dengan tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda mudah diikuti dan efektif bagi pembelajaran kosakata.

6. Kriteria Penilaian Keaktifan