Pengaruh Pendapatan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam

Tabel 4.17 menunjukkan rekap hasil pengujian hipotesis melalui uji parsial uji t dan uji simultan Uji F. Tabel 4.17 Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Kesimpulan Hasil H 1 Faktor pendapatan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 2,306 1,967 Diterima H 2 Faktor pelayanan pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 3,050 1,967 Diterima H 3 Faktor pengetahuan perpajakan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 7,283 1,967 Diterima H 4 Faktor penegakan hukum pajak berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 5.033 1,967 Diterima H 5 Faktor pendapatan, pelayanan pajak, pengetahuan perpajakan, dan penegakan hukum pajak secara simultan atau bersama- sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan sebesar 55,468 2,397 Diterima

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Pendapatan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam

Membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Pendapatan adalah semua penghasilan yang diterima oleh orang yang berupa uang atau barang sebagai balas jasa dari faktor-faktor produksi. Pendapatan yang diperoleh masyarakat akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tingkat konsumsi masyarakat disesuaikan dengan tingkat pendapatan. Dengan tingkat pendapatan yang tinggi orang akan patuh melaksanakan kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan, karena secara ekonomi kebutuhan mereka telah terpenuhi. Dalam penelitian ini pendapatan terdiri dari pendapatan pokok dan pendapatan sampingan yang berasal dari ayah, ibu, dan anak yang belum menikah. Hasil penelitian di Desa Pagongan, Desa Debong Wetan, dan Desa Pekauman Kulon Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal menunjukkan bahwa variabel pendapatan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, hal ini dapat dilihat dari hasil uji parsial variabel pendapatan dengan nilai t hitung sebesar 2.306 dibandingkan dengan t tabel 1,967 tampak bahwa t hitung t tabel. Pengaruh pendapatan tersebut terhadap kepatuhan wajib pajak adalah positif, yang artinya bahwa makin tinggi pendapatan maka makin tinggi pula kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Noviani 2005, Kusumawati 2006, Wulandari 2007, dan Nurrohmah 2008, yang menyatakan pendapatan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak, besarnya pengaruh tersebut kecil. Koefisien determinasi parsial r 2 untuk variabel pendapatan sebesar 1.46 artinya bahwa besarnya sumbangan variabel pendapatan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal Desa Pagongan, Desa Debong Wetan, dan Desa Pekauman Kulon sebesar 1.46. Variabel pendapatan memberikan sumbangan yang kecil terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak, hal tersebut disebabkan tingkat pendapatan rata-rata masyarakat Desa Pagongan, Desa Debong Wetan, dan Desa Pekauman Kulon termasuk ke dalam kategori rendah. Namun demikian wajib pajak di Desa Pagongan, Desa Debong Wetan, dan Desa Pekauman Kulon tetap melaksanakan kewajibannya untuk membayar pajak walaupun belum optimal. Sumbangan yang diberikan oleh faktor pendapatan kecil, namun pendapatan tetap berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal tersebut menguatkan teorinya Chourmain dan Prihatin bahwa ada hubungan yang erat antara perilaku konsumen dengan tinggi rendahnya pendapatan, semakin tinggi pendapatan suatu masyarakat maka akan semakin tinggi pula tingkat konsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Teori tersebut senada dengan teorinya Soemitro bahwa faktor kemampuan membayar dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, oleh karena itu pajak harus dipungut pada saat yang tepat, yaitu pada saat wajib pajak mempunyai uang. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi pendapatan masyarakat semakin mampu pula masyarakat itu memenuhi kebutuhannya. Demikian pula dalam hal membayar pajak, dengan pendapatan yang tinggi masyarakat akan mampu membayar Pajak Bumi dan Bangunan.

4.3.2 Pengaruh Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam