Uraian umum kebakaran KESIMPULAN DAN SARAN

karena suatu pemicu kemudian menghasilkan kalor dan nyala atau dinamakan api hingga berkembang diluar kendali manusia. Menurut Fawas K Sweiz 2006, api atau kebakaran adalah pembakaran dari material-material dan merupakan proses oksidasi eksothermis dari bahan bakar. Menurut Suprapto 2008, kebakaran adalah kondisi natural akibat persentuhan bahan bakar fuel , oksigen dan panas atau kalor yang tidak dikehendaki.

a. Uraian umum kebakaran

Selama ini, kebakaran di kawasan perkotaan kurang mendapat perhatian padahal kebakaran juga telah menyebabkan banyak kerugian baik dari segi sosial, ekonomi maupun budaya. Kebakaran yang terjadi pada bangunan umumnya dimulai dari satu ruangan dan kemudian menyebar ke ruangan lain. Kebakaran bermula dari api kecil dan kemudian berkembang hingga tingkat kebakaran dibatasi oleh jumlah bahan bakar atau oksigen yang tersedia. Kebakaran dalam ruangan mengarah kepada terjadinya flashover dengan temperatur ruangan mencapai 500 derajat celcius di atas ambient dalam waktu kurang dari 5 menit, atau ledakan asap backdraft apabila ruangan yang minim ventilasi tetapi cukup tahan terhadap tekanan yang timbul akibat kebakaran. Menurut NFPA USA, asap merupakan pembunuh terbesar. Sebanyak 72 korban kebakaran diakibatkan oleh asap. Kecepatan asap berkisar antara 1,0-1,4 meter per detik, maka dengan mudah asap bisa melampaui kecepatan jalan anak- anak, wanita hamil dan orang-orang cacat saat dilakukan evakuasi. Pada situasi kebakaran, panas yang ditimbulkan dari api bertindak sebagai faktor penting pada mekanisme kebakaran yang akan mengarahkan api kepada fenomena-fenomena kebakaran lainnya. Kebakaran akan menghasilkan energi panas, cahaya, dan residu hasil pembakaran. Panas dari api merupakan mekanisme utama dalam pergerakan asap. Kebakaran bekerja seperti pompa yang menyedot oksigen dari bagian bawah dan karena pemanasan yang terjadi di udara, maka terjadi pengurangan kerapatan udara dan menghasilkan gas sebagai hasil dari pembakaran di atas api. Hasil dari kebakaran ini memiliki initial momentum yang bekerja untuk membuat aliran udara di atas api dan kemudian mennggalkan struktur kebakaran yang terjadi. Parameter-parameter yang berkaitan dengan kekuatantingkat kebakaran adalah tinggi api, tingkat penyebaran api, pemicu kebakaran, lama waktu pengaktifan detektor kebakaran, dan tingkat penghamburan asap. Kenyataannya, mencegah kebakaran dari penyebab awal munculnya api adalah sebuah tujuan proteksi yang penting. Walaupun pencegahan kebakaran tidak akan pernah terjamin seratus persen, kemungkinan untuk mencegah kebakaran meningkat dengan memastikan bahwa: 1. Desain dan konstruksi sesuai dengan peraturan pendirian bangunan 2. Pengerjaan bangunan mengikuti regulasi tentang proteksi kebakaran.

b. Pemeriksaan kejadian kebakaran