Kepuasan pengguna layanan akan kinerja pelaksanaan pelayanan menjadi salah satu parameter untuk mengukur kualitas suatu pelayanan. Teknik wawancara
digunakan untuk mengumpulkan informasi dari para responden. Pemilihan responden berdasarkan kedekatan responden terhadap kebakaran dengan tujuan
agar penilaian bisa objektif, maka penelitian ini memilih korban dan saksi kebakaran sebagai responden utama.
4.7.1. Daya Tanggap Pemadam Kebakaran Di Kota Surakarta Terhadap
Laporan Kebakaran.
Daya tanggap adalah kemampuan dan kemauan dalam memberikan reaksi terhadap aksi yang diberikan. Pada pelayanan pemadam kebakaran, daya tanggap
berarti kemampuan dan kemauan para petugas dalam menanggapi laporan kebakaran yang ada.
Pendapat masyarakat mengenai daya tanggap kantor pemadam kebakaran kota Surakarta terhadap munculnya laporan kebakaran dapat dilihat dari keterangan
korban maupun saksi kebakaran.
Beberapa responden berpendapat bahwa kantor pemadam kebakaran memiliki daya tanggap yang cepat seperti diutarakan oleh bapak Hamp Tji Hump berikut
ini: “cepet pak, cepet mboten nganti setengah jam
sampun tekan lokasi. cepat pak,
cepat tidak sampai setengah jam sudah sampai lokasi kebakaran” sumber:
wawancara, 25 desember 2009
Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh bapak Sumardi dan ibu Sihmanto:
Bapak Sumardi: “
petugas datang sekitar setengah jam dari laporan salah satu warga . pemadamnya bergerak sigap langsung memadamkan sepeda motor yang
masih terbakar
” sumber
: wawancara, 26 desember 2009
. Ibu Sihmanto: “
itu dulu kan sini lapor ke PLN sama pemadam soalnya dari dalam kan ada asap, takut. Kalau pemadamnya cepet mas tapi PLNnya yang lambat.
Telpon PLN sampai 4-5 kali tapi telpon pemadam Cuma sekali saja, sudah data
ng”. sumber: wawancara, 13 desember 2009
.
Pendapat berbeda muncul dari beberapa responden lain. seperti diutarakan oleh bapak Muhammad Amir Hasan berikut ini:
“bisa dikatakan pemadam kurang tanggap padahal jarak dinas kebakaran ke
lokasi hanya sekitar 1,5 kilometer. Pemadam sampai di lokasi waktu warung
makan sudah habis dan rata dengan tanah”. sumber: wawancara, 27 desember
2009.
Daya tanggap pemadam kebakaran juga dianggap kurang cepat seperti diutarakan oleh Ibu Parni:
“kurang cepet mas, niku
telat jarene goro-goro bingung nggoleki alamate kene.
kurang cepat mas, itu telat katanya karena bingung mencari alamat sini”.
Selain dua pendapat diatas, beberapa responden menyatakan tidak tahu bagaimana daya tanggap pemadam terhadap laporan kebakaran. Seperti dinyatakan oleh
saudari Arum berikut ini: “wah mboten ngertos mas, soale pas kejadian niku kulo mboten ngertos sing
nyeluk pemadame kapan. nek sing nyeluk niku bu RT tapi nyeluk‟e jam pinten
nggih kulo mboten ngertos. wah, tidak tahu mas, soalnya waktu kejadian itu saya tidak tahu kapan memanggil pemadamnya. Kalau yang memanggil itu bu RT tapi
memanggilnya jam berapa, saya tidak tahu”. sumber: wawancara,
29 desember 2009.
Wawancara terhadap 102 responden menghasilkan pendapat sebagai berikut:
Tabel 4.8. Statistik pendapat warga terhadap daya tanggap kantor pemadam
kebakaran Indikator
Jumlah 1.
Responden berpendapat daya tanggap kantor pemadam kebakaran tergolong cepat.
2. Responden berpendapat daya tanggap kantor
pemadam kebakaran tergolong kurang cepat 3.
Responden menyatakan tidak tahu atau abstain 82 warga
11 warga 8 warga
Jumlah responden 102 warga
Sumber: pengolahan data sendiri.
4.7.2. Efisiensi Dan Efektifitas Pelayanan Pemadaman Kebakaran