3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Arikunto, 2002:109. Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus
Slovin. Ukuran sampel dengan rumus Slovin dalam Husein 2005:108 : n =
2
1 Ne
N +
Dimana : n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya untuk penelitian ini menggunakan 5.
Pengambilan sampel tergantung pada : 1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data. 3.
Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Arikunto, 2002:112 Dengan jumlah populasi 3.923 orang maka batas minimal pengambilan
sampel berdasarkan rumus di atas adalah : N =
2
05 ,
923 .
3 1
923 .
3 +
= 8075
, 9
1 923
. 3
+ =
8075 ,
10 923
. 3
= 363
Maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 363 orang wajib pajak Pajak Bumi dan Bangunan.
Adapun teknik yang dipakai untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster proportional random sampling yaitu pengambilan sampel
berdasarkan kelompok yang diambil secara acak dari tiap sub populasi dengan mempertimbangkan besar kecilnya sub-sub populasi tersebut. Menggunakan
teknik ini karena objek yang akan diteliti sangat luas dan populasinya mempunyai anggota yang tidak homogen
Hasil perhitungan distribusi proporsional sampel yang diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.2
Tabel 3.2 Proporsi Sampel Penelitian
No. Desa
Jumlah WP Proporsi Sampel
Jumlah Sampel
1. Pagongan 1.867
173 363
923 .
3 867
. 1
= ×
173 2. Debong
Wetan 844
78 363
923 .
3 844
= ×
78 3. Pekauman
Kulon 1.212
112 363
923 .
3 212
. 1
= ×
112 Jumlah 3.923
363 Sumber : Data yang diolah, 2009
Berdasarkan perhitungan proporsi sampel penelitian pada Tabel 3.2 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah sampel untuk Desa Pagongan sebanyak 173
orang dari seluruh wajib pajak Desa Pagongan yang berjumlah 1.867 orang. Dari jumlah sampel tersebut akan dikelompokkan menurut mata pencaharian wajib
pajak.
Adapun sampel penelitian menurut mata pencaharian wajib pajak di Desa Pagongan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal dapat dilihat pada Tabel 3.3
Tabel 3.3 Sampel Penelitian Menurut Mata Pencaharian Wajib Pajak
Di Desa Pagongan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal
No Mata Pencaharian
Populasi Jumlah Sampel
1. Petani 108
10 2.
Buruh Wiraswasta 766
71 3. Pedagang
443 41
4. Pertukangan 270
25 5. PNS
140 13
6. Pensiunan 54
5 7. Pengrajin
32 3
8. Jasa 54
5 Jumlah
1.867 173
Sumber : Data yang diolah, 2009 Jumlah sampel untuk Desa Debong Wetan sebanyak 78 orang dari
seluruh wajib pajak Desa Debong Wetan yang berjumlah 844 orang. Dari jumlah sampel tersebut akan dikelompokkan menurut mata pencaharian wajib pajak.
Tabel 3.4 berikut ini menunjukkan sampel penelitian menurut mata pencaharian wajib pajak di Desa Debong Wetan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal.
Tabel 3.4 Sampel Penelitian Menurut Mata Pencaharian Wajib Pajak
Di Desa Debong Wetan Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal
No Mata Pencaharian
Populasi Jumlah Sampel
1. Buruh Wiraswasta 335
31 2. Pedagang
271 25
3. Pertukangan 119
11 4. Pengusaha
21 2
5. Petani 23
2 6. PNS
54 5
7. Pensiunan 11
1 8. Jasa
10 1
Jumlah 844
78 Sumber : Data yang diolah, 2009
Jumlah sampel untuk Desa Pekauman Kulon sebanyak 112 orang dari seluruh wajib pajak Desa Pekauman Kulon yang berjumlah 1.212 orang. Dari
jumlah sampel tersebut akan dikelompokkan menurut mata pencaharian wajib pajak. Adapun sampel penelitian menurut mata pencaharian wajib pajak di Desa
Pekauman Kulon Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal dapat dilihat pada
Tabel 3.5 berikut ini Tabel 3.5
Sampel Penelitian Menurut Mata Pencaharian Wajib Pajak Di Desa Pekauman Kulon Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal
No Mata Pencaharian
Populasi Jumlah Sampel
1. Buruh Wiraswasta
530 49
2. PNS 98
9 3. Pertukangan
292 27
4. Pengrajin 33
3 5. Pedagang
184 17
6. Petani 22
2 7. Jasa
32 3
8. Pensiunan 11
1 9. Pengusaha
10 1
Jumlah 1.212
112 Sumber : Data yang diolah, 2009
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional