Jumlah sampel untuk Desa Pekauman Kulon sebanyak 112 orang dari seluruh wajib pajak Desa Pekauman Kulon yang berjumlah 1.212 orang. Dari
jumlah sampel tersebut akan dikelompokkan menurut mata pencaharian wajib pajak. Adapun sampel penelitian menurut mata pencaharian wajib pajak di Desa
Pekauman Kulon Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal dapat dilihat pada
Tabel 3.5 berikut ini Tabel 3.5
Sampel Penelitian Menurut Mata Pencaharian Wajib Pajak Di Desa Pekauman Kulon Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal
No Mata Pencaharian
Populasi Jumlah Sampel
1. Buruh Wiraswasta
530 49
2. PNS 98
9 3. Pertukangan
292 27
4. Pengrajin 33
3 5. Pedagang
184 17
6. Petani 22
2 7. Jasa
32 3
8. Pensiunan 11
1 9. Pengusaha
10 1
Jumlah 1.212
112 Sumber : Data yang diolah, 2009
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3.1 Variabel Bebas independent variable
Variabel bebas adalah variabel yang akan mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
3.3.1.1 Pendapatan X
1
Pendapatan yang dimaksud adalah pendapatan bersih yang diterima oleh wajib pajak dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan dengan perhitungan
pendapatan satu bulan.
Pendapatan dalam penelitian ini menggunakan indikator besarnya pendapatan pokok dan sampingan wajib pajak yaitu besarnya pendapatan bersih
dari pekerjaan pokok dan sampingan yang dihasilkan oleh seluruh anggota keluarga yaitu bapak, istri, anak laki-laki dan perempuan yang belum
berkeluarga dengan perhitungan pendapatan satu bulan. Instrumen yang digunakan untuk mengukur pendapatan terdiri dari 1
item pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan terbuka yaitu responden mengisi sendiri jawaban berdasarkan pertanyaan yang diajukan mengenai
pendapatan wajib pajak. Variabel pendapatan diukur dengan instrumen yang diadopsi dari Noviani 2005 dan Wulandari 2007.
3.3.1.2 Pelayanan Pajak X
2
Pelayanan pajak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelayanan PBB yang meliputi pelayanan pembayaran, pelayanan keberatan dan
pengurangan serta pelayanan penyampaian informasi yang diberikan oleh petugas yang menangani PBB kepada WP PBB.
Indikator yang digunakan untuk mengukur pelayanan pajak terdiri dari 1.
Pelayanan pembayaran Pelayanan pembayaran meliputi ketepatan waktu membayar, akurasi
pembayaran, kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, kenyamanan dalam memperoleh pelayanan.
2. Pelayanan keberatan dan pengurangan
Pelayanan keberatan dan pengurangan meliputi adanya kemudahan dalam pengajuan keberatan ataupun pengurangan
3. Pelayanan penyampaian informasi
Pelayanan penyampaian informasi meliputi penyampaian SPPT
Instrumen yang digunakan untuk mengukur pelayanan pajak terdiri dari 7 item pertanyaan, dimana indikator pelayanan pembayaran terdiri dari 3 item
pertanyaan sedangkan untuk indikator pelayanan keberatan dan pengurangan dan indikator pelayanan penyampaian informasi masing-masing terdiri dari 2 item
pertanyaan dengan menggunakan pertanyaan tertutup yaitu responden memberikan jawaban yang telah disediakan. Masing-masing item pertanyaan
tersebut diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin dengan kategori jawaban sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju. Tabel 3.6 berikut ini menunjukkan definisi operasional dari variabel
pelayanan pajak.
Tabel 3.6
Definisi Operasional Pelayanan Pajak Indikator
Sub Indikator dan Pernyataan
Nomor Pertanyaan
Jenis Jawaban Skor
Pelayanan Pembayaran
Petugas sangat cermat dalam penyelesaian administrasi
pembayaran 1
• Sangat Setuju
• Setuju
• Kurang Setuju
• Tidak Setuju
• Sangat Tidak Setuju
5 4
3 2
1
Pelayanan pembayaran
dilayani dengan cepat 2
Petugas selalu membantu wajib pajak yang mengalami
kesulitan dan bingung dalam membayar pajak
3 Pelayanan
Keberatan dan Pengurangan
Prosedurnya mudah dalam mengajukan keberatan dan
pengurangan 4
• Sangat Setuju
• Setuju
• Kurang Setuju
• Tidak Setuju
• Sangat Tidak Setuju
5 4
3 2
1
Saat mengajukan keberatan dan pengurangan selalu
tersedia formulirnya 5
Pelayanan Penyampaian
Informasi Petugas cepat dalam
menyampaikan informasi PBB
6 •
Sangat Setuju •
Setuju •
Kurang Setuju •
Tidak Setuju •
Sangat Tidak Setuju 5
4 3
2 1
Petugas sering
mengingatkan jatuh tempo pembayaran
pajak 7
Instrumen yang digunakan untuk mengukur pelayanan pajak dikembangkan sendiri oleh peneliti, sehingga untuk mengadakan
penyempurnaan terhadap angket yang akan digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu diadakan uji coba angket atau pilot study untuk variabel
pelayanan pajak yaitu dengan cara memberikan angket kepada responden yang berada di luar objek penelitian ini. Dalam uji coba angket variabel pelayanan
pajak ini peneliti menggunakan 30 orang responden. Dari uji validitas untuk pilot study variabel pelayanan pajak
menunjukkan bahwa nilai r hitung semuanya ≥ r tabel sehingga dapat
disimpulkan bahwa ke 7 butir pertanyaan tersebut valid dapat dilihat pada Tabel 3.10
Dari uji reliabilitas untuk pilot study juga diketahui nilai conbranch’s alpha
pelayanan pajak 0,706. Dari nilai conbranch’s alpha tersebut dapat disimpulkan bahwa ke 7 butir pertanyaan tersebut reliabel karena angka tersebut
di atas 0,361 dapat dilihat pada Tabel 3.11
3.3.1.3 Pengetahuan Perpajakan X